Nutrient Agar Merk, Mueller Hinton AgarCriterion, bakteri Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC No 25923
3.2 Pangumpulan Bahan
Pengambilan bahan dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan dari daerah lain. Bahan penelitian adalah talus Sargassum
polycystum C. Agardh yang diperoleh dari Pantai Natal, Kab. Mandailing Natal Madina propinsi Sumatera Utara dan dikumpulkan pada bulan Juli 2010.
3.2.1 Determinasi Tumbuhan
Determinasi tumbuhan dilakukan di Pusat dan Pengembangan Oseanografi – LIPI, Jakarta. Hasil determinasi menunjukan bahan tumbuhan adalah Sargassum
polycystum C. Agardh.
3.2.2 Pembuatan Simplisia
Talus Sargassum polycysum C. Agardh yang telah dikumpulkan, direndam dalam air ledeng dan dibersihkan dari pengotor dan organisme yang melekat serta
sisa-sisa karang yang menempel. Dicuci berkali-kali dengan air ledeng sampai bersih, kemudian ditiriskan, kemudian disebarkan diatas kertas koran sehingga
airnya terserap. Bahan ditimbang sebagai berat basah. Kemudian bahan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka. Bahan kering
ditimbang dan diperoleh berat kering. Bahan selanjutnya diserbuk dengan menggunakan blender sampai diperoleh serbuk. Berat bahan basah adalah 9 kg
dan berat kering adalah 0,92 kg.
3.2.3 Karakterisasi Simplisia
Dilakukan pemeriksaan karakterisasi simplisia yang meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut
dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total
dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Ditjen POM, 1989. 3.2.4
Pemeriksaan Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati sifat morfologi luar, warna, bau dan rasa simplisia rumput laut coklat.
3.2.5 Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia rumput laut coklat. Serbuk simplisia ditaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan
larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop.
3.2.6 Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluen. Cara penetapan : ke dalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml
akuades, didestilasi selama 2 jam. Setelah toluena didinginkan, volume air pada tabung penerima dibaca. Kemudian kedalam labu dimasukkan 5 g serbuk
simplisia yang telah ditimbang seksama, dipanaskan hati – hati selama 15 menit. Setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur, lebih kurang 2 tetes tiap detik,
hingga sebagian air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan
toluena yang telah jenuh. Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena
memisah sempurna, volume dibaca. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.
3.2.7 Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air