Kendala Dalam Pemungutan Retribusi Izin Tempat Usaha Upaya yang Dilakukan dalam Meningkatkan Pendapatan Retribusi Izin Tempat Usaha

Daerah paling lama 30 tiga puluh hari sejak tanggal diterimanya SKRD, SKRD Jabatan, dan STRD serta memberitahukan alasan yang jelas atas pengajuan permohonan tersebut. Kemudian Pemerintah Daerah atau pejabat yang ditunjuk memberikan balasan atas permohonan yang diajukan Wajib Retribusi paling lama 3 tiga bulan sejak permohonan diterima.Apabila lewat 3 tiga bulan maka permohonan di anggap diterima. Mengenai pemungutan retribusi ini sama halnya dengan pengenaan tarif, harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemungutan Retribusi Izin Tempat Usaha ini dikenakan terhadap para pemilik usaha baik yang berdomisili dalam daerah maupun di luar daerah yang kegiatan usahanya berada diwilayah Kabupaten Mandailing Natal. Penandatanganan perizinan di lakukan Kepala Dinas, Badan, Kantor Pelrizinan kecuali untuk izin lokasi ditandatangani oleh Bupati.

B. Kendala Dalam Pemungutan Retribusi Izin Tempat Usaha

Didalam pemungutan Retribusi Izin Tempat Usaha sering medapat kendala- kendala yang menghambat proses pemungutan, baik yang bersal dari Wajib Retribusi maupun dari pihak pemungut sendiri. Kendala-kendala dari pihak Wajib Retribusi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Kurangnya kesadaran dan pemahaman dari Wajib Retribusi akan Retribusi Izin Tempat Usaha sehingga mereka enggan untuk berurusan dengan prosedur yang ada pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 2. Masih banyak wajib retribusi yang belum mendaftarkan dirinya untuk memperoleh NPWP, karena tanpa adanya NPWP akan mempersulit petugas untuk mengetahui keberadaan usaha yang dijalankkan Wajib Retribusi sehingga pemungutan retribusi tidak dapat dilakukan. 3. Kurangnya informasi yang diterima oleh Wajib Retribusi mengenai pengenaan, pelaksanaan dan pemungutan Retribusi Izin Tempat Usaha tersebut. 4. Pengusaha yang telah menjalankan usahanya adakalanya tidak mendaftar ulang usahanya, sehingga menghambat proses pemungutan retribusi. Sedangkan kendala-kendala yang berasal dari pihak Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sendiri yaitu: 1. Adanya keterbatasan sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukung kelancaran tugas Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 2. Belum optimalisasinya aspek penegakan hukum Law Enforcement terhadap penyimpangan perizinan. 3. Terbatasnya sumber daya manusia dalam pengelolaan Retribusi Izin Tempat Usaha. 4. Potensi Izin Tempat Usaha belum sepenuhnya tergali. Universitas Sumatera Utara

C. Upaya yang Dilakukan dalam Meningkatkan Pendapatan Retribusi Izin Tempat Usaha

Dalam upaya peningkatan pendapatan di bidang Retribusi Izin Tempat Usaha, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Melaksanakan sosialisasi di bidang retribusi khususnya kepada para pengusaha agar memahami hak dan kewajibannya selaku pelaku yang menjalankan usaha 2. Mengundang para pemilik usaha yang masa berlaku perizinannya telah habis dan sekaligus melaksanakan pendaftaran ulang perizinan yang telah jatuh tempo 3. Melakukan observasi kepada para pengusaha agar tertib dalam menjalankan usahanya. 4. Melaksanakan sanksi yang tegas sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 5. Membentuk Tim Gabungan dalam melaksanalan Operasional Lapangan dengan melakukan tinjauan ke lapangan. Selain dari upaya diats Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu melakukan upaya lain yaitu: 1. Cara Intensifikasi Cara ini dilakukan dengan pengenaan tarif retribusi terhadap jenis retribusi tertentu. Dalam Retribusi Izin Tempat Usaha pihak Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu memperhatikan aspek-aspek hukum dalam penetapan tarifnya. Tarif Universitas Sumatera Utara retribusi tidak boleh asal ditetapkan tetapi harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintujuga meningkatkan pelayanan administrasi dengan mendirikan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada pusat pasar sehinga menarik Wajib Retribusi untuk melibatkan dirinya dalam hal pembayaran retribusi daerah karena tempat pelayanan yang mudah dijangkau masyarakat. 2. Cara Ekstensifikasi Cara ekstensifikasi ini yaitu dengan merumuskan rancangan peraturan daerah yang baru, terutama terhadap objek-objek retribusi izin tempat usaha yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai sarana pendukung kelancaran peningkatan retribusi izin tempat usaha. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN