Pengamatan struktur mikro sampel dilakukan dengan menggunakan SEM scanning electron microscope 515 Philip. Sedangkan pengamatan kualitas dan
kuantitas fasa-fasa yang ada di dalam sampel menggunakan peralatan X – Ray
Diffractometer XRD merek Philip , type PW1710. Pengukuran pola difraksi
sampel dilakukan dengan berkas sinar-x dari tube anode Cu dengan panjang gelombang,
= 1,5406 Å, mode: continuous-scan, step size : 0,02, dan time per step
: 0,5 detik. Analisis profil difraktometer sinar-x yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak program GSAS Rietveld Analysis [7].
Karakterisasi SEM dan XRD ini dilakukan di Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN.
3.3.3 Proses Pencetakan Magnet dari Nd
2
Fe
14
B non milling
Seperti hal nya pada proses pembuatan NdFeB, pada proses ini juga dilakukan penimbangan bahan baku di dalam glovebox untuk menghindari terjadinya
oksidasi yang bisa mengakibatkan korosif pada bahan. Kemudian dilakukan penimbangan untuk membuat 5 sampel, masing-masing sampel memiliki berat
sama sebesar 15 gram. Pada masing-masing sampel ditambahkan perekat berupa resin epoksi cair dengan variasi 10, 20, 30, 40 dan 50 secara berurutan.
Sampel kemudian dicetak dengan hidrolik press dengan tekanan 100 Pa. Setelah itu, hasil cetakan didiamkan satu hari dan dimagnetisasi. Kemudian dilakukan
pelapisan berupa penyemprotan cat.
3.3.4 Proses Pencetakan Magnet dari Nd
2
Fe
14
B milling
Seperti hal nya pada proses pembuatan NdFeB, pada proses ini juga dilakukan penimbangan bahan baku di dalam glovebox untuk menghindari terjadinya
oksidasi yang bisa mengakibatkan korosif pada bahan. Kemudian dilakukan penimbangan untuk membuat 5 sampel, masing-masing sampel memiliki berat
sama sebesar 15 gram. Pada masing-masing sampel ditambahkan perekat berupa resin epoksi cair dengan variasi 10, 20, 30, 40 dan 50 secara berurutan.
Sampel kemudian dicetak dengan hidrolik press dengan tekanan 100 Pa. Setelah itu, hasil cetakan didiamkan satu hari dan dimagnetisasi. Kemudian dilakukan
pelapisan berupa penyemprotan cat.
3.3.5. Karakterisasi Hasil
Bahan dikarakterisasi berdasarkan sifat magnetik yaitu melalui pengukuran dari data alat permagraph yang ada di Pusat Penelitian Elektronika
dan Telekomunikasi P2ET LIPI Bandung, serta analisis struktur secara mikroskopik dengan metode difraksi sinar-X di PLT pusat laboratorium terpadu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode difraksi sinar-X memberikan bukti tentang adanya struktur kristal[15].
Karakterisasi struktur mikroskopis pada penelitian ini dilakukan setelah proses pencetakan sampel. Pada karakterisasi ini dilakukan pengukuran pada
masing-masing sampel. Sedangkan untuk mengetahui sifat kemagnetan sampel yang dihasilkan, dilakukan magnetisasi dengan menggunakan alat Permagraph
yang ada di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi P2ET LIPI
Bandung. Data dari alat Permagraph berupa kurva histerisis dengan nilai-nilai besaran tertentu, yaitu besarnya nilai induksi remanen Br, nilai koorsivitas Hc
dan nilai energi produk maksimum BH
maks
. Adapun diagram alur pembuatan Nd
2
Fe
14
B lebih rinci dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Gambar.3.2 Diagram Alur Nd
2
Fe
14
B PELAPISAN
Nd
2
Fe
14
B Non Milling dengan komposisi resin
10, 20, 30, 40, 50
Nd
2
Fe
14
B Milling 120 jam dengan komposisi
resin 10, 20, 30, 40, 50
KARAKTERISASI XRD
MAGNETISASI
HASIL XRD DAN SEM
PENCAMPURAN Nd, Fe, B mechanical alloying milling 10, 20, 40 jam
KESIMPULAN KARAKTERISASI
SIFAT KEMAGNETAN PENCETAKAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN