tinggi. Sehingga dengan keunggulan tersebut memungkinkan munculnya perkembangan teknologi berupa penurunan berat dan volume speaker, dinamo
yang lebih kuat sehingga mampu mengerakkan mobil, serta memungkinkan munculnya mobil bertenaga listrik yang dapat digunakan untuk perjalanan jauh.
Untuk menunjang perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih tersebut, maka dibuatlah industri magnet permanen berbasis logam tanah jarang
NdFeB melalui metode mechanical alloying.
Akan tetapi selain keunggulan-keunggulan yang telah dikemukakan diatas, magnet ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu suhu Curie nya relative rendah
sekitar 200-300 C, sehingga sulit untuk diaplikasikan pada suhu tinggi. Bahan ini juga
memilki ketahanan korosi yang relative rendah sehingga dalam aplikasinya diperlukan surface treatmen
melalui coating atau pelapisan[3-5].
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan bahwa bahan baku unsur Fe banyak dijumpai di Indonesia, maka industri magnet
permanen ferrit harus diarahkan ke arah industri magnet permanen logam tanah jarang. Karena magnet permanen logam tanah
jarang
memiliki keunggulan dibandingkan dengan magnet permanen lainnya, yaitu memiliki Br dan Hc yang
paling tinggi.
Maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah proses pembuatan magnet logam tanah jarang Nd
2
Fe
14
B agar terbentuk suatu paduan yang rigid dan bisa menghasilkan Br dan Hc
yang tinggi. 2. Berapakah kondisi optimum komposisi resin agar diperoleh remanensi
maksimal.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Membuat magnet permanen Nd
2
Fe
14
B melalui metode mechanical alloying
dengan bahan baku serbuk Nd-Fe-B. 2. Menentukan komposisi resin optimum yang dapat menghasilkan nilai Br dan
Hc yg paling tinggi.
.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Nd-Fe-B yang digunakan adalah produk Aldrich.
2. Karakterisasi bahan Nd
2
Fe
14
B hasil yang akan dilakukan meliputi: a. Karakterisasi dengan pengukuran kurva histerisis magnetik untuk
menentukan besaran remanensi Br, koersifitas Hc, energi hasil maksimum BH
maks
. Besaran ini yang digunakan untuk melihat bahan magnetik tersebut termasuk soft magnet atau hard magnet.
b. Metode XRD, untuk mengetahui struktur kristal hasil sintesis yang kemudian dibandingkan dengan produk komersial.
c. Metode SEM, untuk mengetahui morfologi permukaan sebelum dan sesudah milling pada proses sintesis.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan dibuatnya magnet permanen Nd
2
Fe
14
B ini diharapkan akan memiliki nilai jual yang tinggi karena magnet ini memiliki keunggulan
dibandingkan dengan magnet permanen lainnya, yaitu memiliki Br dan Hc yang paling tinggi. Produk hasil penelitian ini dapat digunakan untuk bahan dasar
dalam industri elektronik, misalnya generator listrik dll.
1.6. Sistematika Penulisan