Rachmawati 2008 dalam penelitiannya mengungkapkan pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap audit delay. Kartika 2009 pun
mengungkapkan penelitiannya bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Ada beberapa alasan yang mendorong terjadinya kemunduran laporan publikasi yaitu pelaporan laba atau rugi sebagai indikator good
news atau bad news atas kinerja menejerial perusahaan dalam setahun. Serta berkaitan dengan akibat yang ditimbulkan pasar terhadap
pengumuman tersebut. H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.
5. Interaksi antara solvabilitas dengan audit delay
Alasan yang dapat mendukung hubungan antara debt to assets ratio adalah pertama, bahwa total debt to total assets ratio mengindikasikan
kesehatan dari perusahaan. Proporsi total debt to total assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan
meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Kedua, mengaudit utang memerlukan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan mengaudit modal. Biasanya mengaudit utang lebih melibatkan banyak staf dan lebih rumit dibandingkan
mengaudit modal. Dalam hal ini perusahaan akan mengurangi resiko dengan mengundurkan publikasi laporan keuangannya dan mengulur
waktu dalam laporan auditnya. Ini memberikan tanda ke pasar bahwa perusahaan dalam tingkat resiko yang tinggi.
Dalam beberapa penelitian solvabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Supranoto 1990:198 mengemukakan
bahwa solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Analisis
solvabilitas difokuskan terutama pada reaksi dalam neraca yang menunjukan kemampuan untuk melunasi utang lancar dan utang tidak
lancar. Sedangkan menurut Prayogi 2009 dalam penelitiannya mengungkapkan solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap audit
delay. H5: Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.
6. Interaksi antara ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit,
profitabilitas, dan sovabilitas terhadap audit delay
Menurut Aryati dan Maria 2005 dalam penelitiannya terhadap 50 perusahaan go public yang terdaftar di BEJ, menyatakan bahwa ukuran
perusahaan yang diukur dengan total assets memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Subekti 2005 menunjukkan bahwa
kantor akuntan publik internasional atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai the big four membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam
menyelesaikan audit, karena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu
yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya.
Utami 2006 berpendapat bahwa opini audit memiliki pengaruh secara simultan terhadap audit delay. Rachmawati 2008 dalam
penelitiannya mengungkapkan pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap audit delay. Utami 2006 dalam penelitiannya mengemukakan solvabilitas
berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka hipotesis
penelitian dinyatakan sebagai berikut: H6: ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit, profitabilitas, dan
solvabilitas berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap audit delay.
C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai audit delay dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit,
profitabilitas, dan solvabilitas telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut telah banyak memberikan masukan
serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memperlambat audit delay. Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian-
penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Mengenai Ukuran Perusahaan X1, Reputasi Auditor X2, Opini Audit X3, Profitabilitas X4,
dan Solvabilitas X5 terhadap Audit Delay Y
No. Peneliti Terdahulu
Judul Tahun Metodologi
Variabel – Variabel
Hasil Penelitian
X1 X2 X3 X4
X5 Y
1. Aryati dan Maria