Opini Audit Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat, guna menjaga reputasinya. Menurut Yuliana dan Aloysia 2004 Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four. Adapun kategori Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan The Big Four di Indonesia, yaitu: 1 KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerja sama dengan KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan. 2 KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, yang bekerja sama dengan KAP Siddharta dan Widjaja. 3 KAP Ernst Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantono, Suherman dan Surja. 4 KAP Deloitte Touche Tohmatsu, yang bekerja sama dengan KAP Osman Bing Satrio. Keempat KAP the big four diatas dianggap memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan dengan KAP-KAP lain di Indonesia KAP non- big four. Sehingga keempat KAP tersebut diatas diberi label KAP the big four. Hal tersebut juga didasarkan pada ukuran dan reputasi KAP tersebut dalam memberikan jasa audit.

6. Opini Audit

Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pendapat auditor sangatlah penting bagi perusahaan ataupun pihak-pihak lain yang membutuhkan hasil dari laporan keuangan auditan. Opini audit yang diberikan auditor melalui beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan atas opini yang harus diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Dengan demikian, auditor di dalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya. Ada lima kemungkinan pernyataan pendapat auditor independen Mulyadi, 2002 yaitu: a Pendapat wajar tanpa pengecualian Unqualified Opinion Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia jika memenuhi kondisi berikut ini: 1 Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia digunakan untuk menyusun laporan keuangan. 2 Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dari periode ke periode telah cukup dijelaskan. 3 Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan Unqualified Opinion Report With Explanatory Language Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat menambahkan laporan hasil auditnya dengan bahasa penjelas. Berbagai penyebab paling penting adanya tambahan bahasa penjelas Arens, 1995: 1 Adanya ketidakpastian yang material. 2 Adanya keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan. 3 Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. c Pendapat wajar dengan pengecualian Qualified Opinion Pendapat wajar dengan pengecualian akan diberikan oleh auditor jika dijumpai hal-hal sebagai berikut: 1 Lingkup audit dibatasi oleh klien. 2 Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor. 3 Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 4 Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten. d Pendapat tidak wajar Adverse Opinion Auditor akan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien. Selain auditor memberikan pendapat tidak wajar jika tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi untuk pengambilan keputusan. e Pernyataan tidak memberikan pendapat Disclaimer Opinion Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat no opinion report. Kondisi yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah: 1 Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit. 2 Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya. Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat tidak wajar diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan pendapat karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan yang diaudit. Jadi, Opini audit merupakan ukuran atas pendapat yang diberikan oleh auditor terhadap hasil laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Semakin memperoleh pendapat unqualified opinion perusahaan tersebut dipandang semakin baik.

7. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 12 118

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaft

1 9 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indo

0 4 18

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Operasi, Reputasi Auditor dan Opini Auditor terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013).

0 0 34

UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PROFITABILITAS DAN OPINI AUDITOR PADA AUDIT DELAY (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 4 12

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

PENGARUH KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP LAMANYA AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 11

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDITOR, TINGKAT PROFITABILITAS, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY (Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2011 - 2013)

0 0 16