BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pabrik kelapa sawit membutuhkan air bersih untuk pengolahan, untuk kebutuhan rumah tangga dan air umpan boiler membutuhkan kemurnian yang memenuhi
persyaratan air minum. Sumber air untuk kualitas air tersebut sudah jarang dijumpai diperkebunan kelapa sawit, oleh sebab itu perlu pemurnian dan perlakuan yang
menghasilkan air sesuai dengan kebutuhan. Air alam yang bersih dan murni hanya memerlukan sedikit pengawasan. Berdasarkan sumber air alam, yang selalu
mengandung senyawa-senyawa kimia, maka diperlukan beberapa perlakuan sebelum digunakan di pabrik. Penggunaan air pengolahan minyak kelapa sawit memiliki
persyaratan khusus yang harus menggunakan perlakuan kimia yang aman food grade. Kebutuhan air cukup banyak untuk pengolahan minyak kelapa sawit yaitu
mencapai 0,5-0,6 m
3
ton TBS, sedangkan untuk uap dibutuhkan 0,6 m
3
ton TBS Ponten M, 1996
Pemanfaatan sumber energi yang terdapat di pabrik kelapa sawit merupakan upaya untuk menekan ongkos pengolahan. Oleh sebab itu pembangkit tenaga dilakukan
dengan menggunakan tenaga uap dengan bantuan boiler. Air umpan boiler perlu dilakukan perlakuan untuk menyakinkan bahwa air itu nyata sebagai sumber uap yang
ekonomis dan sifat kerja boiler yang peka terhadap kualitas air yang dihasilkan oleh demineraliser, terutama kualitas air yang jelek.
Universitas Sumatera Utara
Penjernihan air dapat dilakukan dengan proses koagulasi memakai larutan alum dan soda ash berkisar 5, dan proses flokulasi dengan menggunakan polimer ,
yang dilanjutkan dengan proses penyaringan atau filtration yang memakai pasir kuarsa yang fungsinya untuk menyaring padatan tersuspensi dan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi yang terakumulasi selama penyaringan.Yang dilanjutkan dengan proses demineralisasi yang berfungsi untuk menghilangkan
mineral dari air. Kemudian dibagi untuk berbagai keperluan, yaitu untuk air umpan ketel, air untuk pengolahan dan pencucian, dan untuk keperluan rumah tangga. Untuk
yang terakhir ini perlu ditambahkan kaporit. Sedangkan air umpan ketel masih perlu tambahan perlakuan pemurnian agar memenuhi syarat sebagai air umpan ketel,
terutama pengurangan kadar kesadahan dan kadar silika. Dan penukar ion ion exchanger untuk mencegah pengendapan lapisan kerak pipa ketel lapisan kerak
tersebut akan menghambat penghantaran panas, selain mengurangi efisiensi pemanasan juga menyebabkan pemanasan lanjut yang membuat dinding pipa
mengembang dan akhirnya pecah Linsley, K.Ray, 1986.
1.2 Permasalahan