Perkembangan Anak Usia 6-7 Tahun Karies dan Kualitas Hidup

e Parental Caregiver Perception Questionnaire P-CPQ Parental caregiver perception questionnaire P-CPQ dikembangkan oleh Jokovic dkk untuk menilai persepsi orangtua atau persepsi pengasuh mengenai dampak status kesehatan gigi dan mulut pada kualitas hidup anak usia 6-14 tahun. Instrumen ini terdiri atas 31 item yang dikategorikan dalam 4 kelompok. Selanjutnya P-CPQ mengalami pengembangan menjadi bentuk yang lebih singkat sehingga lebih mudah diterapkan. 19,21 Pengembangan dari P-CPQ terdiri dari 16 item dan dikategorikan dalam 4 kelompok yaitu gejala oral, keterbatasan fungsional, kesejahteraan emosional, kesejahteraan emosional. Setiap item dinilai dengan menggunakan 5 skala Likerts yaitu: “tidak pernah = 0”, “sekali atau dua kali = 1”, “kadang-kadang = 2”, “sering = 3”, “setiap hari atau hampir setiap hari = 4”. 19,20

2.6 Perkembangan Anak Usia 6-7 Tahun

Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, usia 6-7 tahun masuk dalam tahap praoperasional. Pada tahap ini anak belum mampu mengoperasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan. Pemikiran anak masih bersifat transduktif atau menganggap semuanya sama. Pada masa ini anak mulai mau bergaul dengan orang di luar rumahnya terutama anak yang ditemui disekolah atau tempat bermain. Dalam segi psikologis, anak usia 6-7 tahun adalah usia yang sangat egois. Sifat egois pada masa ini akan hilang dengan sendirinya jika orangtua mampu mendidik anak dengan baik untuk lebih berbagi dengan orang lain dan mengajarkan untuk tidak semaunya sendiri. Perkembangan anak usia 6-7 tahun adalah masa yang penting dalam pembentukan karakter anak. 7,10

2.7 Karies dan Kualitas Hidup

Masalah utama yang dihadapi oleh anak sekolah yaitu banyaknya anak sekolah yang menderita karies gigi.Karies merupakan penyakit infeksi yang jika tidak dirawat akan menyebabkan masalah sistemik. Karies yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas hidup anak karena dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, profil wajah yang tidak harmonis, infeksi akut serta kronis, serta gangguan makan. Infeksi dari karies gigi selain mengganggu makan juga dapat menyebabkan gangguan berbicara, gangguan dalam kegiatan belajar anak disekolah, bahkan gangguan tidur. Anak-anak yang mempunyai kesehatan gigi dan mulut yang buruk 12 kali lebih banyak menderita gangguan aktivitas termasuk tidak masuk sekolah dibandingkan dengan anak dengan kesehatan gigi dan mulut yang baik. 5,6 Anak-anak yang kehilangan gigi akibat karies gigi akan mengalami penurunan kualitas hidup karena mereka tidak hanya memilih makanan disebabkan masalah pengunyahan, tetapi juga akan merasa malu dengan keadaan gigi mereka sehingga membatasi interaksi sosial dan komunikasi. Oleh sebab itu sangat diperlukan upaya pencegahan terhadap penyakit karies agar gigi dapat dipertahankan dan dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Filstrup dkk mengenai karies dan kualitas hidup anak didapati dampak terbesar yang dialami anak adalah nyeri sebesar 68, dan rasa tidak suka dengan penampilan gigi mereka sebesar 35. 6,9

2.8 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Status Bebas Karies Pada Anak Usia 7-11 Tahun

16 136 42

PERBEDAAN VISKOSITAS SALIVA ANTARA ANAK DENGAN INDEKS KARIES RENDAH DAN INDEKS KARIES TINGGI (Kajian pada Anak Usia 6-8 Tahun di SD 2 Padokan)

0 3 62

Hubungan pengalaman karies dan karies yang tidak dirawat dengan kualitas hidup pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Medan Sunggal

3 40 66

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 15

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 2 14

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6 -12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN ORANGTUA DALAM PERAWATAN KUALITAS HIDUP ANAK CEREBRAL PALSY DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

0 0 6

PERSEPSI ORANGTUA TENTANG KUALITAS HIDUP ANAKDIHUBUNGKAN DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK USIA 6-7 TAHUN DI SD NAMIRA DAN SDN 060922

1 1 46

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi - Persepsi Orangtua Tentang Kualitas Hidup Anak Dihubungkan Dengan Pengalaman Karies Anak Usia 6-7 Tahun Di SD Namira Dan SDN 060922

0 0 8