Rumusan Masalah Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian

terutama ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anaknya. 10 Ibu berperan penting dalam status kesehatan gigi dan mulut, masalah gigi, dan perawatan gigi anak. Ibu dengan pendidikan yang lebih rendah cenderung tidak mementingkan dan acuh terhadap pelayanan kesehatan rongga mulut yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu merupakan hal berpengaruh terhadap persepsi ibu terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan rongga mulut. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan yang rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak. 12,15 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN 060922. Penelitian ini dilakukan pada anak usia 6-7 tahun beserta orangtuanya. Untuk menentukan kualitas hidup anak peneliti menggunakan indeks P-CPQ karena indeks ini mengukur kualitas hidup anak melalui penilaian orangtua sehingga diharapkan hasil lebih akurat karena orangtua terutama ibu lebih mengetahui apa yang terjadi pada anak mereka dan anak usia 6-7 tahun diperkirakan masih susah diajak berkomunikasi mengenai kondisi gigi mereka serta indeks P-CPQ belum pernah digunakan pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini dilakukan di SD Namira dan SD Negeri 060922 karena status sosial ekonomi orangtua di SD Namira yang lebih tinggi dibandingkan dengan status sosial ekonomi orangtua di SDN 060922.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN 060922. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN 060922.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui skor deft anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN060922. 2. Untuk mengetahui persepsi orangtua terhadap kualitas hidup anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN 060922. 3. Untuk mengetahui hubungan deft terhadap kualitas hidup anak usia 6-7 tahun di SD Namira. 4. Untuk mengetahui hubungan deft terhadap kualitas hidup anak usia 6-7 tahun di SDN 060922.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun di SD Namira dan SDN 060922.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk orangtua Memberikan motivasi pada orangtua untuk lebih memperhatikan, menjaga, dan memberikan pengarahan pada anak sejak dini untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar. 2. Manfaat untuk institusi kesehatan Memberikan data mengenai persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk lebih banyak mengadakan program penyuluhan kepada orangtua mengenai masalah gigi dan perawatan kesehatan gigi. 3. Manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan Memperoleh data mengenai persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun dan dapat digunakan sebagai referensi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan gigi dan mulut. 4. Manfaat untuk peneliti Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian tentang persepsi orangtua tentang kualitas hidup anak dihubungkan dengan pengalaman karies anak usia 6-7 tahun serta dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karies Gigi

Karies adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi mulai dari email gigi, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Proses ini ditandai dengan timbulnya white spot pada permukaan gigi. White spot merupakan bercak putih pada permukaan gigi. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor multiple factors di dalam rongga mulut yang berinteraksi satu dengan yang lain. Beberapa jenis karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit. PenurunanpHyangberulang-ulang dalam waktu tertentu mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi. 1,11 Untuk terjadinya kavitas karies pada permukaan licin gigi yang dapat terlihat secara klinis dibutuhkan waktu 18 ± 6 bulan. Karies gigi pada tahap awal tidak menimbulkan rasa sakit namun pada tahap lanjut dapat menimbulkan rasa sakit, baik pada gigi yang terkena maupun daerah sekitar gigi. Rasa sakit ini pada awalnya diawali oleh rasa sakit yang ringan pada saat makan atau minuman dingin atau panas. Apabila kavitas dan invasi bakteri semakin dalam sampai pulpa yang berisi pembuluh darah dan saraf maka dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat dan berdenyut dan pada akhirnya akan menyebabkan gigi nekrosis. 1,6

2.1.1 Faktor Etiologi

Faktor etiologi dibedakan atas faktor penyebab primer yang langsung mempengaruhi biofilm lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies merupakan penyakit multifaktorial yaitu adanya beberapa faktor yangmenjadi

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Status Bebas Karies Pada Anak Usia 7-11 Tahun

16 136 42

PERBEDAAN VISKOSITAS SALIVA ANTARA ANAK DENGAN INDEKS KARIES RENDAH DAN INDEKS KARIES TINGGI (Kajian pada Anak Usia 6-8 Tahun di SD 2 Padokan)

0 3 62

Hubungan pengalaman karies dan karies yang tidak dirawat dengan kualitas hidup pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Medan Sunggal

3 40 66

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 15

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 2 14

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA 6 -12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu dan Prestasi Belajar Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN ORANGTUA DALAM PERAWATAN KUALITAS HIDUP ANAK CEREBRAL PALSY DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

0 0 6

PERSEPSI ORANGTUA TENTANG KUALITAS HIDUP ANAKDIHUBUNGKAN DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK USIA 6-7 TAHUN DI SD NAMIRA DAN SDN 060922

1 1 46

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi - Persepsi Orangtua Tentang Kualitas Hidup Anak Dihubungkan Dengan Pengalaman Karies Anak Usia 6-7 Tahun Di SD Namira Dan SDN 060922

0 0 8