disengaja intentionally income smoothing mengandung intervensi manajemen. Ada dua jenis perataan laba yang disengaja, yaitu perataan
laba riil dan perataan laba artifisial. Dari penjelasan tipe perataan laba tersebut, konsep perataan laba
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perataan laba yang disengaja, tanpa membedakan perataan laba riil atau perataan laba
artifisial, karena peneliti hanya meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba tanpa menguji lebih lanjut bagaimana
manajemen melakukan perataan laba tersebut.
b. Sasaran Pemerataan Laba
Sasaran perataan laba dapat dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi aliran data atau
informasi. Dengan kata lain, untuk menciptakan laporan keuangan yang sesuai yang diinginkan, manajer dapat memasukkan informasi
yang seharusnya dilaporkan pada periode yang akan datang ke dalam laporan periode ini atau sebaliknya tidak melaporkan informasi periode
ini untuk dilaporkan pada periode yang akan datang. Unsur-unsur laporan keuangan yang seringkali dijadikan sasaran
untuk melakukan perataan laba Foster dalam Syahriana,2006:18 adalah:
1. Unsur penjualan
a. Saat pembuatan faktur. Sebagai contoh, penjualan yang
sebenarnya untuk periode yang akan datang pembuatan fakturnya dilakukan pada periode ini dan dilaporkan
sebagai penjualan periode ini.
Universitas Sumatera Utara
b. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif.
c. Downgrading penurunan produk, sebagai contoh,
dengan cara mengklasifikasikan produk yang belum rusak ke dalam kelompok produk rusak dan selanjutnya
dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih rendah dari harga yang sebenarnya
2. Unsur biaya
a. Memecah-mecah faktur, misalnya faktur untuk sebuah
pembelian atau pesanan dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan dan selanjutnya dibuatkan
beberapa faktur dengan tanggal yang berbeda kemudian dilaporkan dalam beberapa periode akuntansi.
b. Mencatat prepayment biaya dibayar dimuka sebagai
biaya.Misalnya melaporkan biaya advertensi dibayar dimuka untuk tahun depan sebagai biaya advertensi
tahun ini.
c. Alasan dilakukannya Praktik Pemerataan Laba
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menjelaskan alasan- alasan yang mendorong manajer untuk melakukan tindakan perataan
laba. Tindakan perataan laba merupakan tindakan yang logis dan rasional bagi manajer untuk meratakan laba dengan menggunakan cara
atau metode akuntansi tertentu. Alasan seorang manajer melakukan praktik perataan laba
Syahriana,2006 sebagai berikut: a.
Aliran laba yang merata dapat meningkatkan keyakinan para investor
karena laba yang stabil akan mendukung kebijaksanaan dividen yang stabil pula sebagaimana yang
diinginkan para investor. b.
Penyusunan pos pendapatan dan biaya secara bijaksana yang melalui periode beberapa metode tertentu, manajemen
dapat mengurangi kewajiban perusahaan secara keseluruhan.
c. Perataan laba dapat meningkatkan hubungan antara manajer
dan pekerja karena kenaikan yang tajam dalam laba yang dilaporkan dapat menimbulkan permintaan upah yang lebih
tinggi bagi para karyawan.
Universitas Sumatera Utara
d. Aliran laba yang merata dapat memiliki pengaruh psikologis
pada ekonomi dalam hal kenaikan atau penurunan dapat dihindarkan serta rasa pesimis dan optimis dapat dikurangi.
d. Terjadinya Pemerataan Laba