Manajemen Laba Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan

2. Manajemen Laba

Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun diluar batas General Accepted Accounting Principles GAAP. Menurut Sugiri 1998 definisi manajemen laba dibagi menjadi dua yaitu : a. Definisi Sempit. Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya laba. b. Definisi Luas. Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut. Pengertian manajemen laba dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan ekonomis economic advantage yang sesungguhnya tidak dialami perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan Ma’ruf,2003. Perataan laba income smoothing terkait erat dengan konsep manajemen laba earnings management. Penjelasan konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan agency theory yang menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen agent dan pemilik principal yang timbul Universitas Sumatera Utara ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya.Dalam hubungan keagenan, manajemen memiliki asimetri informasi terhadap pihak-pihak eksternal perusahaan, seperti investor dan kreditor. Asimetri informasi terjadi ketika pemilik sebagai principal tidak dapat memonitor langsung aktivitas manajemen sehari-hari untuk memastikan manajemen bekerja sesuai dengan keinginan pemilik atau dengan kata lain principal tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja agent. Manajemen sebagai agent memiliki kelebihan informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan. Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan manajemen memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui pemilik dan untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada pemilik terutama bila informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja manajemen. Hubungan agency muncul ketika satu pihak principal membayar pihak lain agent untuk melakukan beberapa jasa dan mendelegasikan otoritas wewenang pengambil keputusan kepada agent. Dalam konteks perusahaan, pemilik perusahaan adalah principal dan manajemen perusahaan sebagai agent. Pemilik membayar manajemen dan mengharapkan manajemen untuk bertindak sesuai dengan kepentingan para pemilik perusahaan. Agency theory adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Dengan demikian teori keagenan agency theory berkaitan dengan usaha- Universitas Sumatera Utara usaha untuk memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan keagenan.Masalah keagenan muncul disebabkan oleh : • Terdapat perbedaan tujuan goals antara agent dan principal. • Terdapat kesulitan atau membutuhkan biaya yang mahal bagi principal untuk senantiasa memantau tindakan-tindakan yang diambil oleh agent. Pada sebuah perusahaan terdapat tiga pihak utama major participant yang memiliki kepentingan berbeda yaitu manajemen, pemegang saham sebagai pemilik, dan buruh atau tenaga kerja. Prinsip pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer adalah bahwa manajer harus memilih tindakan- tindakan yang akan memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Atau dengan kata lain,pengambilan keputusan tidak didasarkan atas kepentingan manajemen agent namun harus mengacu pada kepentingan pemegang saham principal.Namun kenyataanyang terjadi dibanyak perusahaan adalah manajer cenderung memilih tindakan-tindakan yang menguntungkan kepentingannya misalnya yang dapat memaksimalkan kekayaannya daripada menguntungkan pemegang saham.

3. Perataan Laba a. Pengertian Perataan Laba

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (Sektor Manufaktur)

0 32 90

ANALISIS PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING): FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ

0 3 1

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

2 10 83

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 4 17

Faktor faktor yang mempengaruhi perataan Laba (income smoothing) dan bukan perataan laba (non income smoothing) (studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2002 2006)

0 6 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

1 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Per

0 3 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (Sektor Manufaktur)

0 0 11