melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri,
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan
Sumber Daya Manusia SDM yang benar-benar memiliki kualitas yang baik. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan misalnya : Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, Natal, Paskah dll sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
F. Rencana Kerja
Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan antara lain adalah sebagai berikut :
a Persiapan kuliah mahasiswa semester genap ganjil,
b Perkuliahan semester genap ganjil,
c Ujian mid semesterujian semester genapganjil,
d Wisuda mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak
Pajak merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan
untuk membiayai kepentingan umum. Pajak merupakan pungutan wajib atau dipaksakan kepada rakyat.
Ada beberapa definisi pajak yang diungkapkan oleh para ahli, antara lain:
1. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., “pajak adalah iuran kepada
kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat
ditujukan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum” Mardiasmo, 2003
2. Menurut S.I Djajadiningrat “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan
sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi
bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum” Resmi, 2008
3. Menurut Rimsky K Judisseno, “pajak merupakan suatau kewajiban
kenegaraan berupa pengabdian serta peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai keperluan negara berupa
Universitas Sumatera Utara
pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara” Judisseno,
2005: Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pajak :
1. Merupakan Iuran rakyat kepada negara yang dipungut oleh negara kepada
warga negara. 2.
Dipungut berdasarkan Undang-undang Pajak dengan kekuatan Undang- undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa ada kontraprestasi langsung dalam pembayaran pajak para
pembayar tidak memperoleh kontraprestasi atau jasa timbal balik secara langsung.
4. Digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, yang bila
dari pemasukannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment.
B. Pengertian Penghasilan
Pengertian penghasilan sesuai pasal 4 ayat 1 undang-undang PPh adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang
berasal dari Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Pengertian penghasilan menurut Prabowo adalah jumlah uang yang diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi danatau menimbun serta menambah kekayaan Prabowo, 2004:21
Dari kedua defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diperoleh oleh wajib pajak yang berada di
Indonesia yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengonsumsi dan menambah kekayaan.
C. Pengertian Pajak Penghasilan
Pengertian Pajak Penghasian PPh berdasarkan UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008 adalah pajak
yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditujukan
kepada masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara
sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya.
D. Subjek Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dikenakan atas Subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau yang diperoleh dalam tahun pajak. Yang menjadi Subjek Pajak
adalah : 1.
Orang Pribadi. Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat atau berada di Indonesia
ataupun diluar Indonesia
Universitas Sumatera Utara
2 . Warisan yang belum terbagi Warisan yang belum terbagi sebagi satu kesatuan merupakan Subjek Pajak
pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. 3.
Subjek Pajak badan Badan terdiri dari, PT, CV, perseroan lainnya, BUMNBUMD dengan nama
dan bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, dll.
4. Badan Usaha Tetap BUT.
Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Subjek Pajak dibedakan menjadi :
1. Subjek Pajak Dalam Negeri
Adapun menurut Munawir 2007:109 yang dimaksud dengan subyek pajak dalam negeri adalah subjek pajak yang secara fisik memang berada atau
bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia. Secara praktis ini dapat dilihat dalam ketentuan berikut :
a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang
berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Atau juga orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Jangka waktu 12 bulan bukanlah harus dimulai dari bulan januari atau awal tahun pajak,
namun bisa jadi setelahnya. Disamping itu juga tidak harus secara
Universitas Sumatera Utara
berturut-turut 183 hari tinggal di Indonesia, namun bisa jadi secara kontinu sepanjang jumlahnya memenuhi 183 hari selama 12 bulan.
b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
c. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak. 2.
Subjek Pajak Luar Negeri a.
Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia,
ataupun berada di Indonesia namun tidak lebih dari 183 hari dalm jangka waktu 12 bulan, dan bahan yang tidak didirikan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia. b.
Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggan di Indonesia,
ataupun berada di Indonesia namun tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
E. Objek Pajak