ASI dalam Pandangan Islam Diare, gejala, dan kriteria penyebabnya

c. Gangguan motilitas usus.

Hiperperistaltik dapat menyebabkan kesempatan usus menyerap makanan menurun lalu bahan makanan yang telah kita makan tidak banyak yang terserap begitu pula air, maka akan menyebabkan diare. Bila peristaltik usus menurun maka akan mengakibatkan bakteri di dalam usus maupun dari makanan yang kita makan akan tumbuh berlebihan sehingga dapat menyebabkan diare.

2.8 Patofisiologi dan Gejala Klinis Diare berdasarkan penyebabnya diare

a. Virus.

Virus merupakan mikroorganisme yang secara langsung dapat menyebabkan vili usus halus rusak sehingga luas permukaan usus halus rusak dan juga dapat mengakibatkan reaksi enzimatik di usus menjadi terganggu yang mengakibatkan perkembangan vili enterosit normal terhambat dan juga mengakibatkan perubahan fungsi dari epitel usus halus. Perubahan ini dapat menyebabkan malabsorbsi dan motilitas usus abnormal selama terjadi infeksi. 7 Terdapat empat golongan virus yang dapat menyebabkan diare pada balita tersering yaitu: Rotavirus, Adenovirus enterik, Astovirus, dan Kalsivirus. 14,15

b. Bakteri.

Terdapat dua golongan bakteri yang dapat menyebabkan diare dengan melalui mekanisme yang berbeda yaitu bakteri non invasif seperti Escherichia Coli patogen, dan bakteri invasif contohnya Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli invasif, dan Campylobacter. 2,15 Bakteri non invasif masuk dan melekat pada dinding usus dan berkembang di dalam usus lalu bakteri mengeluarkan enzim mucinase, dan masuk ke dalam membran dan mengeluarkan unit A dan B dari bakteri lalu mengeluarkan cyclic Adenosine monophosphate cAMP yang menyebabkan rangsangan sekresi cairan usus dan menghambat absorbsi tetapi tidak merusak membran epitel dari usus halus. Tekanan di dalam usus akan meningkat, kemudian timbulah diare. 15 Bakteri invasif mengakibatkan kerusakan ulserasi yang diikuti oleh respon inflamasi dan abses pada mukosa usus halus. Toksin yang dikeluarkan oleh bakteri invasif dapat mempengaruhi proses seluler pada usus halus. Contoh pada Enterotoksin E. Coli ETEC yang merupakan toksin yang akan mengaktifkan adenilat siklase, sementara itu ada juga bakteri invasif yang mengaktifkan guanilat siklase. Pada Enterohemorrhagic E. Coli EHEC dan Shigella dapat menghasilkan verotoksin yang dapat mengakibatkan kelainan sistemik seperti kejang dan syndrome hemolitik uremic SHU. 15 Terjadinya diare diperlihatkan dengan gejala seperti anak terlihat gelisah, suhu badan bisa meningkat dan disertai nafsu makan yang turun. Tinja yang cair dan lendir ataupun darah. Warna tinja makin lama main lama berubah kehijauan karena tercampur oleh empedu. Akibat dari laktosa yang tidak diabrobsi baik oleh usus, maka akan menghasilkan Asam laktat yang diabsorbsi dengan baik oleh usus. 2 Dehidrasi ditandai dengan penurunan berat badan, pada bayi ubun- ubun terlihat lebih besar dan cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut, dan bibir terlihat kering. Anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan yang baik selama diare akan jatuh pada keadaan- keadaan seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan asam-basa, hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi. 2 1. Dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan kehilangan berat badan. 2 Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinisnya dapat dilihat pada tabel berikut: