a.  Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, berlangsung kurang dari 14 hari, dengan pengeluaran tinja lunak atau cair yang
dapat atau tanpa disertai lendir dan darah tanpa diselingi berhenti. Diare ini berlangsung lebih dari 2 hari.
1,2
b.  Diare  kronis  adalah  diare  yang  gejala  dan  tanda  sudah berlangsung  lebih  dari  2  minggu  sebelum  datang  berobat  dan
sifatnya berulang.
1,2
Berdasarkan derajat dehidrasi diare dibagi menjadi 3, yaitu : Tabel. 2.1 Penilaian keparahan dehidrasi
Tidak Dehidrasi penurunan berat badan
3 Dehidrasi ringan-sedang
penurunan berat badan 3- 8 digolongkan dengan
peningkatan keparahan Dehidrasi berat  penurunan
berat badan  ≥ 9
Tidak ada gejala Membran  mukosa  kering
waspada  di  mulut  dan nafas
Mata  cekung  minimal  atau tidak ada air mata
Turgor  kulit  menurun  1-2 detik
Perubahan status neurologic mengantuk dan irritabilitas
Pernapasan dalam. Peningkatan
ditandai dengan  tanda-tanda  dari
dehidrasi  ringan –  sedang
ditambah : Penurunan
perfusi ke
perifer    dingin,  pucat  di perifer  dan  Capillary  Refill
Time CRT  2 detik. Sirkulasi kolaps.
Sumber : Herbert L. DuPont, M.D, 2009
2.7 Epidemiologi Diare dan penyebabnya di Indonesia
Diare adalah salah satu penyakit yang merupakan penyebab kematian dan  kecacatan  pada  anak  di  seluruh  dunia,  yaitu  dengan  angka  1  milyar
kejadian setiap tahunnya dan menyebabkan 3-5 juta kematian tiap tahunnya. Penularan  utama  untuk  patogen  diare  adalah  melalui  makanan  dan  air.
Banyak  faktor  yang  menambah  kerentanan  terhadap  infeksi  adalah  usia, defisiensi  imun,  malnutrisi,  campak,  perjalanan  ke  daerah  endemik,
kekurangan  ASI,  makan  makanan  atau  minuman  yang  terkontaminasi,  dan tingkat pendidikan ibu.
7
Prevalensi  kejadian  diare  pada  anak  laki-laki  hampir  sama  dengan anak perempuan. Di negara yang sedang berkembang, insidens dari penyakit
diare  akut  merupakan  kombinasi  dari  sumber  air  yang  tercemar,  Kurang Energi Protein KEP yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
7
Kasus diare lebih banyak disebabkan oleh agen infeksius yaitu sekitar lebih  dari  90.  Agen-agen  ini  biasanya  bisa  disebabkan  oleh  bakteri,  virus,
parasit.  Dari  bakteri  contohnya  Aeromonas  sp,  Bacillus  cereus, Campylobacter  jejuni,  Clostridium  perferingens,
Escherichia    coli E.coli.
Dari virus contohnya  Astrovirus, Kalsivirus, Korona virus, Adenovirus.  Dari parasit Cryptosporidium, Cyclospora spp, E.histolytica dan lain-lain.
7
Penyakit diare disebabkan oleh beberapa mekanisme dasar adalah :
2
a. Gangguan osmotik.
Diare terjadi jika bahan yang secara osmotik aktif dan sulit diserap yaitu larutan isotonik dan hipertonik. Larutan isotonik, air dan bahan yang
larut di dalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. Bila substansi  yang  diabsorbsi  berupa  larutan  hipertonik,  air,  dan  elektrolit
akan  pindah  dari  cairan  ekstraseluler  ke  dalam  lumen  usus  agar osmolaritas  isi  lumen  usus  sama  dengan  cairan  ekstraseluler  sehingga
terjadi diare.
b. Gangguan sekresi.
Akibat rangsangan enterotoksin yang dikeluarkan oleh bakteri dan virus  pada  dinding  usus,  menyebabkan  vili  gagal  mengabsorbsi  natrium,
sedangkan  sekresi  klorida  di  sel  epitel  meningkat.  Hal  ini  menyebabkan peningkatan  sekresi  air  dan  elektrolit  ke  dalam  rongga  usus,  yang  akan
dikeluarkan sehingga terjadilah diare.
c.  Gangguan motilitas usus.
Hiperperistaltik  dapat  menyebabkan  kesempatan  usus  menyerap makanan  menurun  lalu  bahan  makanan  yang  telah  kita  makan  tidak
banyak yang terserap begitu pula air, maka akan menyebabkan diare. Bila peristaltik usus menurun maka akan mengakibatkan bakteri di dalam usus
maupun dari makanan yang kita makan akan tumbuh berlebihan sehingga dapat menyebabkan diare.
2.8 Patofisiologi dan Gejala Klinis Diare berdasarkan penyebabnya diare
a. Virus.
Virus  merupakan  mikroorganisme  yang  secara  langsung  dapat menyebabkan  vili  usus  halus  rusak  sehingga  luas  permukaan  usus  halus
rusak  dan  juga  dapat  mengakibatkan  reaksi  enzimatik  di  usus  menjadi terganggu  yang  mengakibatkan  perkembangan  vili  enterosit  normal
terhambat  dan  juga  mengakibatkan  perubahan  fungsi  dari  epitel  usus halus.  Perubahan  ini  dapat  menyebabkan  malabsorbsi  dan  motilitas  usus
abnormal  selama  terjadi  infeksi.
7
Terdapat  empat  golongan  virus  yang dapat  menyebabkan  diare  pada  balita  tersering  yaitu:  Rotavirus,
Adenovirus enterik, Astovirus, dan Kalsivirus.
14,15
b. Bakteri.
Terdapat dua golongan bakteri yang dapat menyebabkan diare dengan melalui  mekanisme  yang  berbeda  yaitu  bakteri  non  invasif  seperti
Escherichia  Coli  patogen,  dan  bakteri  invasif  contohnya  Salmonella  sp, Shigella sp, E. Coli invasif, dan Campylobacter.
2,15
Bakteri  non  invasif  masuk  dan  melekat  pada  dinding  usus  dan berkembang di dalam usus lalu bakteri mengeluarkan enzim mucinase, dan
masuk  ke  dalam  membran  dan  mengeluarkan  unit  A  dan  B  dari  bakteri lalu  mengeluarkan
cyclic  Adenosine  monophosphate cAMP
yang menyebabkan  rangsangan  sekresi  cairan  usus  dan  menghambat  absorbsi