45
c. Informan AH dan PY
Informan AH dan PY merupakan salah satu santri tingkat Wustha Pondok Pesantren Annibros yang mengikuti berjalannya program life skill mulai
awal sampai berakhirnya program. Informan AH dan PY merupakan santri yang mempunyai prestasi di kelas dan sekaligus sebagai pembantu
pengajar tambahan ditingat Madrasah Diniyah Auliyah. Keterlibatan informan AH dalam mengikuti program life skill secara langsung dapat
memberikan informasi tambahan mengenai program yang telah diberikan sebagai bentuk program pengembangan kecakapan hidup untuk anak.
3.5 Metode Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti
berdasarkan sumber utama, sedangkan data sekunder berupa data yang sudah tersusun dalam bentuk dokument atau dalam bentuk laporan. Data tersebut
dikumpulkan berdasarkan sumber-sumber yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka teknik dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini sebagai berikut:
3.5.1 Observasi.
Menurut Nawawi 2003 observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi
dilakukan untuk melihat dan mengamati fenomena kemudian mencatat perilaku kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Pengertian observasi juga
dijelaskan oleh Black dan Champion 1999:286 adalah: “Mengamati watching dan mendengar listening perilaku seseorang
selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian, sarta mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat
untuk digunakan kedalam tingkat penafsiran analisis” Pada
penelitian ini,
peneliti menggunakan
metode observasi
nonpartisipan, dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam keseharian dengan
46
penerima program. Sebagaimana dijelaskan dalam Black dan Champion 1999:289 bahwa:
“Dalam observasi nonpartisipan peranan tingkah laku peneliti dalam kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan kelompok yang diamati kurang
dituntut. Observasi nonpartisipan adalah suatu prosedur yang dengannya peneliti mengamati tingkah laku orang lain dalam keadaan alamiah, tetapi
peneliti tidak melakukan partisipasi terhadap kegiatan dilingkungan yang
diamati.” Kelebihan dalam penggunaan metode observasi nonpartisipan menurut Black dan
Champion 1999:290 bahwa: “Observasi nonpartisipan sangat bermanfaat karena dirancangkan dengan
baik dalam memilih keadaan dari data yang mewakili situasi yang diamati. Masalah-masalah yang dikaitkan dengan kehadiran peneliti dan
seterusnya. Juga dapat dilakukan untuk pengembangan rancangan penjelasan atau pertanyaan penelitian khusus untuk penyelidikan. Rincian
khusus yang dikaitkan dengan pencatatan data dapat direncanakan dengan cermat dan sebagai keputusan-keputusan yang dicapai dapat dimasukan
kedalam pengamatan dan kira-
kira yang tidak perlu dapat diabaikan” Dalam observasi ini penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk-bentuk
dan proses-proses program life skill yang sudah dilaksanankan di yayasan pendidikan Annibros. Pelakasanaan program yang sudah berakhir tidak
memungkinkan penulis terlibat secara langsung pada pelaksanaan program tersebut sehingga penulis menggunakan observasi nonpartisipan. Data yang akan
penulis peroleh dari informan yang mengetahui dan dapat mewakili situasi pada waktu program life skill berjalan.
3.5.2 Wawancara interview
Dalam suatu penelitian, wawancara sangat diperlukan sekali untuk memperoleh data secara langsung dari respon. Wawancara menurut Moleong
2006:186 adalah “percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu interview yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
interviewee yang memberikan jawaban a tas pertanyaan itu”. Penulis melakukan
wawancara bukan sekedar upaya tanya jawab untuk memperoleh informasi saja melainkan juga upaya untuk memperoleh kesan langsung dari informan,
memancing jawaban informan, menilai kebenaran jawaban yang diberikan dan bilamana perlu memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang diajukan.
47
Sesuai pendapat tersebut maka dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur dengan alasan dalam melakukan tanya jawab dapat
mengeksplorasi informasi secara mendalam indept Interview dan proses wawancara mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari dan lebih rileks. Hal ini
sesuai pendapat Sandjaja 2006:182 menyatakan bahwa wawancara mendalam Indept Interview adalah metode yang digunakan untuk menggali semua atribut
responden atau informan sedalam mungkin. Melalui metode ini diharapkan dapat menggali data secara lebih
mendalam. Adapun acara yang dilakukan peneliti dengan membuat pokok-pokok atau pedoman wawancara. Dan informan diberikan kebebasan dalam memberikan
suatu tanggapan, namun peneliti tetap mengarahkan agar proses wawancara tidak keluar dari konteks dan mengarahkan agar wawancara sesuai tujuan dari
penelitian ini.
3.5.3 Metode Dokumentasi
Dokumentasi sebagai salah satu sumber data yang dimanfaatkan untuk mengambil dan mengumpulkan peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah yang
berkaitan dengan masalah objek yang akan diteliti sehingga hasil penelitian nantinya akan lebih kuat data yang diperoleh dengan dukungan dokumentasi ini
dan dokumen ini bisa berasal dari dokumen resmi maupun dokumen pribadi. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong 2004:1621 bahwa :
Setiap bahan yang tertulis ataupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan dari penyidik, selain itu kegunaan dari dokumen
adalah; dokumen merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong, berguna sebagai pengujian.
Dalam metode dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen atau literatur-literatur, artikel sebagai data sekunder. Dalam metode dokumentasi
ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen atau literature-literatur. Untuk literatur digunakan dari modul-modul tentang pekerja anak, surat kabar
kompas, artikel, penelitian terdahulu dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.
Disamping itu,
beberapa artikel
dari internet
seperti http:www.Google.com,
http:www.yahoo.Com,http:www.dkp.go.id, serta
48
http:www.coremap.co.id tentang berbagai informasi mengenai life skill dan pencegahan pekerja anak. Data sekunder tersebut sebagai penunjang kelengkapan
data primer. Untuk mendapatkan data sekunder penulis mengumpulkan dan membaca buku-buku serta artikel untuk menunjang wawasan penulis dalam
menganalisis data yang diperoleh kemudian dikaitkan dengan penelitian yang diteliti penulis.
3.6 Metode Analisis Data