Continuous Positive Airway Pressure Oral appliance

REM. Protriptyline juga memberikan efek menguntungkan berupa stimulasi tonus otot saluran nafas bagian atas, serta menurunkan presentase waktu yang dihabiskan pada fase tidur REM, sehingga mengurangi apnea REM yang lebih parah. 4

3.1.2 Continuous Positive Airway Pressure

Continuous Positive Airway Pressure CPAP merupakan terapi obstruktif sleep apnea yang pertama kali dilakukan oleh dokter Collin Sullivan pada tahun 1981. Sejak saat itu CPAP menjadi pilihan yang paling banyak digunakan untuk merawat penderita obstruktif sleep apnea. 3,19 Cara kerja CPAP yaitu menyediakan tekanan udara positif melalui sebuah face mask nasal mask yang menciptakan pneumatic splint pada faring untuk mencegah kolapsnya jalan udara faring. Mesin CPAP meniupkan udara yang dipanaskan dan dilembabkan melalui pipa ke mask. Mask harus dikenakan dengan rapat untuk mencegah kebocoran udara. Terdapat beberapa tipe mask yang berbeda yaitu nasal mask, nasal pillow dan full face mask. Mesin CPAP berukuran sedikit lebih besar daripada alat pemanggang roti sehingga dapat dibawa dalam perjalanan. 9,19 A B C Gambar 6. Tipe-tipe mask. A. Nasal mask. B. Nasal pillow mask. C. Full face mask 20 Universitas Sumatera Utara A B Gambar 7. Mesin CPAP. A. Mesin CPAP. B. Penggunaan mesin CPAP sewaktu tidur 21 Pemakaian CPAP menunjukkan penurunan frekuensi apnea dan desaturasi oksigen, serta mengurangi keparahan dan gangguan tidur dan rasa kantuk berlebihan di siang hari pada penderita obstruktif sleep apnea. CPAP dapat mencegah morbiditas kardiovaskular. CPAP juga dapat memperbaiki abnormalitas neuropsikiatrik seperti penyakit psikiatrik, terganggunya fungsi kognitif, penampilan dan mengurangi insiden kecelakaan motor dan memperbaiki kualitas hidup. 3,9,18,19 Efek samping pemakaian CPAP yaitu kekeringan pada hidung maupun mulut, bersin-bersin dan keluarnya tetesan dari hidung, kongesti nasal, klautrofobia, terbangun pada malam hari, ketidaknyamanan mask, konjungtivitas akibat kebocoran udara, abrasi kulit, sulit menghembuskan nafas, aerofagi, ketidaknyamanan dada dan intoleransi pasangan tidur. Keluhan utama yang paling banyak yaitu kongesti nasal dan intoleransi mask. 1,3,9

3.1.3 Oral appliance

Kebanyakan oral appliance dipakai untuk merawat kebiasaan mendengkur saja. Hanya sekitar 14 oral appliance yang dinyatakan US Food and Drug Universitas Sumatera Utara Administration untuk perawatan obstruktif sleep apnea. 3 American Sleep Disorders Association menyatakan bahwa oral appliance dapat digunakan untuk merawat kebiasaan mendengkur, obstruktif sleep apnea ringan dan obstruktif sleep apnea sedang hingga parah yang menolak perawatan CPAP. 4 Cara kerja oral appliance dilaporkan dapat memperbaiki gejala siang hari. Beberapa efek samping pemakaian oral appliance adalah salivasi berlebihan, serostomia, iritasi jaringan lunak, ketidaknyamanan sementara pada gigi dan TMJ, serta perubahan minor temporer terhadap oklusi. Komplikasi yang lebih serius adalah perubahan oklusal permanen dan ketidaknyamanan TMJ yang signifikan. 1,4,9 Tongue retaining device TRD dapat menarik lidah maju tanpa memajukan mandibula dan telah digunakan secara sukses untuk merawat penderita dengan obstruktif sleep apnea ringan hingga sedang. TRD berfungsi dengan menempatkan lidah pada sebuah gelembung yang diletakkan antara gigi-gigi anterior. Adanya adhesi permukaan menjaga lidah tetap pada tempatnya. Satu kerugian TRD yaitu lidah tidak selalu berada pada posisi maju karena tegangan permukaan lidah pada gelembung menjadi hilang seiring waktu. Penggunaan TRD mengharuskan pernafasan hidung oleh penderita sehingga mungkin akan menyulitkan bagi penderita dengan jalan nafas hidung yang tidak adekuat. 4 Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Tongue retaining device 22 Mandibular repositioning appliance MRA merupakan tipe oral appliance yang paling banyak digunakan dan diteliti oleh peneliti. MRA diindikasikan pada penderita obstruktif sleep apnea ringan sampai sedang. MRA menstabilkan mandibula ke depan dan ke bawah dan secara tidak langsung mereposisi lidah dan palatum lunak sehingga dimensi jalan nafas bagian atas meningkat. 17 Tipe two-piece adjustable MRA merupakan tipe yang paling populer digunakan karena memungkinkan derajat optimal dalam memajukan mandibula. Tipe one-piece, tipe monoblok MRA dibuat dengan mandibula berada dalam posisi fixed. Penyesuaian alat dilakukan di laboratorium dental dimana komponen alat rahang atas dan rahang bawah dipisah dan difiksasi pada posisi baru setelah pembuatan gigitan yang baru. MRA tersedia dalam 2 bentuk sediaan yaitu MRA yang dibuat pabrik dan MRA yang dibuat dokter gigi. MRA yang dibuat dokter gigi dengan membuat cetakan individual dan mengambil gigitan pasien kemudian dikirim ke lab dental, sedangkan MRA buatan pabrik kurang efektif dibanding MRA buatan dokter gigi. 23,24 Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Mandibular repositioning appliance 25 Jenis oral appliance lain yang juga sering digunakan dan efektif adalah Herbst appliance yang merupakan alat untuk memajukan mandibula ke depan. Alat ini terdiri dari 2 komponen akrilik menyeruluh yang dikatupkan pada gigi maksila dan mandibula yang dihubungkan dengan perlekatan dua batang pipa yang memungkinkan pembukaan vertikal, protusi, keterbatasan pergerakan lateral dan tidak adanya pergerakan retrusif. 4

3.2 Perawatan Bedah