BAB 1 PENDAHULUAN
Gangguan pernafasan saat tidur merupakan pola pernafasan abnormal yang menyebabkan individu sering terbangun, namun hal ini tidak disadari oleh individu
yang bersangkutan karena terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun beberapa gangguan pernafasan tersebut, yaitu kebiasaan mendengkur dan sindrom sleep apnea.
Young, dkk 1993 melaporkan prevalensi penderita apnea menurut indeks apnea- hipopnea adalah 9 pada wanita dan 24 pada pria. Hal ini menunjukkan bahwa
gangguan pernafasan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
1,2
Data epidemiologis menunjukkan bahwa sindrom sleep apnea merupakan sindrom yang paling sering terjadi dalam walaupun dalam bentuk ringan. Laporan
Sleep Commision 1993 memperkirakan bahwa sekitar 20 juta penduduk Amerika menderita sleep apnea dan mayoritas tidak terdiagnosa sehingga tidak terawat.
Dengan meningkatnya pengetahuan tenaga medis dan keperdulian masyarakat maka pengenalan terhadap kelainan ini juga meningkat. Namen, dkk 2002 dalam survei
National Ambulatory Care menyatakan adanya peningkatan sebesar 12 kali lipat diagnosa dan laporan sleep apnea pada tahun 1990–1998.
3,4
Sindrom sleep apnea dapat diklasifikasikan atas 3 tipe yaitu sleep apnea tipe sentral, tipe obstruktif dan tipe campuran. Sleep apnea tipe obstruktif merupakan tipe
yang paling sering terjadi. Manifestasi utama dari sleep apnea tipe obstruktif saat tidur adalah suara dengkuran yang keras sehingga mengganggu teman tidur,
sedangkan pada waktu siang penderita ini cenderung mengalami rasa kantuk yang
Universitas Sumatera Utara
berlebihan, defek pada neurokognitif dan depresi. Hal ini mempengaruhi seluruh sistem di dalam tubuh, menyebabkan insiden hipertensi, penyakit jantung, stroke,
hipertensi pulmonari, kardiak aritmia dan fungsi imun yang terganggu. Insiden kecelakaan kerja dan lalu lintas juga meningkat pada penderita ini sehingga
menurunkan kualiatas hidup.
1,3,4,5,6
Adapun tujuan perawatan sleep apnea tipe obstruktif adalah mengurangi kerentanan kolapsnya saluran nafas bagian atas saat tidur. Saat ini, Nasal Continuous
Positive Airway Pressure CPAP merupakan perawatan yang paling sering dilakukan, namun yang menjadi permasalahan adalah ketidaknyamanan yang
ditimbulkan sehingga penderita menolak perawatan tipe ini. Oleh karena itu, perawatan bedah merupakan alternatif pada penderita obstruktif sleep apnea.
4,7
Adanya penurunan kualitas hidup yang disebabkan oleh penderita sleep apnea dan kebiasaan mendengkur, maka pada skripsi ini akan dibahas mengenai
penanganan penderita sleep apnea dan kebiasaan mendengkur.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 SLEEP APNEA DAN KEBIASAAN MENDENGKUR