Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi menunjukkan peningkatan sejalan dengan meningkatnya penerapan teknologi di segala bidang kehidupan. Menurut Chandra 2008 dewasa ini dan masa yang akan datang, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat peranannya dalam kehidupan manusia serta memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam mengubah pola dan tatanan kehidupan modern. Teknologi tidak luput menyentuh bidang pendidikan yang merupakan sarana dan media bagi para masyarakat secara umum untuk mempelajari pengertian dan penggunaan teknologi itu sendiri. Hal ini amat selaras dengan PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7 ayat 5, menyatakan bahwa kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMAMASMALBPaket C, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilankejuruan, danatau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal yang relevan PP, 2005. Salah satu teknologi yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah multimedia. Ariasdi 2009 menyatakan sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Penelitian tersebut antara lain yang dilakukan oleh Francis M. Dwyer. Hasil penelitian ini antara lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10 , pesan audio 10 , visual 30 dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80 . Berdasarkan hasil penelitian ini maka multimedia interaktif user melakukan dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran. Menurut Ariasdi 2009, multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Ciri khasnya, multimedia ini dilengkapi dengan beberapa navigasi yang disebut juga dengan graphical user interface GUI, baik berupa icon maupun button, pop-up menu, scroll bar, dan lainnya yang dapat dioperasikan oleh user untuk sarana browsing ke berbagai jendela informasi dengan bantuan sarana hyperlink. Menurut Hamalik yang dikutip oleh Arsyad 2002 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena menyajikan informasi secara menarik dan terpercaya. Selain itu media pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Kini teknologi diterapkan pada kurikulum sekolah dengan adanya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK melalui kurikulum tahun 2004 kurikulum KBK sehingga siswa telah mendapatkan pengenalan dasar komputer dan juga munculnya media pembelajaran berbasis komputer yang dapat digunakan oleh para guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Modul pembelajaran interaktif ini dapat digunakan oleh para guru untuk menyampaikan materi pelajaran lebih menarik kepada para siswa sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan baik. Sigit dkk 2008 mengatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif berkembang atas dasar pembelajaran konvensional yang tidak bisa memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran. Menurut Arsyad 2002, Media komputer dan internet cukup bagus untuk digunakan dalam pembelajaran yang banyak mengandung konsep-konsep, prinsip, prosedur, dan sikap siswa, Paltimer membandingkan pembelajaran kalkulus yang menggunakan komputer dengan pembelajaran konvensional menujukkan bahwa hasil pembelajaran berbasis komputer lebih baik daripada pembelajaran konvensional Rahmat, 2008. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMA Fatahillah Jakarta didapatkan bahwa sebagian besar guru masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional, yaitu proses belajar mengajar dimana siswa mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Sumber materi berupa buku teks yang dibeli oleh guru sebagai bahan referensi pembelajaran di kelas. Dengan demikian, guru hanya dapat menyampaikan materi pelajaran berupa teks dan gambar yang terdapat pada buku. Penulis juga mengobservasi bahwa para siswa kini sudah terbiasa dalam pengoperasian komputer, Sehingga para siswa mengharapkan materi pelajaran yang interaktif dan mencakup berbagai media. Namun, modul pembelajaran yang interaktif masih sulit dalam hal pembuatan sehingga para guru mendapatkannya dengan membeli maupun memesan kepada penyedia jasa pembuatan modul tersebut. Dengan latar belakang masalah tersebut, maka dengan ini penulis mengajukan judul skripsi : “Perancangan Alat Bantu Modul Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Studi Kasus : SMA Fatahillah Jakarta” yang diharapkan para guru dapat dengan mudah membuat modul pembelajaran yang interaktif dan para siswa mudah dalam mendapatkan modul pembelajaran tersebut.

1.2 Rumusan Masalah