Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang

Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.

3.8 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang

Pengujian emisi gas buang yang dilakukan meliputi kadar CO, CO 2 , UHC, dan O 2 yang terdapat pada hasil pembakaran bahan bakar . Pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian unjuk kerja motor bensin dimana gas buang yang dihasilkan oleh mesin uji pada saat pengujian diukur untuk mengetahui kadar emisi dalam gas buang. Pengujian emsi gas buang yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat auto logic gas analyzer. Diagram alir pengujian emisi gas buang motor bensin yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.6 Auto logic gas analyzer Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010. Gambar 3.7 Diagram alir pengujian emisi gas buang motor bensin Mulai Menyambungkan perangkat autogas analizer ke komputer Mengosongkan kandungan gas dalam auto logic gas analyzer Memasukkan gas fitting kedalam knalpot motor bakar Menunggu kira-kira 2 menit hingga pembacaan stabil dan melihat tampilannya di komputer Mengulang pengujian dengan beban dan putaran yang berbeda Selesai Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

4.1 Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Data temperatur air pendingin sebelum dan sesudah penyalaan T 1 dan T 2 yang telah diperoleh pada pengujian “Bom Kalorimeter” selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai kalor atas bahan bakar HHV dengan persamaan berikut : HHV = T 2 – T 1 – T kp x C v kJkg ..................... Lit 9 hal 12 dimana: HHV = Nilai kalor atas High Heating Value T 1 = Temperatur air pendingin sebelum penyalaan C T 2 = Temperatur air pendingin sesudah penyalaan C Cv = Panas jenis bom kalorimeter 73529,6 kJkg C T kp = Kenaikan temperatur akibat kawat penyala 0,05 C Pada pengujian pertama bahan bakar premium , diperoleh : T 1 = 26,25 C T 2 = 26,93 C, maka: HHV premium = 26,93 – 26,25 – 0,05 x 73529,6 = 46323.65 kjkg Standar nilai kalor premium adalah 48000 kjkg sumber :www.engineering tool box.com, karena dalam pengujian premium menggunakan bom kalorimeter didapat HHV sebesar 47058,94 kJkg, maka pada pengujian ini, digunakan faktor koreksi fk sebesar : 02 , 1 94 , 47058 48000 = Sehingga harga nilai kalor bahan bakar menjadi : HHV premium = 46323,65 kjkg × 1,02 = 48000,12 kjkg