Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.
Gambar 4.6 Grafik AFR vs putaran untuk beban 10 kg dan 25 kg
AFR terendah terjadi ketika menggunakan bahan bakar premium pada beban 10 kg dan putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar 4,858. Sedangkan AFR
tertinggi terjadi ketika menggunakan bahan bakar campuran zat aditif dengan premium C
3:40
pada beban 25 kg dan putaran 3000 rpm yaitu sebesar 11,054. Semakin tinggi putaran dan beban mesin, maka semakin besar ratio
perbandingan udara bahan bakar. Ini disebabkan karena pada putaran dan beban maksimal mesin mengalami overlap kelebihan putaran dimana pada saat ini
terjadi proses pembakaran yang sangat cepat dimana diperlukan bahan bakar dengan jumlah yang besar , sehingga diperlukan udara yang besar pula untuk
mengimbangi bahan bakar tadi.
4.2.5 Efisiensi Volumetris
Efisiensi volumetris volumetric efficiency untuk motor bakar 4-langkah dihitung dengan rumus berikut :
v
η = n
m
a
. 60
. 2
.
s a
V .
1
ρ
Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.
dimana :
a
m = Laju aliran udara kg jam
a
ρ = Kerapatan udara kgm
3 s
V = volume langkah torak m
3
= 0,3714 x 10
-3
m
3
[berdasarkan spesifikasi mesin]. Diasumsikan udara sebagai gas ideal sehingga massa jenis udara dapat
diperoleh dari persamaan berikut :
a
ρ =
a a
T R
P .
Dimana : R = konstanta gas untuk udara = 287 J kg.K Dengan memasukkan harga tekanan dan temperatur udara yaitu sebesar
100 kPa dan 27 C, maka diperoleh massa jenis udara yaitu sebesar :
a
ρ =
273 27
. 287
000 .
100 +
= 1,161440186 kgm
3
Dengan diperolehnya massa jenis udara maka dapat dihitung besarnya effisiensi volumetris
v
η untuk masing–masing pengujian bahan bakar pada variasi beban dan putaran.
Untuk pengujian menggunakan campuran zat aditif dengan premium C
1:40
pada putaran 2000 rpm :
v
η =
2000 .
60 9258288
, 12
. 2
. x10
0,3714 .
1,161441 1
3 -
= 0,4994 x 100 = 49,94
Harga efisiensi volumetris untuk masing–masing pengujian yang dihitung dengan cara perhitungan yang sama dengan perhitungan diatas dapat dilihat pada
tabel 4.6.
Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.
Tabel 4.6 Data hasil perhitungan untuk efisiensi volumetris
Beban kg
Putaran rpm
Efisiensi Volumetris
Premium C
1:40
C
2:40
C
3:40
10
2000 41.62
49.94 58.27
62.43 2500
46.61 53.27
53.27 59.93
3000 49.94
58.27 63.82
69.36 3500
52.32 59.46
64.21 68.97
4000 54.10
58.27 62.43
66.59
25
2000 41.62
49.94 58.27
66.59 2500
46.61 49.94
59.93 66.59
3000 47.17
55.49 66.59
72.14 3500
47.56 57.08
61.83 66.59
4000 49.94
54.10 58.27
70.75 •
Pada beban 10 kg, efisiensi volumetris tertinggi terjadi ketika menggunakan campuran zat aditif dengan premium C
3:40
pada putaran 3000 rpm yaitu sebesar 69,36, dan terendah pada saat menggunakan
bahan bakar premium pada putaran 2000 rpm sebesar 41,62. •
Pada beban 25 kg, efisiensi volumetris tertinggi terjadi ketika menggunakan bahan bakar campuran zat aditif dengan premium C
3:40
pada putaran 3000 sebesar 72,14. Effisiensi volumetris terendah terjadi ketika
menggunakan premium pada putaran 2000 rpm yaitu 41,62 gambar 4.7.
Perbandingan efisiensi volumetris dari masing–masing pengujian pada tiap variasi putaran dapat dilihat dari gambar 4.7, berikut
Roni Hotmartuah Saragih : Studi Eksperimental Performansi Motor Otto Berbahan Bakar Campuran Premium Dengan Zat Aditif Berbentuk Cair, 2010.
Gambar 4.7 Grafik Effisiensi volumetris vs putaran untuk beban 10 kg dan 25 kg
Efisiensi volumetris menunjukkan perbandingan antara jumlah udara yang terisap sebenarnya terhadap jumlah udara yang terisap sebanyak volume langkah torak
untuk setiap langkah isap. Efisiensi volumetris sangat dipengaruhi oleh putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka efisiensi volumetris semakin kecil dan
sebaliknya.
4.2.6 Efisiensi Termal Brake