Komposisi Lateks Havea Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid (VFA) Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah

Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 CH 3 H CH 3 H C = C C = C CH 2 CH 2 CH2 CH 2 n Gambar 2.1 Rumus bangun karet alam Cis 1,4-poliisoprena Molekul-molekul polimer karet alam tidak lurus, tetapi melingkar seperti spiral dan ikatan – C – C – di dalam rantai berputar pada sumbunya sehingga memberikan sifat karet yang fleksibel yaitu dapat ditarik, ditekan dan dilentur. Adanya ikatan rangkap – C = C – pada molekul karet, memungkinkan dapat terjadinya reaksi – oksidasi. Ikatan rangkap dua karet dipisahkkan satu sama lain oleh satu atau lebih ikatan tunggal. Ikatan rangkap dua pada karet alam menunjukkan geometrik cis. Oksidasi karet oleh udara O 2 terjadi pada ikatan rangkap molekul, sehingga panjang rantai polimer akan semakin pendek. Terjadinya pemutusan rantai polimer mengakibatkan viskositasnya menurun.

2.2. Komposisi Lateks Havea

Apabila lateks Havea segar dipusingkan pada kecepatan 32000 putaran permenit rpm selama 1 jam, maka akan terbentuk empat fraksi : - Fraksi karet. Fraksi ini terdiri dari partikel – partikel karet yanag berbentuk bulat dengan diameter 0,05 – 3 mikron. Partikel karet diselubungi oleh lapisan pelindung yang terdiri dari protein dan lipida dan berfungsi sebagai pemantap - Fraksi Fey Wessling. Fraksi ini berwarna merah kekuningan yng disebabkan fraksi ini kaya akan karotenoida. Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 - Fraksi serum. Fraksi ini disebut juga fraksi C Centrifuge sserum mengandung sebagian besar komponen bukan karet yaitu air, ion-ion anorganik, karbohidrat, dan protein yang merupakan sumber utama pembentukan volatile fatty acid. - Fraksi bawah. Fraksi ini terdiri dari partikel – partikel lotoid yang bersifat gelatin, mengandung senyawa nitrogen dan ion – ion kalsium serta magnesium. Tabel 2.1 Komposisi Lateks Segar Kandungan Kadar Karet Cis1,4-poliisoprene Karbohidrat Protein dan senyawa nitrogen Lipid dan terpen Senyawa anorganik Air 25,0-40,0 1,0-2,0 1,0-1,5 1,0-1,5 0,1-0,5 60-75 Sumber : Ompusunggu, 1987 Komposisi kimia lateks Havea segar secara garis besar adalah 25 – 40 karet dan 60 – 75 merupakan bahan bukan karet. Kandungan bukan karet ini selain air adalah protein globulin dan havein , karbohidrat sukrosa, glukosa, galaktosa dan fruktosa, lipida gliserida, sterol dan fosfolipida. Komposisi ini bervariasi tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman, musim, sistem deres dan penggunaan stimulan. Lateks sebagai bahan baku berbagai bahan hasil olahan dari karet juga harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, di antaranya adalah : Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 - Faktor di kebun, yaitu meliputi jenis klon yang digunakan, sistem sadap yang dilakukan, serta faktor kebersihan pohon. - Iklim. Jika musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi sedangkan musim kemarau keadaan lateks akan menjadi tidak stabil. - Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan harus tahan karat. - Kualitas air dalam pengolahan. - Komposisi lateks itu sendiri.

2.3 Pengolahan Lateks