Pengolahan Karet Remah Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid (VFA) Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah

Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 asam sulfat atau asam nitrat tidak dapat digunakan karena dapat merusak mutu karet yang digumpalkan dan produksinya tidak bermutu baik. Proses penggumpalan koagulasi lateks terjadi karena penetralan partikel karet, sehingga daya interaksi karet dengan pelindungnya menjadi hilang. Partikel karet yang sudah bebas akan bergabung sesamanya membentuk gumpalan. Penggumpalan karet di dalam lateks kebun pH 6,5 dapat dilakukan dengan penambahan asam untuk menurunkan pH.

2.4 Pengolahan Karet Remah

Bahan baku untuk pengolahan karet remah adalah lateks, slab, dan cup lump. Produk yang dihasilkan PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate pada pengolahan karet remah adalah SIR 10 dan SIR 20 dihasilkan dari bahan baku berupa cup lump sedangkan SIR 3WF dihasilkan dari bahan baku lateks. Hasil penyadapan dikumpulkan di bulking tank stasiun lateks, dan ditambahkan amoniak air 5. Kemudian diangkut dengan menggunakan truk ke pabrik dan ditimbang di jembatan timbang. Setelah itu dicek terlebih dahulu mutunya yaitu DRC, TSC, NH 3 , dan bilangan VFA sebelum dituang ke bulking tank pabrik. Di bulking tank pabrik, lateks diaduk untuk menghomogenkannya dan menggumpalkannya dengan penambahan bahan-bahan kimia yang sesuai dengan jenis mutu yang akan diolah. Adapun tahap-tahap pengolahan karet remah adalah : a. Tahap Pre-Cleaning Pada tahap ini dilakukan proses pencucian dan penghancuran yang bertujuan untuk mengurangi kadar kotoran yang terdapat dalam bahan baku. Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 b. Tahap Peremahan, pada tahap ini melewati beberapa proses, yaitu 1. Pre-Breaker I Pada proses ini bahan baku dihancurkan menjadi ukuran sedang. 2. Washing Tank I Bahan baku yang telah dihancurkan masuk ke washing tank untuk dicuci atau dibersihkan. 3. Pre-Breaker II Bahan baku yang telah dibersihkan di washing tank I diangkut dengan menggunakan bucket conveyor ke Pre-Breaker II untuk mengubah bahan baku yang sedang menjadi ukuran yang lebih kecil. 4. Washing Tank II Proses pencucian bahan baku yang keluar dari proses Pre-Breaker II. 5. Hammer Mill Pada proses ini bahan baku ukuran kecil dihancurkan menjadi bentuk chunk dan memukul-mukulnya sehingga kotoran pada chunk dapat dikurangi. 6. Cylone Tank Pada proses ini terjadi pemblendingan dan penghomogenan dari chunk. Selanjutnya chunk-chunk kecil diubah menjadi bentuk mie pada proses Ekstruder atau cutter. b. Tahap Pengeringan Bahan baku yang berbentuk mie dimasukkan ke dalam trolly dan dikeringkan selama 14 menit dengan suhu 130-135 o C. Rahma Tia Harahap : Penentuan Bilangan Volatile Fatty Acid VFA Dalam Lateks Kebun Pada Pembuatan Karet Remah, 2008. USU Repository © 2009 c. Tahap Penimbangan Jenis karet yang telah kering berbentuk balok remahan lalu ditimbang dengan berat 35kg, kemudian dilakukan pengepakan dengan menggunakan plastik polietilen. Bale yang terbungkus dalam plastik disusun dalam pallet yang dilapisi dengan palstik yang buram untuk menjaga karet remah terhadap sinar matahari. d. Tahap Pengiriman Produk karet remah sebelum diekspor terlebih dahulu dianalisa mutunya, yaitu kadar kotoran, kadar abu, PRI dan Po, Volatile matter, Mooney Viscosity, ASHT dan kadar nitrogennya.

2.5 Volatile Fatty Acid Asam Lemak Menguap