d. Sikap yang berkaitan dengan kematian atau rasa kehilangan orang lain
yang dicintai yaitu berfokus pada bagaimana individu memandang kematian orang lain yan dicintai.
3. Faktor yang mempengaruhi Sikap terhadap Kematian
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap kematian adalah :
a. Usia
Ketakutan terhadap kematian berhubungan dengan variabel usia Nelson Nelson dalam Lahey, 2003. Lansia secara umum distreotipekan sebagai
individu yang menunggu kematian tanpa rasa takut Barrow, 1996. Lansia memiliki sedikit rasa takut terhadap kematian daripada individu pada usia
dewasa awal Lefrancois, 1993. b.
Agama Sikap agama terhadap kematian mempengaruhi bagaimana individu dari
usia tertentu memandang kematian Papalia, 2004. Sikap agama yang dianut individu dapat menjadi prediktor penting untuk menentukan sikap
individu terhadap kematian. Christopher, Drummond, Jones, Marek dan Therriault menemukan bahwa religiusitas secara positif berhubungan
dengan sikap positif terhadap kematian misalnya memandang kematian sebagai akhir hidup yang alami dan secara negatif berkaitan dengan sikap
negatif terhadap kematian misalnya memandang kematian sebagai kegagalan Dezutter et all, 2007.
Universitas Sumatera Utara
C.Religiusitas 1.Defenisi religiusitas
Menurut Drikarya dalam Widiyanta, 2005 kata “religi” berasal dari bahasa
latin ’religio’ yang akar katanya ’religare’ yang berarti mengikat. Maksudnya adalah suatu kewajiban-kewajiban atau atauran-aturan yang harus dilaksanakan,
yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannya dengan Tuhan atau sesama manusia,
serta alam sekitarnya. Mangunwijaya membedakan antara istilah religi atau agama dengan istilah religiusitas. Agama menunjuk pada aspek formal, yang berkaitan
dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh individu di dalam hati. Glock Stark
memahami religiusitas sebagai kepercayaan individu tentang ajaran-ajaran agama tertentu yang dianut dan dampak dari ajaran agama, dalam kehidupan sehari-hari
dalam Pujiono, 2006. Religiusitas adalah istilah yang mengacu pada individu yang mencurahkan
perhatian yang lebih besar pada agama yang dianutnya Corsini, 2002. Adisubroto dalam Widiyanta, 2005 menjelaskan bahwa manusia religius adalah
manusia yang struktur mental keseluruhannya secara tetap diarahkan kepada pencipta nilai mutlak, memuaskan dan tertinggi yaitu Tuhan.
Universitas Sumatera Utara
Religius adalah suatu keadaan dimana individu merasakan dan mengajui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia, dan hanya kepada-
Nya manusia merasa bergantung serta berserah diri. Semakin seseorang mengakui adanya Tuhan dan kekuasaan-Nya, maka akan semakin tinggi tingkat
religiusitasnya Dister dalam Rahayu, 1997. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah
penghayatan manusia akan ajaran, kewajiban dan aturan agama yang dianutnya yang diamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dimensi religiusitas