g Availability = 460 mins – 60 mins x 100 = 87 g Performance = 0,5 minsunit x 400 units x 100 = 50 g Rate of Quality = 400 units – 8 units x 100 = 98 Downtime losses yaitu waktu mesin seharusnya untuk beroperasi tetapi pada Speed losses merupa

EQUIPMENT Loading Time Operating Time D o w n t im e L o s e s s Nex Operating Time S p e e d L o s e s s Valuable Operating Time D e f e c t L o s e s s SIX BIG LOSESS Equipment failure 2 Setip and adjusment 3 Idding and minor Stoppages 4 Reduced speed 5 Defect in process 6 Reduced yield 1 CALCULATION OF OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS A vailability = Loading time – Downtime x 100 Loading time

e.g Availability = 460 mins – 60 mins x 100 = 87

460 mins Performance = theoretical cycle time x processed amount x 100 Efficiency operating time

e.g Performance = 0,5 minsunit x 400 units x 100 = 50

Efficiency 400 mins Rate of Quality = Processed amount – Defect amount x 100 Product processed amount

e.g Rate of Quality = 400 units – 8 units x 100 = 98

Product 400 units Overall Equipment = Availability x Performance Efficiency x Rate of Quality Product Effectiveness Gambar 3.1. Overall Equipment Effectiveness and Goals

a. Downtime losses yaitu waktu mesin seharusnya untuk beroperasi tetapi pada

kenyataannya tidak. Downtime mengandung 2 jenis kerugian loss yaitu : kegagalan peralatan, dan penyiapan dan penyesuaian mesinperalatan. - Kegagalan Peralatan merupakan breakdown mesin yang tiba-tiba dan yang tidak diharapkan, merupakan penyebab nyata dari loss, bahwa mesin tidak memproduksi output apa-apa. Universitas Sumatera Utara - Persiapan Peralatan merupakan pergantian mesin yang membutuhkan beberapa periode waktu untuk mematikan mesin sehingga peralatan-peralatan di dalamnya dapat diganti. Waktu antara produksi produk jadi terakhir dan produksi terakhir produk jadi, merupakan downtime. Downtime dapat juga mencakup waktu yang dihabiskan untuk membuat penyesuaian sampai mesin memberikan produk baru yang kualitasnya dapat diterima.

b. Speed losses merupakan peralatan sedang beroperasi, tetapi mesin itu tidak

beroperasi dengan kecepatan maksimumnya yang sesuai dengan rencana. Speed loss terdiri dari 2 kerugian utama, yaitu penghentian kecil dan menganggur, dan kecepatan operasi yang berkurang. - Penghentian Kecil dan Menganggur, ketika sebuah mesin tidak beroperasi dengan lancar dan pada kecepatan yang stabil, mesin itu akan kehilangan kecepatan dan menghambat lancarnya aliran operasinya. Penundaan dan penghentian kecil initidak disebabkan oleh kegagalan teknis, tetapi oleh masalah-masalah kecil seperti bagian yang terkena sensor. Walaupun operator dapat dengan mudah memperbaiki masalah tersebut ketika terjadi, frekuensi terjadi tersebut secara dramatis dapat mengurangi efektivitas peralatan. - Kecepatan Operasi Berkurang, kecepatan operasi yang berkurang berarti selisih waktu antara kecepatan aktual operasi dan kecepatan peralatan yang dirancang. Hal yang Sering terjadi karena perbedaan persepsi orang tentang apa yang disebut dengan kecepatan maksimum dan kecepatan maksimum aktual yang dirancang. Kerugian yang ditimbulkan dari kecepatan operasi yang berkurang sering terabaikan dan tidak diperkirakan. Universitas Sumatera Utara

c. Defect losses merupakan peralatan yang menghasilkan produk yang tidak