3.3.2.2 Derajat Bantuan dan Sumbangan
Derajat bantuan dan sumbangan dapat dihitung dengan : DB =
TPD B
x 100 6
Keterangan: DB : Derajat Bantuan dan Sumbangan,
B : Sumbangan dan Bantuan Pemerintah Pusat. TPD : Total Penerimaan Daerah,
3.3.2.3 Derajat Desentralisasi Perpajakan Daerah
Derajat Desentralisasi Perpajakan Daerah dapat dihitung dengan : DDP =
TPD BHP
x 100 7
Keterangan: DDP
: Derajat Desentralisasi Perpajakan Daerah, BHP
: Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, TPD
: Total Penerimaan Daerah,
3.3.3 Analisis Pertumbuhan Penerimaan Daerah
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan realisasi penerimaan dan pengeluaran rutin daerah dapat digunakan formula Widodo, 1990 : 36 :
Δ X =
t t
t
X X
X
1 1
− −
− x 100
8
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
Δ X = Rasio pertumbuhan realisasi penerimaan atau pengeluaran rutin Xt = Jumlah penerimaan atau pengeluaran rutin
Xt-i = Jumlah penerimaan atau pengeluaran rutin tahun sebelumnya. 3.3.4 Kemampuan Keuangan Daerah dalam membiayai Pengeluaran Rutin
dan Pembangunan
Kemampuan daerah dalam membiayai pengeluarannya baik bersifat rutin maupun pembangunan dapat dihitung dengan formula :
KRD = TBRD
TPAD x 100 9
Dimana : KRD
= Kemampuan Rutin Daerah TPAD
= Total PAD TBRD
= Total Pengeluaran Rutin Daerah
3.3.5 Analisis Pengaruh Penerimaan daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Fungsi persamaan yang digunakan dalam menganalisis pengaruh penerimaan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah adalah :
PDRB = fDAU, PAD, DBH, PDRBt-
1
……. 1 Dari fungsi tersebut dispesifikasikan ke dalam model linear sebagai berikut :
PDRB = ao + a1 DAU + a2 PAD + a3 DBH + a4 PDRBt-
1
+ µ . 2 Dimana :
Universitas Sumatera Utara
PDRB = Pertumbuhan ekonomi yang diproxy dengan PDRB dengan harga
berlaku dalam juta rupiah DAU
= Dana Alokasi Umum dalan juta rupiah DBH
= Dana Bagi hasil pajak dan bukan pajak dalan juta rupiah PDRBt-
1
= PDRB satu tahun sebelumnya dalan juta rupiah
µ = Kesalahan pengganggu
ao,…an = Koeffesien regresi
3.4 Variabel Penelitian
Penerimaan daerah yang berasal dari daerah sendiri seperti Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Retribusi Daerah,
Bagian Laba BUMD, penerimaan dinas-dinas dan penerimaan lain-lain. Kemudian penerimaan Bagi Hasil Pajak BHP dan Bagi Hasil Bukan Pajak BHBP serta
penerimaan yang bersumber dari Pemerintah Pusat seperti Subsidi Daerah Otonom atau Dana Alokasi Umum dan Bantuan Pembangunan serta Pinjaman Daerah.
Berdasarkan paradigma baru yaitu Undang-undang nomor 32 dan 34 tahun 2004 disebutkan bahwa sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan
desentralisasi terdiri dari : 1.
Pendapatan asli daerah yang terdiri hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang
dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
Universitas Sumatera Utara