BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Aceh Singkil pada era otonomi daerah yang mencakup : Kebijakan
keuangan pemerintah kabupaten Aceh Singkil dalam bidang pendapatan dan dalam bidang belanja.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data time series meliputi data target dan realisasi penerimaan, pengeluaran dan target yang telah
ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2006 pada saat pelaksanaan otonomi daerah.
Pengelompokan dan pengumpulan data didasarkan atas jenis dan asal data, yang terdiri dari data primer yang bersumber dari peneriman daerah, belanja daerah,
pendapatan asli daerah, bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi umum,dana alokasi khusus, juga berasal dari data sekunder yang berupa data Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang berasal dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Aceh Singkil.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan, yaitu dengan cara membaca dan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku,
laporan hasil penelitian, data badan pusat statistik, tulisan ilmiah, jurnal, dokumen yang diperoleh dari Dinas Pendapatan dan bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Kabupaten Aceh Singkil yang diteliti berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas serta dokumen-dokumen lain
yang berkaitan dengan topik dan obyek penelitian.
3.3 Model Analisis
3.3.1 Tingkat Efisiensi dan Efektivitas
Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan di Kabupaten Aceh Singkil pada era otonomi daerah, maka digunakan model analisis
Universitas Sumatera Utara
dengan kriteria penilaian berdasarkan pada Kepmendagri No.690.900.327 tahun 1994 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan
Analisis Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara outputkeluaran dan inputmasukan sekunder, sedangkan analisis yang dilakukan terhadap pengelolaan keuangan daerah
dengan pengeluaran rutin menggunakan ukuran tingkat efisiensi yaitu perbandingan antara realisasi pengeluaran anggaran rutin dengan pendapatanpenerimaan daerah
dikalikan dengan seratus dalam bentuk persentase. Efisiensi =
penerimaan Rutin
n Pengeluara
x 100 1
Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, efisiensi adalah hubungan antara masukan dan keluaran, untuk dapat mengananalisis efesiensi
pengelolaan keuangan daerah terutama dibidang Pendapatan Asli Dearah dapat dihitung dengan metode berikut :
Efisiensi = PAD
Realisasi Pajak
Pemungutan Biaya
x 100 2 Biaya pemugutan adalah alokasi anggaran untuk memungut PAD
Dengan mengetahui hasil perbandingan antara realisasi pengeluaran rutin dan realisasi penerimaan dengan menggunakan ukuran efisiensi tersebut dapat dilakukan
terhadap sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yang disusun dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Kriteria Efesiensi Kinerja Keuangan
Universitas Sumatera Utara
PERSENTASE KINERJA KEUANGAN KRITERIA
100 keatas 90 - 100
80 - 90 60 - 80
dibawah dari 60 Tidak efisien
Kurang efisien Cukup efifien
Efisien Sangat efisien
Sumber : Kepmendagri 1994 Analisis efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi. Apabila suatu organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah
berjalan dengan efektif. Analisis efektivitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah dapat dirumuskan dengan menggunakan rasio perbandingan antara realisasi
penerimaan dengan target yang ditetapkan dikalikan dengan seratus dalam bentuk persentase
Efektifitas = Target
Penerimaan Realisasi
x 100 3
Nilai efektivitas berpedoman pada Penilaian dan Kinerja Keuangan yang disusun dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2. Kriteria Efektivitas Kinerja Keuangan
PRESENTASE KINERJA KEUANGAN KRITERIA
100 keatas 90 - 100
80 - 90 60 - 80
dibawah dari 60 Sangat Efektif
Efektif Cukup Efektif
Kurang Efektif Tidak Efektif
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Kepmendagri 1994 Analisis efektivitas penerimaan daerah dilakukan untuk mengetahui
efektivitas penerimaan anggaran daerah dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
E PDt =
tahun t Penerimaan
Target tahun t
Penerimaan Realisasi
x 100 4
E PDt adalah efektivitas penerimaan daerah tahun ke t.
3.3.2 Analisis Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah