Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab-bab terdahulu maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kinerja pengelolaan keuangan daerah oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menunjukan tingkat efisiensi berkisar antara 24 persen sampai dengan 63 persen dan rata-rata selama penelitian sebesar 40 persen. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan di Pemda Kabupaten Aceh Singkil tergolong sangat efisien, sedangkan tingkat efektivitas dari pengelolaan keuangan pemerintah daerah berkisar antara 96 persen sampai dengan 109 persen, rata-rata selama tahun penelitian sebesar 101 persen hal ini menunjukan bahwa realisasi penerimaan hampir selalu melampaui target diamping itu dapat juga diartikan apakah penetuan target yang ditetapkan sebelum penyusunan anggaran telah tepat. Bila ditinjau dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan di Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sangat efektif. 2. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat tiga variabel yang mempengaruhi PDRB Kabupaten Aceh Singkil secara signifikan. Ketiga variabel tersebut yaitu PDRBt-1, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak serta Pendapatan Asli Daerah, sedangkan variabel Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap PDRB Kabupaten Aceh Singkil, ini disebabkan oleh besarnya belanja pegawai dan operasional yang dialokasikan pada komponan dana alokasi umum. Universitas Sumatera Utara 3. Dari hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah dapat diketahui bahwa rasio PAD terhadap total penerimaan daerah Kabupaten Aceh Singkil sangat rendah yaitu berkisar antara 2,03 – 3,51 persen. Apabila dilihat rata-rata dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2006 tergolong sangat rendah yaitu sebesar 2,47 persen, sedangkan untuk Bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak berkisar antara 5,35 – 26,56 persen yang tertinggi pada tahun 2004 dengan rata-rata sebesar 11,49 persen. Sedangkan pada Sumbangan dan Bantuan berkisar 0 – 7,36 persen dengan rata-rata 2,17 persen. Sedangkan tingkat pertumbuhan penerimaaan pada awal terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil mengalami kenaikan sampai dengan 181,91 persen, kemudian mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2003 sebesar 0,36 persen dan pada akhir penelitian terjadi kenaikan sebesar36,20 persen, sedangkan tingkat pertumbuhan pengeluaran rutin sangat berfluktuasi, dimana pada awalnya mengalami kenaikan sebesar 55,47 persen kemudian turun terbesar pada tahun 2004 sebesar 0,56 persen dan kemudian naik kembali sebesar 66,60 persen, dan pada akhir tahun penelitian turun kembali menjadi sebesar 64,79 persen.

5.2 Saran