Teknik Sampling Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data Pelaksanaan Penelitian

yang terukur dimasukkan ke dalam tabel khusus yang meliputi pengukuran secara time domain dan frequency domain. Gejala gastrointestinal dispepsia pada pekerja, dapat diketahui dari kuisioner yang diisi oleh penjual salesman dan pendukung helper. Beberapa variabel dalam kuisioner diadopsi dari Gastrointestinal Disorder Questionnaire life or disability insurance to RBC life insurance company dan arahan pembimbing yang ahli dalam bidang gastroenterologi kuisioner pada lampiran 3. Metoda pengukuran kuisioner menggunakan skala Guttman. Penggunaan skala ini cocok untuk mengetahui gejala dispepsia yang timbul pada pekerja. Dengan skala Guttman, akan terlihat keluhan-keluhan yang sering muncul dari gejala dispepsia pada pekerja. Sehingga, berdasarkan klasifikasi yang dibuat The American Gastroenterology Association, 1987 dapat ditentukan apakah pekerja terkena gejala dispepsia atau tidak.

3.6 Teknik Sampling

Teknik sampling menggunakan cara total sampling, yaitu jumlah seluruh pekerja PT.X Bottling Indonesia yang bertugas sebagai salesman dan helper sebanyak 72 orang di wilayah operasional Medan Utara, dan seluruh jumlah kendaraan distribusi milik PT.X Bottling Indonesia yang bertugas di wilayah operasional Medan Utara sebanyak 36 unit diteliti dan diukur. Adhy Dharma Adli: Hubungan Getaran Seluruh Tubuh Whole Body Vibration Dengan Gejala Gastrointetinal Dispepsia Dan Upaya Penaggulangannya Pada Pekerja Penjualan Salesman Dan Pendukung Helper PT.X Bottling Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008

3.7 Variabel Penelitian

Variabel penelitian meliputi; 1. Variabel bebas independence : Getaran pada kursi penjual salesman dan pendukung helper di dalam kabin kendaraan distribusi. 2. Variabel terikat dependence : Gejala gastrointestinal dispepsia pada penjual salesman dan pendukung helper.

3.8 Metode Pengumpulan Data

3.8.1 Data Primer Data didapat dari hasil pengukuran getaran langsung dilapangan pada tempat duduk kendaraan distribusi, dengan ikut serta di dalam kabin kendaraan distribusi, dan juga dari hasil pengisian kuisioner penjual salesman dan pendukung helper. Kuisioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan timbulnya gejala dispepsia yang diderita penjual salesman dan pendukung helper. 3.8.2 Data Sekunder Data yang digunakan sebagai pendukung penelitian didapat dari dokter klinik dan pihak-pihak terkait pada PT.X Bottling Indonesia. Sebagai informasi, data klinik yang diperoleh dari PT.X Bottling Indonesia yang menjadi dasar dari penelitian ini, merupakan data yang diambil pada tahun 2004.

3.9 Pelaksanaan Penelitian

Pengukuran getaran mesin kendaraan distribusi dilakukan dengan cara mengukur langsung pada saat penjual salesman dan pendukung helper Adhy Dharma Adli: Hubungan Getaran Seluruh Tubuh Whole Body Vibration Dengan Gejala Gastrointetinal Dispepsia Dan Upaya Penaggulangannya Pada Pekerja Penjualan Salesman Dan Pendukung Helper PT.X Bottling Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 melaksanakan aktivitas pendistribusian. Pengukuran yang menggunakan alat vibrometer dilakukan pada masing-masing tempat duduk penjual salesman dan pendukung helper, agar getaran mesin yang timbul dan pengaruh dari kondisi kendaraan, kontur jalan, tikungan, pemindahan transmisi, kecepatan, dapat diperoleh nilai getaran yang diterima para penjual salesman dan pendukung helper. Pencatatan hasil getaran dimasukkan ke dalam tabel khusus yang meliputi pengukuran secara time domain dan frequency domain. Dengan alat vibrometer, ketika pengukuran ditujukan secara time domain pada tempat duduk sebagai titik pengukuran salesman dan helper, pembacaan dilakukan berdasarkan waktu yang sudah tertera didalam tabel. Waktu pengukuran ditentukan berdasarkan waktu yang dianggap paling aman terhadap pemaparan getaran. Ketika jarum sensor getaran ditempatkan secara vertikal pada titik pengukuran, dengan melihat pengukur waktu stopwatch dan indikator skala getaran pada vibrometer, angka pemaparan getaran dapat terlihat dan langsung dicatat ke dalam tabel. Tata cara pengukuran di atas, merupakan urutan pengukuran yang harus dilakukan untuk mengukur simpangan, kecepatan, dan percepatan. Perbedaan hasil pengukuran, karena switch pada alat pengukur untuk pengukuran simpangan, kecepatan, dan percepatan berbeda. Seperti pengukuran secara time domain, tata cara pengukuran yang ditujukan secara frequency domain pada prinsipnya sama. Perbedaannya terletak pada yang diukur, yaitu frekuensi. Frekuensi yang tertera di dalam tabel diperoleh dari asumsi frekuensi yang dapat diterima tubuh dengan baik hingga di atas Adhy Dharma Adli: Hubungan Getaran Seluruh Tubuh Whole Body Vibration Dengan Gejala Gastrointetinal Dispepsia Dan Upaya Penaggulangannya Pada Pekerja Penjualan Salesman Dan Pendukung Helper PT.X Bottling Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 frekuensi normal yang dapat diterima tubuh. Sebelum menempatkan jarum sensor pada titik pengukuran, harus merubah switch overall menjadi frequency analyser. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran berdasarkan frekuensi yang tertera di dalam tabel dengan memutar tombol frekuensi sesuai permintaan. Angka yang ditunjukkan pada skala alat pengukur getaran, merupakan hasil pemaparan getaran yang diperoleh dan segera dicatat ke dalam tabel. Tata cara pengukuran di atas, merupakan urutan pengukuran yang harus dilakukan untuk mengukur simpangan, kecepatan, dan percepatan. Perbedaan hasil pengukuran, karena switch dan tombol frekuensi pada alat pengukur untuk pengukuran simpangan, kecepatan, dan percepatan berbeda. Data getaran yang digunakan dalam penelitian adalah data frequency domain data pada lampiran 6, dari data ini digunakan nilai simpangan dari setiap frekuensi. Kemudian, dicari secara manual menggunakan formulasi getaran harmonik dari nilai kecepatan dan percepatan setiap frekuensi. Hasil getaran pada kecepatan dan percepatan yang terukur pada alat pengukur getaran vibrometer, awalnya akan dijadikan sebagai pembanding dari hasil penghitungan secara manual, karena keterbatasan waktu, hal ini tidak dilakukan. Formulasi getaran harmonik yang digunakan untuk perhitungan nilai kecepatan dan percepatan pada setiap frekuensi adalah sebagai berikut; Adhy Dharma Adli: Hubungan Getaran Seluruh Tubuh Whole Body Vibration Dengan Gejala Gastrointetinal Dispepsia Dan Upaya Penaggulangannya Pada Pekerja Penjualan Salesman Dan Pendukung Helper PT.X Bottling Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Simpangan y = A sin t Kecepatan ý = A. cos t Percepatan ÿ = A. 2 sin t Dimana, = 2 ヾf. Untuk t = 1 satuan sehingga : y = A sin 2ヾf. 3.9.1 Penghitungan getaran secara manual Contoh penghitungan getaran secara manual dari nilai kecepatan dan percepatan getaran pada satu titik pengukuran adalah sebagai berikut; Diambil contoh pada kelompok kerja salesman C1.1, pada frekuensi 8 Hz, nilai simpangan atau y terukur pada alat vibrometer adalah 60 µm, maka: y = A sin 2 ヾf 60 µm = A sin 2 3,14.8 Hz A = 78,05 µm = 78,05 x 1.10 -6 = 0,000078 m ý = A. cos 2 ヾf ý = 0,000078 m. 2 3,14.8 Hz cos 2 3,14.8 Hz = 0,002 mdtk ÿ = A. 2 sin 2 ヾf ÿ = 0,000078 m. [2 3,14.8 Hz] 2 sin 2 3,14.8 Hz = 0,15 mdtk 2 Nilai percepatan ÿ ini yang digunakan dalam pembahasan penelitian terhadap para salesman dan helper. Selain pencatatan terhadap getaran, dibagikan juga kuisioner kepada para penjual salesman dan pendukung helper untuk mengetahui keadaan kesehatan yang berkaitan dengan hubungan timbulnya gejala dispepsia. Adhy Dharma Adli: Hubungan Getaran Seluruh Tubuh Whole Body Vibration Dengan Gejala Gastrointetinal Dispepsia Dan Upaya Penaggulangannya Pada Pekerja Penjualan Salesman Dan Pendukung Helper PT.X Bottling Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Standard yang digunakan sebagai acuan tingkat getaran adalah ISO 2361- 1:1997. Alasan standard ini digunakan, karena standard ini cenderung lebih keras dari standard lain pada penilaian dampak kesehatan. Panduan informasi dan kriteria pemaparan pada standard internasional mencerminkan penelitian saat sekarang dan diperkenalkan untuk lebih melindungi dari dampak kesehatan dari pada standard lain.

3.10 Analisa Data