Enterococcus sp 11.6 9.7 8.1 6.5
Proteus sp 3.8 3.8 3.8 3.7
Citrobacter sp 5.9 4.4 2.4 2.4
2.5.5. GAMBARAN KLINIS
ISK dapat menimbulkan gejala klinis simtomatis
dan tanpa gejala asimtomatis
. Gejala klinis yang timbul tergantung dari lokasi infeksi. Gejala ISK bagian bawah seperti nyeri sewaktu kencing
disuria , sering
kencing polaksuria
, rasa terdesak kencing urgensi
, sulit kencing disertai nyeri otot pinggang, nyeri supra simfisis, sering kencing malam hari.
Gejala ISK atas dapat berupa demam, menggigil, nyeri pinggang, kolik, mual dan muntah, hematuria, maupun nyeri ketok sudut
kostovertebra. ISK akibat penggunaan kateter uretra biasanya tanpa gejala
asimtomatis . Sekitar 30 dari penderita mengalami demam dan tanda-
tanda ISK. Bongard FS, 2002; Wilson WR, 2001
2.5.6. DIAGNOSA
Diagnosa ISK di buat berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan yang terpenting ialah biakan
urin sebagai baku emas diagnosa. Mangatas SM, 2004; Purnomo BB,
2003 Pemeriksaan biakan urin diindikasikan pada :
1. Penderita dengan gejala dan tanda ISK simtomatis.
2. Paska instrumentasi saluran kemih, terutama paska kateterisasi urin.
Hardy Hasibuan : Pola Kuman Pada Urin Penderita Yang Menggunakan Karakter Uretra Di Ruang..., 2007 USU e-Repository © 2008
3. Penderita dengan nefropatiuropati obstruksi terutama sebelum dilakukan instrumentasi saluran kemih.
2.5.7. LABORATORIUM
Metode pengambilan sampel urin : Sampel urin harus segera diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam setelah
urin diambil. Jika tidak dapat segera diperiksa, sample dapat disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet seperti asam format.
Mangatas SM, 2004
Bahan sample urin dapat diambil dari : 1. Urin porsi tengah
2. Urin hasil aspirasi supra pubik 3. Urin yang diambil melalui kateter
Yang dinilai pada biakan urin ialah jenis mikroorganisme, kuantitas koloni kuman dalam satuan CFU
colony forming unit .
Kriteria diagnosa bakteriuria bila didapatkan. Mangatas SM, 2004; Wilson
WR, 2001 1. 100.000 CFU ml urin dari biakan urin porsi tengah yang dilakukan
secara berturut-turut 2. 100.000 CFU ml urin dari 1 biakan porsi tengah dengan leukosit urin
10ml urin segar 3. 100.000 CFU ml urin dari 1 biakan porsi tengah disertai gejala klinis
ISK 4. 100.000 CFU ml urin kateter
Hardy Hasibuan : Pola Kuman Pada Urin Penderita Yang Menggunakan Karakter Uretra Di Ruang..., 2007 USU e-Repository © 2008
5. Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik Bila ditemukan jumlah kuman pada penggunaan kateter uretra lebih
kecil dari 10.000 CFU maka yang terjadi kemungkinan adalah kuman kontaminasi dan tidak ada hubungannya dengan ISK.
Yang menjadi perdebatan adalah bila ditemukan jumlah kuman antara 10.000 CFU dan 100.000 CFU. Untuk itu harus dilihat cara dan
tehnik pengambilan sampel urin. Beberapa
ahli menyebutkan bahwa kuman dalam urin lebih kecil
dari 100.000 CFU sering terjadi pada : - penderita yang banyak minum
- penderita dalam pengobatan dengan antibiotik - penderita dengan ISK kronis.
Hardy Hasibuan : Pola Kuman Pada Urin Penderita Yang Menggunakan Karakter Uretra Di Ruang..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN