2.3.2. Prinsip Kromatografi Gas
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut yang mudah menguap dan stabil terhadap panas bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase
diam dengan suatu kecepatan yang tergantung rasio distribusinya. Pada umunya solut akan terelusi berdasarkan pada peningkatan titik didihnya, kecuali jika ada interaksi
khusus antara solut dan fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi
antara solut dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detektor Rohman, 2007.
2.3.3 Sistem Peralatan Kromatografi Gas
Gambar 2.4 Skema Instrumen Kromatografi Gas Rohman, 2007
sampel D e detektor
Amplifier septum
Lubang suntik Alat penyuntik
Oven pemanas kolom Kolom kapiler
Kromatogram Alat pemecah
Split flow Sistem pengontrol aliran gas
Gas pembawa
Universitas Sumatera Utara
1. Suatu suplai gas dari tabung bertekanan tinggi
Tujuan utama dari gas pembawa adlah membawa sampel ke dalam kolom. Dan gas pembawa ini adalah fase gerak dan inert dan tidak berinteraksi secara kimia dengan
sampel. Tujuan kedua adalah menyediakan untuk memberikan matriks cocok untuk detektor untuk mengukur komponen sampel McNair, 1990.
Gas pengemban yang digunakan adalah helium, nitrogen, hidrogen atau argon; pemilihan gas bergantung pada faktor seperti ketersediaan, kemurnian yang dituntut,
konsumsi dan tipe detektor Vogel, 1994.
2.Sistem Menginjeksi
Komponen kromatografi gas yang utama selanjutnya adalah ruang suntik atau inelt. Fungsi dari ruang suntik ini adalah untuk menghantarkan sampel ke dalam aliran gas
pembawa. Penyuntikan sampel dapat dilakukan manual atau secara otomatis yang dapat menyesuaikan jumlah sampel Rohman, 2007.
Sampel dimasukkan dengan menggunakan spuit mikro dengan jarum hipodermik. Jarum ditusuk pada sekat karet silikon yang mengendap sendiri dan
contohnya diinjeksikan dengan merata ke dalam blok logam yang dipanasi pada ujung kolom. Manipulasi spuit dapat dianggap sebagai suatu seni yang dikembangkan
dengan latihan dan sasarannya haruslah bagaimana memasukkan contoh dengan cara yang dapat direproduksi Vogel, 1994.
Universitas Sumatera Utara
3. Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral dalam kromatografi
gas. Ada 2 jenis kolom pada kromatografi gas yaitu kolom kemas
packing column
dan kolom kapiler
capillary column
Rohman, 2007.
Pemisahan sebenarnya dari komponen-komponen contoh dilaksakan dalam kolom dimana sifat dasar dari penompang padat, tipe dan banyaknya fase cair, metode
kemasan, panjang dan temperatur merupakan faktor-faktor penting dalam memperoleh daya pisah yang diinginkan Vogel, 1994.
4. Detektor
Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah detektor. Detektor merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak
gas pembawa yang membawa komponen hasil pemisahan Rohman, 2007.
Fungsi detektor, yang terletak pada ujung keluar dari kolom pemisahan adalah untuk merasakan dan mengukur kuantitas kecil dari komponen yang telah terpisahkan
yang ada dalam aliran gas pengemban yang meninggalkan kolom. Keluaran dari detektor diumpan ke sebuah perekam yang menghasilkan suatu jejak pena yang
disebut kromatogram.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Derivatisasi