28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian diambil dari 109 sampel yang telah di dapat dari rancangan sampel acak sistematik. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam
medik RSUD Adjidarma Lebak Jakarta pada bulan Februari 2011. Pada penelitian ini, data yang didapat adalah rekam medik pasien persalinan di RSUD
Adjidarma Lebak Januari-Desember 2010 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara infeksi saluran
kemih terhadap kejadian prematur di RSUD Adjidarma Lebak tahun 2010.
4.1 Analisis Univariat
Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing- masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun independen.
Selanjutnyan hasil analisis univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini: 4.1.1 Partus Prematur dan tidak prematur
Distribusi ibu hamil yang melahirkan prematur dan tidak prematur di Rumah Sakit Adjidarma Lebak-Banten periode Januari-
Desember 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Ibu hamil
di Rumah Sakit Adjidararma Lebak-Banten periode 2010
Status Prematur N
Ya Tidak
73 36
67,0 33,0
Total 109
100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel diketahui bahwa lebih banyak ibu hamil yang melahirkan dengan persalinan prematur 67,0 daripada yang tidak
prematur 32,0.
Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi prematur masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ
pada bayi lahir seperti paru, otak, dan gastrointestinal. Di negara Barat sampai 80 dari kematian neonatus adalah akibat prematuritas, dan
bayi yang selamat 10 mengalami permasalahan dalam jangka panjang seperti serebral palsi, retinopati, retradasi mental, dan juga disfungsi
neurobehavior dan prestasi sekolah yang kurang baik.
10-12
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian kami yang menggambarkan bahwa masih
tingginya angka persalinan prematur di RSUD Adjidarma Lebak selama tahun 2010 yaitu sebanyak 67,0
Anantyo dalam bukunya ilmu kebidanan Sarwono Prawiroharjo menyebutkan angka persalinan prematur pada umumnya adalah sekitar
6-10. Hanya 1,5 persalinan terjadi pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu dan 0,5 pada kehamilan kurang dari 28 minggu. Namun
kelompok ini merupakan duapertiga dari kematian neonatal. Kesulitan utamanya adalah perawatan bayi prematur itu sendiri, yang semakin
muda usia kehamilan seseorang maka semakin besar morbiditas dan mortalitas, salah satunya berimplikasi terhadap AKB.
Drive Magowan mengatakan bahwa 35 prematur terjadi tanpa diketahui penyebab yang jelas, 20 dikarenakan persalinan
elektif,10 akibat kehamilan ganda dan sebagian lainnya akibat kondisi ibu dan janin.
10
Karena permasalahan pada persalinan prematur bukan hanya terbatas kepada kematian perinatalnya saja, melainkan kelainan-kelainan
yang akan dialami oleh perinatal. Dengan melihat permasalahan yang dapat terjadi pada bayi prematur, alngkah baiknya menunda persalinan
prematur bila mungkin sehingga memberi suatu keuntungan yaitu menurunkan angka morbiditas mortalitas baik ibu maupun janinnya.
4.1.2 Infeksi Saluran Kemih saat kehamilan Distribusi ibu hamil yang mengalami infeksi saluran kemih di
Rumah Sakit Adjidarma Lebak-Banten periode Januari-Desember 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Infeksi Saluran Kemih pada ibu hamil
di Rumah Sakit AdjidararmaLebak-Banten periode 2010
Status ISK N
Ya Tidak
39 70
35,8 64,2
Total 109
100
Data primer
Berdasarkan tabel diketahui bahwa banyak ibu hamil yang tidak mengalami infeksi saluran kemih 64,2 daripada yang mengalami
infeksi saluran kemih 35,8. Hasil penelitian diketahui bahwa lebih banyak ibu hamil yang
tidak mengalami infeksi sebanyak 64,2 dibandingkan dengan ibu hamil yang mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini tidak sejalan
dengan El-Sokkary mengenai insiden Asimtomatik bakteriuria 23.5 dan yang tidak 16.9. Hal ini juga di katakan oleh I gede putu surya
yang menyebutkan bahwa ibu hamil sangat peka dengan infeksi dari berbagai mikrorganisme. Secara fisiologis sistem imun pada ibu hamil
menurun, hal ini kemungkinan diakibatkan oleh toleransi sistem imun pada ibu terhadap bayi yang merupakan jaringan semi-alogenik,
meskipun tidak memberikan pengaruh secara klinik.
14-15
Ketika wanita hamil telah terjadi beberapa perubahan diantaranya dari segi anatomi dan fisiologi ibu hamil seperti misalnya pada ginjal
dan saluran kencing sehingga mempermudah terjadinya infeksi.
12
Meskipun hasil penelitian kami menyatakan penderita infeksi saluran kemih pada ibu hamil masih rendah hanya 35,8 ini sesuai
dengan teori bahwa dilaporan prevalensi bakteriuria Hooton and colleagues menyebutkan insiden bakteriuria pada kehamilan 2
– 7 yang tergantung dari paritas, ras, dan status sosialekonominya.
10
Begitu juga dengan Shahira R. Dimetry, Hanan M. El-Tokhy dalam
penelitiannya Urinary Tract Infection and Adverse Outcome of Pregnancy bahwa insiden ISK pada ibu hamil sebanyak 31.3 yaitu 78
dari 249 sampel pasien.
31
Rendahnya kejadian dari infeksi saluran kemih di akibatkan karena pasien sendiri tidak menjalani pemeriksaan rutin selama
kehamilan dengan alasan ekonomi serta masih banyak infeksi lain yang terjadi yaitu infeksi menuar seksual sehingga infeksi saluran kemih
kurang diperhatikan.
4.2 Analisis Bivariat