3
Kandungan yang terdapat pada limbah sisa produksi tersebut mungkin saja dapat membuat beton semakin kuat. Selain itu limbah tersebut mengandung fenol yang
termasuk sebagai limbah B3. Jadi pemanfaatan kembali limbah tersebut sangat penting karena jika limbah tersebut dibuang terus-menerus pasti suatu saat tempat
pembuangan limbah akan habis. Jika itu terjadi maka limbah tersebut pasti akan dibuang di sembarang tempat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran Lingkungan yang ditimbulkan bisa dapat berupa berkurangnya kesuburan tanah, kebersihan air maupun kebersihan udara. Oleh karena itu limbah
tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus pada beton.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian ini akan membandingkan perbedaan kekuatan beton yang menggunakan agregat halus yang berasal dari pasir biasa dan limbah pabrik
pengecoran logam dengan berbagai variasi. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh penggunaan limbah pabrik pengecoran logam yang digunakan sebagai pengganti agregat halus dapat meningkatkan kekuatan beton atau
tidak. 2. Pengaruh penggunaan limbah pabrik pengecoran logam terhadap
workability beton segar.
Gambar 1.1 Limbah Pabrik Pengecoran Logam
Universitas Sumatera Utara
4
1.3 Tujuan Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang ada diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah :
1. Mengetahui kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton menggunakan limbah pabrik pengecoran logam.
2. Mengetahui apakah limbah produksi pabrik pengecoran logam layak digunakan sebagai pengganti agregat halus atau tidak.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah wawasan dan informasi tentang penggunaan limbah sisa
produksi pabrik pengecoran logam sebagai agregat halus. 2. Diharapkan kedepannya limbah sisa produksi pabrik pengecoran logam
dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus untuk mengurangi pencemaran.
3. Sumber daya alam yang digunakan sebagai pembentuk pasir tidak akan cepat habis.
1.5 Batasan Masalah
Untuk membatasi luasnya ruang lingkup masalah maka dibuat batasan- batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Benda uji silinder dengan mutu beton F’c = 50 Mpa 2. Silicafume yang digunakan produk dari PT. Sika Nusa Pratama.
Universitas Sumatera Utara
5
3. Superplasticizer yang digunakan adalah sikamen NN type F, produk PT. Sika Nusa Pratama.
4. Alternatif agregat halus pada beton merupakan limbah sisa produksi pabrik pengecoran logam.
5. Pergantian agregat halus dengan limbah pabrik pengecoran logam sebesar 0, 10, 20, dan 30.
6. Benda uji yang dipergunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
7. Semen yang digunakan semen padang tipe I. 8. Perawatan beton dengan cara perendaman di air.
9. Pengujian kekuatan tekan beton pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari 10. Pengujian kekuatan tarik belah beton pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari
Gambar 1.2 Benda Uji Silinder
Universitas Sumatera Utara
6
Tabel 1.1 Variasi Subtitusi Limbah Pabrik Pengecoran Logam
No Variasi Subtitusi
Banyak Benda Uji Jumlah
Benda Uji Kuat Tarik
Kuat Tekan 1
Umur 3 hari Umur 7 hari
Umur 14 hari Umur 28 hari
3 3
3 3
3 3
3 3
24
2 10
Umur 3 hari Umur 7 hari
Umur 14 hari Umur 28 hari
3 3
3 3
3 3
3 3
24
3 20
Umur 3 hari Umur 7 hari
Umur 14 hari Umur 28 hari
3 3
3 3
3 3
3 3
24
4 30
Umur 3 hari Umur 7 hari
Umur 14 hari Umur 28 hari
3 3
3 3
3 3
3 3
24
1.6 Metodologi Penelitian