Karbon monoksida Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian KVP pada Operator SPBU di Kecamatan Ciputat Tahun 2014

Semakin bertambahnya umur akan terjadi yang dinamakan sebagai proses penuaan. Semakin tua umur manusia maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya penurunan pada fungsi paru Suyono, 2001. Penurunan KVP dapat terjadi setelah usia 30 tahun, tetapi penurunan KVP akan cepat setelah usia 40 tahun. Faal paru sejak masa kanak-kanak bertambah volumenya dan akan mencapai nilai maksimum pada usia 19 sampai 21 tahun. Setelah usia tersebut nilai faal paru akan terus menurun sesuai dengan pertambahan usia Budiono, 2007. b. Jenis kelamin Pada umumnya, laki-laki banyak membutuhkan energi lebih besar. Oleh karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak dari pada perempuan Aryulina, dkk., 2006. Pada seorang laki-laki, kebutuhan oksigen normal sebesar 4-5 liter dan pada perempuan, 3-4 liter Pearce, 2009. Arus ekspirasi lebih besar pada laki-laki dan sebanding dengan kapasitas total paru-parunya Hibbert, dkk., 1995 dalam Marpaung, 2012. 3 Karakteristik gaya hidup a. Aktivitas olahraga Aktivitas olahraga akan mempengaruhi kapasitas vital paru. Latihan fisik sangat berpengaruh terhadap sistem kembang pernafasan. Aktivitas olahraga yang rutin akan memberikan manfaat dalam meningkatkan kerja organ khususnya paru-paru, jantung dan pembuluh darah ditandai dengan denyut nadi istirahat menurun, kapasitas vital paru bertambah, penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan HDL kolesterol dan mengurangi aterosklerosis. Secara umum semua cabang olahraga, permainan dan aktifitas fisik membantu meningkatkan kebugaran fisik, namun tergantung dari jenis olahraga yang dilakukan Mengkidi, 2006 Kapasitas vital paru sangat dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang dalam melakukan aktivitas olahraga. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat ber difusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum. Menurut penelitian Adriskanda, dkk 1997, nilai kapasitas vital paru orang Indonesia yang tidak olahraga adalah sebesar + 3,6 liter, sedangkan orang Indonesia yang olahraga adalah + 4,2 liter. Kapasitas vital paru pada seorang atlet akan lebih besar dari pada yang tidak pernah berolahraga Guyton, 1997. Aktivitas olahraga akan meningkatkan kapasitas vital paru sebesar 30 - 40 Guyton, 1997. Itu juga ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Adi, 2007 terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dan KVP. Latihan fisik yang teratur atau olahraga yang rutin sesuai dengan anjuran yang diperbolehkan sesuai kemampuan fisik dapat meningkatkan faal paru. Olahraga yang teratur akan terjadi peningkatan kesegaran dan ketahanan fisik yang optimal, pada saat latihan terjadi