1 Mediator  wajib  mempersiapkan  usulan  jadwal  pertemuan  mediasi  kepada  para
pihak untuk dibahas dan disepakati. 2
Mediator  wajib  mendorong  para  pihak  untuk  secara  langsung  berperan  dalam proses mediasi.
3 Apabila dianggap perlu, mediator dapat melakukan kaukus.
4 Mediator  wajib  mendorong  para  pihak  untuk  menelusuri  dan  menggali
kepentingan mereka dan mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak.
Jadi  mediator  tidak  memiliki  kewenangan  untuk  memutus  atau  memaksakan sebuah  penyelesaian.  Jadi,  peran  mediator  hanyalah  membantu  para  pihak  dengan
cara  tidak  memutus  atau  memaksakan  pandangan  atau  penilaiannya  atas  masalah- masalah selama proses mediasi berlangsung kepada para pihak.
C. Laporan Data Perdamaian di BP4 Jakarta Timur
Ketika  ingin  melihat  keberhasilan  suatu  upaya  mediasi  pada  suatu  lembaga, salah  satunya  adalah  melihat  hasil  dari  angka  perkara  yang  berhasil  didamaikan.
Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  data  klien  BP4  Jakarta  Timur  dan  data Perkara  Pengadilan  agama  Jakarta  Timur  tahun  2009-2010.  Berdasarkan  data  yang
penulis dapatkan dari Kantor BP4 Kota Jakarta Timur dapat diterangkan bahwa data klien yang mengadukan masalah keluarganya ke BP4 yakni :
Tahun 2009 : 60 pasang
Tahun 2010 : 46 pasang
Jumlah : 106 pasang
Kemudian pasangan yang berhasil didamaikan yakni : Tahun 2009
: 25 pasang Tahun 2010
: 20 pasang Jumlah
: 45 pasang.
18
Dari keterangan di atas, jika kita kalkulasikan dalam dua tahun tersebut terdapat 106 klien yang masuk, dan 45 klien atau 42,5 yang berhasil didamaikan oleh BP4 dalam
kurun waktu dua tahun tersebut.
D. Laporan Data Mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Timur
Sejak  diberlakukannya  lembaga  Mediasi  oleh  Mahkamah  Agung  RI, Pengadilan Agama Jakarta Timur, untuk sementara karena belum ada mediator yang
bersertifikat  dan  ditunjuk  untuk  itu  secara  resmi  dan  sesuai  dengan  ketentuan, Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur  memanfatkan  tenaga  hakim  untuk  menjadi
mediator.  Semua  perkara  yang  berbentuk  gugatan  sudah  dilaksanakan  mediasi  oleh Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur.  Data  yang  penulis  gunakan  adalah  data  perkara
yang  masuk  tahun  2009-2010.  Keterangan  tersebut  akan  penulis  uraikan  sebagai berikut :
Tahun 2009 : 1285 perkara
Tahun 2010 : 1090 perkara
Jumlah : 2375 perkara
Sedangkan jumlah perkara yang berhasil didamaikan yakni :
18
Arsip Rekapitulasi Klien BP4 Jakarta Timur Tahun 2009-2010.
Tahun 2009 : 75 perkara
Tahun 2010 : 15 perkara
Jumlah : 90 perkara.
19
Dari keterangan di atas dapat kita ketahui, perkara  yang masuk di Pengadilan Agama Jakarta Timur dalam kurun waktu tahun 2009-2010 berjumlah 2375 perkara,
kemudian perkara  yang  berhasil didamaikan dalam  dua tahun tersebut  berjumlah 90 perkara, artinya Pengadilan Agama Jakarta Timur hanya berhasil mendamaikan 3,8
dari perkara yang masuk dalam kurun waktu dua tahun tersebut.
E. Analisa Penulis