Keuntungan Mediasi KERANGKA TEORITIS EFEKTIVITAS DAN PERDAMAIAN

cakupannya. Yaitu meliputi hukum keluarga, hukum kewaarisan, hukum kekayaan, hukum perjanjian kontrak, bisnis dan lain-lain. Dalam dimensi hukum prifat atau perdata, para pihak yang bersengketa dapat melakukan penyelesaian sengketa melalui jalur hukum di pengadilan ataupun di luar jalur pengadilan. Karena dalam hukum Islam dimensi perdata mengandung hak manusia haqqul „ibad yang dapat dipertahankan melalui kesepakatan damai antara para pihak yang bersengketa. 32 Oleh karena itu, mediasi sebagai salah satu bentuk penyelesaian sengketa memiliki ruang lingkup utama berupa wilayah prifat perdata. Sengketa-sengketa perdata berupa sengketa keluarga, waris, kekayaan, kontrak, perbankan, bisnis, lingkungan hidup dan berbagai jenis sengketa perdata lainnya dapat diselesaikan melalui jalur mediasi. Penyelesaian melalui jalur mediasi ini dapat ditempuh di pengadilan maupun di luar pengadilan. Mediasi yang dijalankan di pengadilan merupakan rentetan dari prosedur hukum di pengadilan. Sedangkan bila mediasi dilakukan di luar pengadilan, maka proses mediasi tersebut adalah bagian tersendiri yang terlepas dari prosedur hukum acara pengadilan. 33

G. Keuntungan Mediasi

Terdapat beberapa keunggulan dari mediasi jika dibandingkan dengan penyelesaian sengketa melalui litigasi atau arbitrase. Pemutusan perkara baik melalui litigasi maupun arbitrase bersifat formal, memaksa, melihat ke belakang, berciri 32 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perspektif hukum Syariah, Hukum Adat dan Hukum Nasional, h. 22. 33 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perspektif hukum Syariah, Hukum Adat dan Hukum Nasional, h. 23. pertentangan dan berdasar hak-hak. Artinya, bila para pihak melitigasi suatu sengketa prosedur pemutusan perkara diatur ketentuan-ketentuan yang ketat dan suatu konklusi pihak ketiga menyangkut kejadian-kejadian yang lampau dan hak serta kewajiban legal masing-masing pihak akan menentukan hasilnya. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan juga menempatkan para pihak pada dua sisi yang bertolak belakang, satu pihak sebagai pemenang winner dan pihak lainnya sebagai pihak yang kalah looser. Secara umum pihak yang berperkara menggunakan jalur mediasi sebagai penyelesaian sengketa dapat menemukan beberapa keuntungan hikmah diantaranya adalah : a. Penyelesaian melalui pendekatan nurani, bukan berdasarkan hukum. Kedua belah pihak melepaskan diri dari kekakuan istilah hukum legal term kepada pendekatan yang bercorak nurani dan moral. Menjauhkan pendekatan doktrin dan asas pembuktian ke arah persamaan persepsi yang saling menguntungkan. b. Aturan pembuktian tidak perlu, tidak ada pertarungan yang sengit antara para pihak untuk saling membantah dan menjatuhkan pihak lawan melalui system dan prinsip pembuktian yang formil dan teknis yang sangat menjemukan seperti halnya dalam proses arbitrase dan pengadilan. 34 c. Proses cepat, persengketaan yang paling banyak ditangani oleh pusat-pusat mediasi publik dapat dituntaskan dengan pemeriksaan yang hanya berlangsung dua hingga 34 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, cet. 8, h. 236. tiga minggu dan rata-rata waktu yang digunakan setiap pemeriksaan atau setiap kali pertemuan hanya berkisar satu sampai satu setengah jam saja. Hal ini sangat berbeda jauh dengan jangka waktu yang digunakan dalam proses arbitrase dan proses litigasi. 35 d. Bersifat rahasia, segala sesuatu yang diucapkan selama pemeriksaan mediasi bersifat sangat rahasia. Hal ini dikarenakan dalam proses pemeriksaannya tidak dihadiri oleh publik. Hal tersebut sangat berbeda dengan pemeriksaan lewat proses litigasi. Untuk perkara-perkara yang pemeriksaannya atau persidangannya terbuka untuk umum dapat dihadiri oleh publik atau diliput oleh pers sehingga dapat menjaga privasi masing-masing pihak. e. Biaya ringan, sebagian besar pusat-pusat mediasi publik menyediakan pelayanan dengan biaya sangat murah dan juga tidak perlu membayar biaya pengacara karena dalam proses mediasi kehadiran seorang pengacara kurang dibutuhkan. 36 f. Adil, solusi bagi suatu persengketaan dapat diserasikan dengan kebutuhan- kebutuhan atau keinginan-keinginan para pihak yang bersengketa dan oleh sebab itu pulalah keputusan yang diambil atau dihasilkan dapat memenuhi rasa keadilan para pihak. 37 35 Harijah Damis, “Hakim Mediasi” Mimbar Hukum, Jakarta: Al Hikmah, 2004, No. 63, h. 25. 36 Harijah Damis, “Hakim Mediasi” Mimbar Hukum, No. 63, h. 28. 37 Rachmadi Usman, Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, h. 85. g. Pemberdayaan individu, orang-orang yang menegosiasikan sendiri masalahnya sering merasa punya lebih banhyak kuasa dari pada mereka yang melakukan advokasi melalui wakil seperti pengacara. h. Melestarikan hubungan yang sudah berjalan atau mengakhiri hubungan dengan cara yang lebih ramah. i. Kesepakatan yang lebih baik daripada hanya menerima hasil prosedur menang- kalah. j. Hubungan para pihak bersifat kooperatif. Oleh karena yang berbicara dalama penyelelsaian adalah hati nurani, terjalin penyelesaian berdasarkan kerjasama. Mereka tidak menabuh gendering perang dalam permusuhan atau antagonism, tetapi dalam persaudaraan dan kerjasama. Masing-msing menjauhkan dendam dan permusuhan. k. Komunikasi dan fokus penyelesaian. Dlam penyelesaian perdamaian terdapat komunikasi aktif antara par pihak. Dalam komunikasi itu, terpancar keinginan memperbaiki perselisihan dan kesalahan masa lalu menuju hubungan yang lebih baik untuk masa depan. Jadi melalui komunikasi itu, apa yang mereka selesaikan bukan masa lalu not the past tapi untuk masa yang akan dating for the future. 38 38 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 237. 35

BAB III POTRET KOTA ADMINISTRATIF JAKARTA TIMUR

Dokumen yang terkait

Revitalisasi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) bagi remaja usia nikah : studi kasus BP4 Kota Jakarta Selatan

0 9 104

Peran badan penasehat pembinaan pelestarian perkawinan dalam meminimalisir terjadinya perceraian: studi pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012

0 11 92

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

4 36 0

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 2 11

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

PERANAN BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemo

0 3 11

Eksistensi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam mewujudkan keluarga Sakinah di KUA Peterongan Jombang

0 0 16

UPAYA BP4 (BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN) DALAM MENANGANI KASUS PERCERAIAN PNS DI BP4 KABUPATEN PATI TAHUN 2015-2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 28

UPAYA BP4 (BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN) DALAM MENANGANI KASUS PERCERAIAN PNS DI BP4 KABUPATEN PATI TAHUN 2015-2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 43

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113