9
1.5 Tinjuan Pustaka
1.5.1 Identitas Diri 1.5.1.1 Pengertian Identitas Diri
Judith S. Donath dalam karyanya yang berjudul Identity and Deception in The Virtual Community memaparkan jika Identity plays a key role in virtual
communities. In communication, which is the primary activity, knowing the identity of those with whom you communicate is essential for understanding and
evaluating an interaction. Pernyataan ini menjelaskan dalam sebuah komunikasi hal mendasar yang perlu diketahui adalah mengetahui identitas dengan siapa kita
akan berkomunikasi Frans Dirgantoro 2004 : 90 menyatakan identitas dalam pengertian
sempit dapat berupa nama, logo, warna atau semua komponen yang dapat mewakili individu, organisasi atau instansi. Tetapi meskipun hanya sekedar nama,
logo, makna suatu identitas sangat besar bagi pemiliki identitas tersebut. Identitas diri dalam penelitian lebih menekankan definisi identitas dalam
arti sempit yaitu berupa penggunaan nama sebagai lambang yang dapat mewaliki subjek penelitian
1.5.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Identitas Diri
Menurut Yusuf 2004 : 202 perkembangan identitas diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu sebagai berikut :
10
1. Iklim keluarga, adalah yang berkaitan dengan interaksi sosioemosional
antar anggota keluarga. 2.
Tokoh idola, adalah orang-orang yang dipersepsi oleh remaja sebagai figur yang memiliki posisi di masyarakat.
3. Peluang pengembangan diri, adalah kesempatan untuk melihat
kedepan dan menguji dirinya dalam seting adegan yang beragam. Dalam hal ini, eksperimentasi atau pengalaman dalam menyampaikan
gagasan, penampilan peran-peran dan bergaul dengan orang lain.
1.5.1.3 Macam-Macam Identitas Diri
Pada penelitian ini peneliti membagi identitas pengguna Facebook menjadi tiga, yaitu :
1. Identitas Asli True Identity
Identitas yang sebenarnya sesuai dengan kehidupan nyata. Penggunaan identitas asli cukup memiliki peran penting. Sebagaimana
dijelaskan oleh Adam Justice dalam tulisannya berjudul Social Media Framework : Online Identity 2011 bahwa identitas memiliki peran
penting untuk membentuk brand di dalam sosial media, sehingga kredibilitas dapat diakui oleh publik sosial media itu sendiri.
11
2. Identitas Topeng Mask Identity
Ms dalam tulisannya yang berjudul Online Identity and The Concept of The Mask 2011 memaparkan mengenai konsep identitas
palsu pada dunia online. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dorian Wiszniewski and Richard Coyne dalam bukunya Building Virtual
Communities explore online identity, menjelaskan jika
“The mask identity does not reveal the actual identity of a person
”identitas topeng tidak mengungkapkan identitas sebenarnya dari orang itu.
Dorian dan Richard juga menjelaskan jika seseorang yang memilih untuk menggunakan identitas palsu di dunia online adalah karena adanya
rasa ketakutan atau rasa tidak nyaman. Hal ini dikarenakan adanya ketakutan akan terjadinya tindakan pencurian identitas yang dapat disalah
gunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 3.
Identitas Liyan The Other Identitas liyan dalam etika budaya Jawa mimiliki konsep liyan
dalam pergaulan sosial dianggap akan menciptakan pengkutuban sosial. Pengkutuban ini dikenal dengan prinsip pergaulan
“sopo siro-sopo ingsun” siapa kamu-siapa aku. Masyarakat feodal Jawa, prinsip “sopo
siro- sopo ingsun” dipegang erat untuk menegaskan perbedaan identitas
kepriayian seseorang dengan rakyat biasa Tri Hardiyanto dan Makinuddin, 2006 : 230.
12
Identitas liyan meruapakan identitas yang menggunakan konsep orang lain the other yang merujuk pada suatu peristiwa kehadiran dan
asal-usul secara fisik. Suatu peristiwa kehadiran dapat dicontohkan melalui peristiwa sebagai berikut seorang anak yang menyukai seorang
“Justin Biber” disaat Justin menjadi idola banyak remaja pada waktu yang
bersamaan, kemudian anak tersebut menyelipkan nama Justin Biber didalam namanya seperti Maya Biber.
1.5.2 Pengungkapan Diri Self Disclosure