Pola Penggunaan Facebook Di Kalangan Mahasiswa USU (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)
SKRIPSI
Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU
(Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di
Kalangan Mahasiswa USU)
Disusun oleh :
ABDU RAHMAN LUMBAN TOBING
060904105
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama : Abdu Rahman Lumban Tobing
NIM : 060904105
Departemen : Ilmu Komunikasi
Judul : POLA PENGGUNAAN FACEBOOK DI
KALANGAN MAHASISWA USU
(Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)
Dosen Pembimbing Medan, 07 Juni 2010
Ketua Departemen
Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A Drs. Amir Purba, M.A
NIP. 196208281986012001 NIP. 19510219 198701 1 001
Dekan
Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A NIP. 19 620703 198711 001
(3)
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul, Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Sebuah Studi Deskriptif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU). Secara spesifik tujuannya adalah untuk mengetahui intensitas, motif, serta manfaat Facebook di kalangan mahasiswa USU. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Objek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara stambuk 2008-2009 yang masih aktif kuliah. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak stratifikasi proporsional dan simple random sampling, maka diperoleh populasi yang berasal dari enam Fakultas yaitu: ISIP, Ekonomi, Kedokteran, Psikologi, Pertanian, dan MIPA. Sedangkan sampel nya sebanyak 99 orang yang ditetapkan berdasarkan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Media Massa, Internet, Facebook, dan Teori Uses & Gratification.
Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research) dengan instrumen kuesioner yang berisi 28 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 15.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya mahasiswa USU memiliki intensitas yang standart yaitu, pemakaian yang masih berada pada level rata-rata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Mereka bisa menyesuaikan, mengatur penggunaan Facebook dengan kebutuhan serta waktu luang yang mereka miliki. Dengan motif, medapatkan informasi antar sesama pengguna dan memiliki account di Facebook, menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai sarana untuk pelepasan emosi (relaksasi tubuh). Serta manfaat, untuk menjalin komunikasi, mendapatkan informasi antar sesama pengguna dan dunia kampus, juga berita-berita terbaru yang lebih up to date. Selain itu Facebook dapat memenuhi kebutuhan komunikasi, serta terjalin nya lingkungan sosial yang baik antar sesama pengguna melalui media jejaring sosial Facebook.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat memulai, menjalankan dan menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Adapun judul skripsi ini adalah “Pola Penggunaan Facebook dikalangan Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara” (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara) guna memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tinggi nya kepada kedua orang tua penulis, untuk Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. J. L. Tobing, SP dan Hj. H. M. Br. Hutagalung yang telah mencurahkan segala kasih sayang nya, mendidik, mendoakan, menjaga, memberikan nasehat, memberikan semangat serta dukungan moril dan materiil. “Kalian berdua adalah karunia terbesar dalam hidup ku.”
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Amir Purba, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA, selaku dosen pembimbing skripsi penulis, dengan sabar memberikan masukan yang sangat berguna dan telah banyak meluangkan waktu nya dalam penyusunan skripsi ini.
(5)
6. Skripsi ini penulis persembahkan kepada Opung Boru dan Tulang penulis yang telah berpulang, Chloria Br. Silitonga dan Tulang penulis Goldfried Hutagalung.
7. Kakak ku tercinta Maya Sari Lumban Tobing, SP yang selama ini telah memberikan semangat serta dukungan nya kepada penulis.
8. Keluarga besar penulis, Tante Anda sekaligus Ibu ke dua bagi penulis “Vera Anda” yang telah mengasuh penulis sedari kecil, Tante Aya “Raya Kesuma” yang telah merawat dan menjaga penulis ketika tinggal di Medan, Tante Icik “Marisi Daemeria”, Pak Tengah “Liston Perangin-angin”, Om Toleng “Ruslan Abdul Gani”, Tante Nora “Nora Godiva”, dan Om Bangun “Budiman Bangun”.
9. Adik-adik ku Putri Pratama dan Anggita Dewi Afuliza Perangin-angin.
10.Kepada para dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat berguna kepada penulis.
11.Kak Icut, Kak Maya, dan Kak Ros yang telah membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan proses administrasi.
12.Teman dan sahabat ku yang selama ini memberikan warna, canda, tawa, serta semangat di hari-hari penulis, Ruth Caroline Meliala, Mawaddah Adlan, Sari Yovika, Kak Tapi Tenera Sari Siregar, Kak Adinda Juwita sari, Astrid Indy Dwisty Anwar serta adik-adik saya Kartika Sari Anggraini dan Irfan Maulana.
13.Teman-teman dan manajemen di Radio 107,7 USUKOM FM dari angkatan pertama hingga akhir, Kak Windi Adwina Siregar, Kak Erika, Bang Rudi, Ezzy, Nenda dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas keceriaaan, dan support nya selama ini.
14.Orang-orang LDIK (Laboraturium Departemen Ilmu Komunikasi) FISIP USU, Ibu Mazdalifah, Kak Emil, Kak Puan, Kak Anim, dan yang lainnya.
(6)
15.Teman-teman UKM FOTOGRAFI USU dari angkatan pertama hingga akhir, Windy Febrina Hasibuan, Apri, Bang Willy, Dewi dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
16.Kak Rotua Nuraini yang menjadi tempat bertanya penulis mengenai penyusunan skripsi dan sudah banyak membantu penulis dalam proses pengolahan data. Kak Kibo “Dania Gustyra” semoga selalu ceria dan berbahagia, serta teman seperjuangan satu bimbingan saya Kak Irena Fanny Saragih.
17.Teman-teman PKL di Jakarta: Febrina Meliala, Imaniuri Silaban, Erin Stella Butar-butar, Maydop Tiur Elfrina serta para Crew Program “Hitam Putih Presiden” Trans TV, Kak Iki, Mas Dodi, Mas Rony, Mbak Maw-Maw, Mas Taufan, dan semua pihak yang terkait.
18.Teman-teman Departemen Ilmu Komunikasi stambuk 2006, semoga cepat menyusul. Terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.
19.Para senior dan junior saya di Ilmu komunikasi FISIP USU.
20.Teman-teman yang telah membantu saya dalam proses penyebaran dan pengolahan data kuesioner: Shanti Levanita Tahmasebian - Kedokteran, Rico Pranata Tarigan - MIPA, Enok - Psikologi, Aji dan Rizky - Ekonomi, kak Menak, El, Kem-Kem - Pertanian serta Kak Titin.
21.Semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih semua nya.
(7)
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Juni 2010
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Perumusan Masalah ... 7
I.3. Pembatasan Masalah ... 7
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
I.4.1) Tujuan Penelitian ... 8
I.4.2) Manfaat Penelitian ... 8
I.5. Kerangka Teori... 9
I.5.1) Komunikasi Massa ... 9
I.5.2) Teknologi Komunikasi ... 11
I.5.3) Media Massa ... 11
I.5.4) Internet ... 12
I.5.5) Facebook ... 14
I.5.6) Teori Uses and Gratification ... 15
I.6. Model teoritis ... 17
I.7. Kerangka Konsep ... 17
I.7.1) Pola Penggunaan ... 18
I.7.2) Situs Facebook ... 18
I.7.3) Karakteristik Responden ... 19
I.8. Variabel Operasional ... 19
I.9. Defenisi Variabel Operasional ... 20
BAB II URAIAN TEORITIS ... 23
II.1. Komunikasi Massa ... 23
II.1.1) Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa ... 25
II.2. Teknologi Komunikasi ... 27
II.3. Media Massa ... 30
II.4. Internet ... 34
II.4.1) Manfaat Internet ... 38
II.4.2) Dampak Internet ... 39
II.5. Facebook ... 40
II.5.1) Perkembangan Facebook ... 42
II.5.2) Situasi Situs ... 44
II.5.3) Fitur ... 44
II.5.4) Platform ... 45
II.5.5) Sekilas Data ... 46
(9)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51
III.1. Metode Penelitian ... 51
III.2. Deskripsi Penelitian ... 51
III.2.1) Keunggulan Kompetitif ... 52
III.2.2) Visi dan Misi ... 53
III.2.3) Tujuan ... 53
III.3. Populasi ... 54
III.4. Sampel ... 55
III.5. Teknik Penarikan Sampel ... 56
III.5.1) Sampel Acak Stratifikasi Proporsional (Proportional- Stratifie Random Sampling) ... 56
III.5.2) Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)... 57
III.6. Teknik Pengumpulan Data ... 57
III.6.1) Penelitian kepustakaan (Library Research)... 57
III.6.2) Penelitian Lapangan (Search Research) ... 58
III.7. Teknik Analisis Data ... 58
III.7.1) Analisis Tabel Tunggal ... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59
IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 59
IV.1.1) Tahap Awal ... 59
IV.1.2) Pengumpulan Data ... 59
IV.2. Pembahasan ... 93
BAB V PENUTUP ... 96
V.1. Kesimpulan ... 96
V.2. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1. Variabel Operasional ... 19
2. Populasi ... 54
3. Populasi Dan Sampel... 56
4. Usia ... 60
5 Jenis Kelamin ... 61
6. Fakultas ... 62
7. Pekerjaan Orang Tua ... 63
8. Status Tempat Tinggal ... 63
9. Mengenal Situs Facebook ... 64
10. Tempat Mengakses Facebook... 65
11. Alasan Mengakses Facebook ... 66
12. Ketertarikan Akan Fasilitas Wall ... 67
13. Ketertarikan Akan Fasilitas Message ... 67
14. Ketertarikan Akan Fasilitas Status Up-date ... 68
15. Ketertarikan Akan Fasilitas Profile ... 69
16. Ketertarikan Akan Fasilitas Foto ... 69
17. Ketertarikan Akan Fasilitas Chat ... 70
18. Frekuensi Mengakses Facebook ... 71
19. Motif Untuk Mendapat Status ... 73
20. Motif Menggunakan Untuk Menjalin Hubungan... 73
21. Motif Menggunakan Untuk Pelepasan Emosi ... 74
22. Kebutuhan Informasi Dari Kegiatan Para Pengguna ... 75
23. Kebutuhan Informasi Dari Calendar Event ... 75
24. Kebutuhann Informasi Dari Berita Terbaru ... 76
25. Seberapa Memiliki Account Facebook ... 77
26. Seberapa Lama Waktu Yang Digunakan Untuk Mengakses Facebook ... 78
27. Waktu Yang Digunakan Untuk Mengakses Facebook ... 79
28. Frekuensi Meng Up-date Status Facebook... 81
29. Membuka Situs Jejaring Sosial Lain ... 82
30. Chatting Ketika Membuka Facebook ... 82
31. Meng Up-load Foto Ketika Membuka Facebook ... 83
32. Melihat Page User Lain Ketika Membuka Facebook ... 83
33. Memberikan Komentar di Page User Lain Ketika Membuka Facebook .... 84
34. Up-date Status Ketika Membuka Facebook ... 85
35. Dampak Negatif Yang di Timbulkan Facebook ... 85
36. Bahaya Facebook Bagi Kehidupan ... 86
37. Kerugian Yang Ditimbulkan Facebook Apabila Data nya di Palsukan ... 87
38. Akibat Dari Pembohongan Data Pribadi ... 88
39. Penyesalan Setelah Menggunakan Facebook ... 88
40. Keinginan Untuk Tetap Mengakses Facebook ... 89
41. Kepuasan Mengetahui Informasi Mengenai Pengguna Lain ... 90
42. Kepuasan Terhadap Tampilan Design Facebook ... 90
43. Kepuasan Dalam Pemberian Tanda Likes Pada Aktifitas Facebook ... 91
(11)
45. Kepuasan Dalam Peng Up-load an Foto ... 92 46. Kepuasan Informasi di Facebook... 93
(12)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Model “Uses and Gratifications” ... 16 2. Model Teoritis ... 17 3. Model Teori Uses and Gratifications ... 49
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Izin Pra Penelitian 2. Surat Izin Pra Penelitian
3. Data Jumlah Mahasiswa USU T. A 2008/2009 4. Data Jumlah Mahasiswa USU T. A 2009/2010 5. Kuesioner Penelitian
6. Tabel Forton Cobol
7. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 8. Biodata Peneliti
(14)
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul, Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Sebuah Studi Deskriptif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU). Secara spesifik tujuannya adalah untuk mengetahui intensitas, motif, serta manfaat Facebook di kalangan mahasiswa USU. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Objek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara stambuk 2008-2009 yang masih aktif kuliah. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak stratifikasi proporsional dan simple random sampling, maka diperoleh populasi yang berasal dari enam Fakultas yaitu: ISIP, Ekonomi, Kedokteran, Psikologi, Pertanian, dan MIPA. Sedangkan sampel nya sebanyak 99 orang yang ditetapkan berdasarkan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Media Massa, Internet, Facebook, dan Teori Uses & Gratification.
Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research) dengan instrumen kuesioner yang berisi 28 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 15.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya mahasiswa USU memiliki intensitas yang standart yaitu, pemakaian yang masih berada pada level rata-rata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Mereka bisa menyesuaikan, mengatur penggunaan Facebook dengan kebutuhan serta waktu luang yang mereka miliki. Dengan motif, medapatkan informasi antar sesama pengguna dan memiliki account di Facebook, menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai sarana untuk pelepasan emosi (relaksasi tubuh). Serta manfaat, untuk menjalin komunikasi, mendapatkan informasi antar sesama pengguna dan dunia kampus, juga berita-berita terbaru yang lebih up to date. Selain itu Facebook dapat memenuhi kebutuhan komunikasi, serta terjalin nya lingkungan sosial yang baik antar sesama pengguna melalui media jejaring sosial Facebook.
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah
Perubahan terbesar dalam bidang komunikasi terjadi sejak 40 tahun terakhir. Dalam sejarah perkembangannya, media massa mengalami kemajuan yang begitu cepat. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi massa. Penyebaran informasi yang awalnya hanya dimonopoli oleh media cetak, kini sudah bertambah dengan hadir nya media elektronik seperti televisi dan radio. Bahkan, sekarang sudah ditemukan media yang baru yang kita kenal dengan nama media internet (Nurudin, 2004:13).
Internet adalah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Jadi, apabila media-media lain, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi, bentuk fisik medianya tampak jelas, Internet disebut juga sebagai dunia maya karena bentuk fisiknya tidak terlihat langsung melainkan diakses melalui komputer. Internet disebut juga media massa kontemporer karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, antara lain ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan serta melewati media cetak atau elektronik sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya.
Internet mempunyai kelebihan dibandingkan media lainnya karena selain berfungsi sebagai media massa, Internet juga bisa berfungsi sebagai media komunikasi antarpersonal melalui chatting dan e-mail. Internet telah menjadi saluran perubahan, percepatan, perluasan, sekaligus perputaran gagasan. Internet merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan untuk menjadi sebuah media massa. Internet sudah menjadi media massa juga karena faktor kemajuan teknologi. Beberapa tahun yang lalu, orang-orang masih ragu menyebut apakah internet masuk ke dalam jenis media massa atau tidak, tetapi kini semakin sedikit orang yang
(16)
berpendapat seperti itu. Jika diamati dari segi konten, internet tidak hanya berisi informasi, tetapi juga hiburan. Isi informasi yang disampaikan oleh internet tidak terbatas oleh ruang dan waktu seperti halnya pada koran atau televisi.
Internet merupakan jaringan komputer dunia yang mengembangkan ARPANET. Sebuah sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan pendidik secara umum.Kemudian, melalui komputer di rumah, modem, dan warnet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV, Internet hadir untuk publik.
Tidak dapat dipungkiri lagi kalau Internet merupakan sebuah media baru dalam bidang Ilmu Komunikasi.Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dari segi jumlah host computer (komputer induk) maupun dari segi jumlah penggunanya. Salah satu pengukuran terbaik mengenai besarnya Internet adalah jumlah host-computer. Host-computer adalah sebuah komputer yang menyimpan informasi yang dapat diakses melalui jaringan.
Dari tahun 1995-1999 jumlah host computer meningkat dari 5,9 juta menjadi 43,2 juta (Supardi, 2009:5). Internet memungkinkan hampir semua orang dibelahan dunia mana pun dapat saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Fitur Internet paling populer adalah e-mail, sebuah fitur yang dipakai oleh para pengguna internet untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki alamat e-mail. World wide web (www) adalah sebuah sistem situs komputer yang sangat luas dan dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan program browser dan dengan menyambungkan komputer pada internet. Word wide web atau www mulai tumbuh pesat setelah browser-browser baru tercipta seperti Mosaic, Netscape, dan Explorer hal ini menjadikan www dapat diakses oleh siapa saja. Selain itu, internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental. Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu untuk banyak”. Sedangkan Internet memberikam model-model tambahan yaitu “banyak untuk satu” dan “banyak untuk banyak”. Internet menawarkan
(17)
potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya. Internet memberikan perangkat praktis untuk menjadi penerbit tingkat dunia, yang dengan sendirinya merupakan sebuah perkembangan revolusioner. Ia juga memberikan kekuatan besar bagi anggota audien perorangan, yang dapat menemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak tersedia dan melakukan kontrol terhadap pesan-pesan yang akan terekspos padanya.
Perkembangan baru dalam teknologi komunikasi seperti internet juga meyebabkan perbedaan antara media massa semakin tipis dibandingkan sebelumnya. Banyak koran dan sumber siaran berita sekarang ini memiliki website untuk menyalurkan berita. Rangkainan komputer dan televisi juga mulai berpadu, contohnya Web-TV, sebuah sistem yang di dalamnya bisa melengkapi TV dengan keyboard lalu dapat digunakan untuk Web/Internet. Seiring dengan berkembangnya media internet, semakin banyak pula situs maupun website yang dibuat sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya, mulai dari mempromosikan suatu produk, mengirimkan pesan, memberikan informasi, sampai pada fungsi lainnya yaitu jejaring sosial. Salah satu fungsi media internet yang sangat menonjol di era informasi sekarang ini adalah fungsi jejaring sosial. Banyak website jejaraing sosial yang kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma seperti; Friendster, Myspace, Flickr, Twitter dan yang paling fenomenal saat ini adalah Facebook.
Facebook merupakan jejaring sosial yang sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Facebook sangat diminati semua kalangan dan hampir setiap orang diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia seperti terjangkit virus Facebook. Mulai dari anak muda, orang tua, bahkan anak-anak sudah mengetahui menggunakan dan keranjingan situs jejaring sosial ini. Semua dapat menikmati serta mengaksesnya, kapan pun, dimanapun melalui internet dan bisa juga menggunakan handphone. Demam Facebook sepertinya tengah melanda masyarakat kita belakangan ini. Tidak hanya terbatas pada masyarakat kota besar, tetapi Facebook juga
(18)
digunakan oleh masyarakat di kota kecil. Kemudahan akses internet yang disediakan oleh berbagai provider seluler membuat Facebook menjadi lebih populer dibandingkan situs jejaring sosial lainnya. Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang paling cepat perkembangan pengguna Facebook nya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar. Sekarang, pada tahun 2010 Indonesia merupakan negara ke dua terbanyak pengguna Facebook setelah Amerika Serikat (Kapang, 2009:14). Hal ini mungkin karena Facebook termasuk situs yang “bersih dan tertutup”, artinya kita bisa menyeleksi siapa saja yang kita ijinkan masuk dalam daftar friend list atau daftar teman kita. Facebook biasa disingkat FB merupakan situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004, FB ini didirikan oleh Mark Zuckerberg yang waktu itu berusia 21 tahun, seorang lulusan dari Universitas Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Anggota FB pada awalnya dibatasi hanya untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulanberikutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, New York University, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League (Gunadhie, 2009:18). Banyak perguruan tinggi lain selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat di suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.
Kemudian dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan membubuhkan alamat surat e-mail apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis. Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah, terdaftar lebih dari 34 juta anggota aktif yang
(19)
dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs yang paling banyak dikunjungi. Facebook ini merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lainnya seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dari jaringa n yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau membentuk jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili, dan seterusnya, atau Facebook dapat dijadikan media komunikasi dalam membina kehidupan sosial. dan membina kehidupan sosial. Mark Zurkerberg tidak pernah menduga Facebook begitu popular bagi pengguna internet (user) dan mampu menggeser Frindster, Twitter, juga My Space yang terlebih dahulu populer. Dalam membentuk jejaring sosial di dunia maya Facebook memiliki kelebihan dari segi desainya, yakni ebih cerah dan bisa meng-upload video serta memiliki fitur Chatting membuat penggunanya betah berlama-lama berkomunikasi melalui media tersebut. Saat ini tidak ada satu pun situs jejaring sosial lainnya yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap user. Setiap harinya terjadi penambahan user sekitar 2000 account baru dan lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook. Sedangkan, rata-rata waktu yang digunakan oleh user sekitar 19 menit untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook (Supardi, 2009:12).
Facebook berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam memperluas jaringan sosial, jika pengguna tidak mempergunakannya secara bijaksana, sesuai dengan kebutuhan nya maka hal ini akan menggangu aktivitas lainnya. Facebook digemari kaum muda terpelajar begitu popular setelah Barrack Obama sukses menggunakannya sebagai sarana kampanye dalam mengalang dana dan suara. Kondisi ini menginspirasi para calon legislatif untuk mendulang suara dikalangan kaum muda pada Pemilihan Umum tahun 2009. Facebook
(20)
semakin populer dalam peranan nya pada proses pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2008. Kehebatan internet amat penting bagi kampanye Obama yang dimulai dari nol, dengan dana minimal dan pengetahuan masyarakat yang minim akan dirinya. Melalui internet. Kelincahan kubu Obama memanfaatkan internet dalam hal ini menggunakan Facebook pada awal masa kampanye yang memungkinkan dirinya mengejar ketinggalan sangat jauh dari pesaingnya dari partai Republik yaitu Hillary Clinton. Teknologi informasi (ET) bukan lagi suatu kemewahan tapi beralih pada konteks kebutuhan. Akibatnya, semua termotivasi untuk memiliki pengetahuan yang memadai dibidang IT tersebut.
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri ada pihak dengan kapabilitas yang lebih dari yang lainnya melakukan tindakan ilegal. Fenomena ini membuka peluang bagi pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab untuk melakukan apa yang kemudian dikenal dengan nama Cyber crime (Kejahatan dunia Internet). Seperti beberapa kejadian yang belakangan ini sedang marak terjadi di Indonesia, yaitu penculikan serta peluang prostitusi lewat Facebook. Pemberitaan yang cukup menyita perhatian adalah, kasus dari Merieta Nova Triani, gadis muda yang sejak 6 Februari lalu dikabarkan hilang dan diduga diculik kenalannya via Facebook, telah ditemukan petugas Polda Metro Jaya di kawasan Jatiuwung - Tangerang, Selasa (9/2) dini hari. Nova ditemukan tengah bersama seorang pemuda bernama Ari yang diduga membujuknya untuk kabur. Nova mengenal Ari dari situs jejaring sosial Facebook. Kemudian ada lagi penculikan lewat Facebook juga menimpa seorang mahasiswi kedokteran di Semarang, Sejak dua minggu lalu Sylfia Russa Rina, 23 tahun, mahasiswi kedokteran di Universitas Dipenogoro Semarang, menghilang tanpa kabar. Pihak keluarga menduga hilangnya Sylfia setelah ia berkenalan dengan seorang pria di situs jejaring sosial Facebook.
Ada juga kejadian yang menimpa 3 siswa di SMUN 4 Tanjung Pinang yang mengeluarkan empat siswanya karena status yang mereka buat di Facebook menyakiti dan melecehkan seorang guru wanita dengan kata-kata kotor. Kemudian masalah ini dibawa ke
(21)
rapat majelis guru, kepala sekolah sudah meminta kepada guru yang bersangkutan untuk memberikan maaf pada murid-muridnya. Tapi guru tersebut tidak bisa memberikan permintaan maaf nya. Dan hampir sepekan guru tersebut tidak berani mengajar ke sekolah. Jiwa nya sangat terpukul akan hal ini, maka atas dasar itulah majelis guru memutuskan empat siswa dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Semakin banyak juga orang yang memanfaatkan Facebook untuk kepentingan negatif lainnya seperti penipuan dan prostitusi yang baru-baru ini terbongkar di Surabaya. Padahal Facebook adalah situs di internet dan internet merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki fungsi sama dengan media massa yang lain nya yaitu, menginformasikan (to inform), mendidik (to educated), menghibur (to entertaint), dan mempengaruhi (to influence)
Atas dasar itulah, maka penulis tertarik untuk meneliti pola penggunaan Facebook dan memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena berdasarkan hasil pengamatan penulis, banyak mahasiswa di USU memiliki ketergantungan terhadap Facebook dan khususnya media internet. Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial, tugas-tugas yang diberikan melalui e-mail, referensi, bahkan lewat media internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh.
I. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU ?”
I. 3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas, maka penulis membuat pembatasan pada masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
(22)
a. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
b. Objek penelitian adalah mahasiswa USU yang memiliki account di Facebook. c. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret – Juni 2010.
I. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I. 4. 1.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan Facebook dikalangan mahasiswa USU. Secara spesifik ingin diketahui sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan Facebook di kalangan mahasiswa USU. 2. Untuk mengetahui motif mahasiswa USU menggunakan Facebook.
3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh mahasiswa USU setelah menggunakan Facebook.
I. 4. 2. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan untuk memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang komunikasi massa.
2. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian khusus nya bagi Departemen Ilmu Komunikasi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi mahasiswa, pengelola media massa, atau pihak-pihak yang memberikan perhatian terhadap pengetahuan yang berhubungan dengan media massa khususnya internet.
(23)
I. 5. Kerangka Teori
Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6). Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti dapat melihat masalah yang akan diteliti. Teori merupakan generalisasi yang menjelaskan pola-pola tetap, seperti prilaku komunikasi. Teori juga merupakan perangkat pernyataan yang menjelaskan suatu hubungan antara dua atau lebih fenomena komunikasi (Bulaeng, 2004:29).
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2004:39). Fungsi dari teori itu sendiri adalah membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya (Kriyantono, 2006:43), serta memberikan ketajaman analisis peneliti akan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah, komunikasi massa, teknologi komunikasi, media massa, internet, Facebook, serta Uses and gratification.
5. 1. Komunikasi Massa
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin ”Communicatio”. Istilah ini bersumber dari dari perkataan ”Communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2004:30). Dari hal tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.
(24)
Menurut Harold Lasswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek (Effendy, 2004:253).
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2005:75).
Komunikasi massa mempunyai efek tertentu menurut Liliweri, (2004:39), secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a) efek kognitif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar, menengarkan radio, atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai (c) efek konatif, dimana pesan komunikasi massan mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
(25)
I. 5. 2. Teknologi Komunikasi
Penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia.Misalnya, dalam melakukan informasi transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard hidup manusia.
“Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. ”Teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. ”komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan ”kebersamaan dalam makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 2005:42).
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1990:6).
Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Yang mendasari suatu hal dapat digolongkan ke dalam teknologi komunikasi adalah: 1. Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat.
(26)
3. Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat.
I. 5. 3. Media Massa
Pada dasarnya pengertian media atau saluran adalah merupakan perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada komunikator. Sedangkan media massa adalah untuk umum yang terbit atau terjadwal berisi berita aktual dan menarik. Media massa terbagi atas : a. Media cetak, terdiri dari surat kabar dan majalah
b. Media elektronik, meliput i televisi, radio dan internet.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan defenisi media massa secara keseluruhan, yaitu alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, televisi dan internet (on-line). Media massa juga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan komunikasi massa, antara lain:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
Orang. Mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi ataupun umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
2. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena
media massa memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
3. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surtakabar, dan
sebagainya.
4. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa
mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.Media massa digunakan dalam proses komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh.
(Cangara, 2004:134-135).
I. 5. 4. Internet
Internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental. Media massa tradisional pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu-untuk-banyak”. Sedangkan internet memberikan model-model tambahan yaitu “banyak untuk satu” (e-mail ke satu
(27)
alamat-alamat sentral, banyaknya pengguna yang berinteraksi dengan satu website) dan “banyak untuk banyak” (e-mail, milis dan kelompok-kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.
Menurut Laquey (dalam Ardianto dkk, 2004:141), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Menurut Laquey pula, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency).
Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari Negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada skala besar ini merupakan hal yang tidak mungkin terwujud tanpa jaringan komputer.
Menurut (Sidharta, 2004:54), internet adalah lebih dari sekedar jaringan komputer atau pelayanan informasi. Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri. (Tharom Dinata & Xerandy, 2004:61), mengatakan bahwa pada awalnya, internet memiliki empat aplikasi untama, yaitu e-mail, news, remote log-in dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide Web (WWW), yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen-dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimunculkan pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat proyipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai didapatkan inferface grafis pada bulan Februari 1993.
(28)
Tukle (1995) dalam (Severin & Tankard, 2005:446), menyebutkan istilah komprehensif untuk World Wide Web, internet, milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol (chatting), permainan interaktif multi-player dan bahkan email adalah dunia maya. Komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul didunia komunikasi elektronik (dunia maya) dari pada dunia nyata disebut dengan komunitas maya. (Severin & Tankard, 2005:447), menjelaskan bahwa komunitas maya saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama, dapat berkumpul untuk membicarakannya.
I. 5. 5. Facebook
mahasiswa Harvard University bernama Mark Zuckerberg. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama mahasiwa di kampus Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, and Ivy League. Menyusul kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya, penggunanya lebih diperluas lagi ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia. Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat e-mail valid. Facebook juga mempunyai beberapa fasilitas pendukung yang tidak dapat dipisahkan seperti: Wall, message, status up-date, profile, foto, serta chat sebagai sarana publikasi bagi para pengguna nya.
Awalnya Mark Zuckerberg membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Zuckerberg yang terinspirasi dari situs Hot or Not menamai situs buatannya
(29)
Facemash.com. Metode situs ini yaitu menampilkan dua foto pasangan (pria dan wanita), di mana selanjutnya dua pasangan ini akan dipilih oleh para anggota situs mana pasangan yang paling cocok. Untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling “Door to door” untuk meminta foto.
Zuckerberg membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Namun aksi ini diketahui pihak kampus dan mereka selanjutnya memblokir situs Facemash.com diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus, namun ancaman ini tidak jadi direalisasikan.
I. 5. 6. Teori Uses and Gratifications
Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications (Penggunaan dan pemenuhan kebutuhan). Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dkk, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.
Dalam pemenuhan kebutuhannya, masyarakat menjadi selektif dalam memilih media massa yang akan dikonsumsi. Kebutuhan akan jenis informasi tertentu, kebutuhan akan hiburan, akses dan kemudahan dalam mendapatkan media tersebut, dan lain sebagainya merupakan pertimbangan tersendiri bagi seseorang dalam memlih media massa yang akan dikonsumsinya. Hal ini kemudian akan memberikan persaingan di kalangan media massa itu sendiri. Internet hadir di antara persaingan media massa tersebut. Dengan menawarkan
(30)
berbagai jenis informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan internet sebagai media yang mampu berasing dengan media massa yang telah ada sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu. Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional bagi interaksi sesungguhnya (Ardianto dan Erdinaya, 2004:72). Selain itu teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media (Nurudin, 2004:181). Model Usses and gratificatons dapat dilukiskan seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.
Model ”Uses and Gratificatons”
Anteseden Motif Penggunaan Media Efek
- Variabel individual - Variabel Lingkungan
- Personal - Diversi
- Personal identity
- Hubungan - Macam isi
- Hubungan dengan isi
- Kepuasan - Pengetahuan
Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat dioperasionalkan dengan berbagai cara : unfungsioinal (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasistescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal dan surveillance; atau surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi), korelasi, hiburan, transmisi budaya), dan multifungsional.
Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Efek media dapat
(31)
dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan, sebagai depedensi media, dan sebagai pengetahuan (Rakhmat, 2007:65).
I. 6. Model Teoritis
Komponen-komponen yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.
Model Teoritis
I. 7. Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil dari pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai (Nawawi, 2004:40).
Konsep adalah suatu makna yang berada di alam pikiran atau dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata (Suryanto & Sutinah, 2005:49).
Pola Penggunaan
Karakteristik
Responden
Situs Facebook
(32)
I. 7. 1. Pola Penggunaan
Pola penggunaan merupakan kecenderungan seseorang untuk menggunakan suatu fasilitas yang telah ada sesuai dengan fungsi dan kegunaanya dengan seharusnya. Tentu saja sesuai kalau kita menggunakan sesuatu dengan kegunaan yang dimiliki nya, tapi hal ini sudah dikesampingkan oleh beberapa orang yang cenderung keluar dari fungsi awal fasilitas yang telah diberikan, dalam hal ini Facebook sebagai fungsi Social Networking. Banyak orang yang tidak mengunakan situs jejaring sosial ini sesuai dengan dampak postif nya, tetapi belakangan ini penggunaan nya cenderung lebih ke ke arah yang bersifat negatif.
Facebook telah menjadi menu penting online jutaan orang di Indonesia. Apalagi Indonesi merupakan pengguna ke dua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Jumlah yang cukup membanggakan jika diukur dari sisi teknologi. Tapi jika dilihat dari kaca mata moral dan agama belakangan ini, adanya pengguna yang memanfaatkan Facebook untuk kegiatan transaksi penipuan, transaksi seksual, dan transaksi kejahatan yang lain atau biasa dikenal dengan istilah Cyber Crime (Kejahatan dunia maya).
I. 7. 2. Situs Facebook
Pada awalnya Facebook merupakan sebuah situs social networking. Facebook dapat menghubungkan para penggunanya dengan pengguna lain yang tersebar diseluruh belahan dunia. Facebook juga membuat pengguna nya dapat saling berkirim pesan hingga mengetahui aktifitas terakhir para penggunanya. Namun sekarang, dengan segala fitur yang dimiliki oleh Facebook memposisikan situs ini bukan hanya sekedar situs social networking, bahkan bisa lebih dari itu.
Sehubungan dengan meluasnya fungsi Facebook tadi membuat situs ini dapat digunakan untuk mensupport kegiatan-kegiatan browsing yang pengguna nya lakukan diantaranya: Blogging, mengirimpesan, meng up-load foto, dan aplikasi-aplikasi lain seperti Facebook games, Facebook pages (Berisi group & fans), Facebook Share Bookmarklet (Berbagi
(33)
halaman yang menarik kepada teman, seperti website maupun video dari Youtube), dan Facebook Connect (Mempermudah dalam membuat blog dan berbagi network dengan website yang telah bekarjasama dengan Facebook).
I. 7. 3. Karekteristik Responden
Karakteristik responden adalah faktor yang mendukung sekaligus sebagai penguat dan pelemah antara pola penggunaan dan situs Facebook yang terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan serta faktor pendukung lainnya.
I. 8. Variabel Operasional
Tabel 1. Variabel Operasional
Komponen Teoritis Komponen Operasional
Komponen Pola Penggunaan a. Intensitas penggunaan b. Frekuensi penggunaan c. Tempat menggunakan d. Motif menggunakan e. Tujuan menggunakan
f. Manfaat setelah menggunakan g. Kepuasan setelah menggunakan Komponen Situs Facebook a. Wall
b. Message c. Status Up-date d. Profile
e. Foto f. Chat Karakteristik Responden Mahasiswa USU a. Usia
b. Jenis Kelamin c. Pekerjaan Orang Tua d. Status Tempat Tinggal
(34)
I. 9. Defenisi Variabel Operasional
Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46). Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
- Komponen Pola Penggunaan
a. Intensitas penggunaan
Seberapa lama seseorang mengakses Account Facebook yang dimiliki nya. b. Frekuensi penggunaan
Seberapa sering seseorang melihat, men-cek atau membuka account Facebook nya. c. Tempat menggunakan
Lokasi maupun wadah dimana si pengguna membuka, masuk atau log-in menggunakan account Facebook nya.
d. Motif menggunakan
Tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam menggunakan Account Facebook nya. f. Manfaat setelah menggunakan
Keuntungan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakan Account Facebook nya.
g. Kepuasan setelah menggunakan
Kepuasan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakan Account Facebook nya.
(35)
- Komponen Situs Facebook
a. Wall
Adalah bagian dari Facebook dimana pengguna lain dapat menulis pesan kepada account yang kita miliki. Wall juga merupakan ruang menulis publik, sehingga orang lain dapat membaca secara langsung wall yang telah ditulis ter up-date di home page mereka atau bias langsung membalas melalui wall to wall. Ketika seseorang menerima pesan maka si pengguna dapat merespon langsung wall tersebut atau langsung menghapusnya
b. Message
Tempat dimana para pengguna situs Facebook dapat berkirim pesan yang bersifat pribadi atau personal tanpa di ketahui oleh user yang lain.
c. Status Up-date
Adalah tempat dimana pengguna Facebook dapat mengganti atau meng up-date berita mengenai dirinya di kolom halaman yang telah disediakan Facebook sesuai dengan apa yang dirasakan serta keinginannya.
d. Profile
Merupakan halaman, tempat dimana seseorang mengisi data-data pribadi nya seperti alamat, no telepon, pendidikan pekerjaan informasi lainnya.
e. Foto
Pengguna dapat meng up-load foto-foto pribadi serta foto yang apapun yang ingin dimasukan dalam account Facebook nya. Bisa juga membuat album foto dan memberikan nama albun sesuai dengan yang diinginkan, mengganti profile picture, serta menerima foto hasil tag dari teman.
f. Chat
Fitur yang diberikan oleh Facebook, untuk bertukar pesan secara langsung (Chatting) antar sesama pengguna Facebook dalam waktu yang bersamaan secara Online.
(36)
- Karakteristik Responden Mahasiswa USU
a. Usia
Tingkat umur responden. b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden, pria/wanita. c. Pekerjaan Orang Tua
Jenis perkerjaan orang tua responden d. Status Tempat Tinggal
(37)
BAB II
URAIAN TEORITIS
II. 1. Komunikasi Massa
Istilah komunikasi massa merupakan sebuah istilah yang diadopsi dari bahasa Inggris yaitu mass communication. Istilah tersebut merupakan kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa) yang berarti komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang ”mass mediated”. Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yangjauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang, bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut sebagai media cetak serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop (Ardianto, 2004:3).
Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, media cetak dan elektronik. (Ardianto, 2004:7). Ada
(38)
beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku dan Film (Nurudin, 2004:5). Komunikasi massa dapat juga dikenali dari karakter yang dimiliki yaitu :
1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan organisasi formal dan pengirim seringkali merupakan komunikator atau orang yang profesional
2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesan tersebut seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak sehingga merupakan suatu produk yang mengandung nilai kegunaan
3. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan biasanya bersifat satu arah dan jarang bersifat interaktif, impersonal, dan pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang diperjualbelikan dengan uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Unsur impersonalitas tersebut sebagian bersumber dari adanya jarak fisik dan sosial antara pengirim dan penerima pesan. (Mc.Quail, 2004:33).
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan atau tertunda (delayed). Untuk lebih jelasnya lagi, Michale W.Gamble dan Teri Kwal Gamble memberikan batasan komunikasi massa jika mencakup:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan di antara media tersebut.
2. Komunikator dalarn komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun bisanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (pentapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol tidak oleh
(39)
sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rlibrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
(Nurudin, 2004:18).
Menurut (Bungin, 2008:71) komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah :
a) Komunikator b) Media massa
c) Informasi (pesan) massa d) Gatekeeper
e) Khalayak (publik), dan f) Umpan balik
Sementara Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu :
1) Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim
2) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa menapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara
3) Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
(Severin, 2005:4).
II. 1. 1. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa
Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas
(40)
mengenai komunikasi massa. Dari pengertian-pengertian yang ada maka dapat diketahui karakteristiknya yaitu :
1) Komunikator terlembaga 2) Pesan bersifat umum
3) Komunikannya anonim dan heterogen 4) Media massa menimbulkan keserempakan
5) Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan 6) Komunikasi bersifat satu arah
7) Stimuasi alat indra ”terbatas” 8) Umpan balik tertunda (delayed)
Robert K.Merton dalam (Bungin, 2008:78) mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.
Fungsi komunikasi media massa sebagai bagian dari komunikasi massa terdiri atas:
a. Fungsi Pengawasan
Berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya.
b. Fungsi Social Learning
Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung.
c. Fungsi Penyampaian Informasi
Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Yang memungkinkan informasi dari sebuah institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat.
d. Fungsi Transformasi Budaya
Komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media massa.
(41)
e. Hiburan
Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
(Nurudin, 2004:206)
Adapun efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990) membagi kedua bagian dasar. Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih) (Nurudin, 2004:207).
II. 2. Teknologi Komunikasi
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, yang berarti teknik, seni atau keterampilan. Menurut M.T. Zein adalah teknologi mencakup ilmu pengetahuan, sehingga teknologi digolongkan sebagai suatu applied science, yaitu penerapan ilmu pengetahuan bagi peningkatan kesejahteraan manusia (Effendy, 2004:339). “Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. ”Teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. ”Komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan ”kebersamaan dalam makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 2005:42).
Haag dkk, (dalam Bungin, 2008:113) membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu :
Teknologi masukan (input technology) Teknologi keluaran (output technology)
(42)
Teknologi penyimpanan (stroge technology)
Teknologi telekomunikasi (telecomunication technology)
Temuan di bidang teknologi pada dasarnya diarahkan untuk menjawab tantangan dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dalam hidupnya membutuhkan kemudahan. Peningkatan penggunaan teknologi disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi tersebut yang dapat memudahkan manusia untuk melakukan sesuatu atau memungkinkan manusia untuk melakukan sesuatu yang secara alamiah tidak dapat dilakukan.
Teknologi adalah cara untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware and software) sehingga dapat seolah memperpanjang, memperkuat dan membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak. Manusia memiliki keterbatasan alamiah. namun kebutuhan manusia cenderung bergerak tidak memiliki keterbatasan, sehingga untuk memnuhi kebutuhan ini, kita ketahui bahwa pembaruan/perubahan positif tidak mungkin dicapai tanpa teknologi komunikasi.
Sementara itu, teknologi komunikasi dirumuskan sebagai peralatan keras, struktur organisasional dan nilai-nilai sosial dimana individu mengumpulkan, mengolah dan saling bertukar informasi dengan individu lainnya. Teknologi di bidang telekomunikasi merupakan prasarana dari segala perangkat teknologi komunikasi. Jika berbicara bidang ini, maka akan erat kaitannya dengan telecompunication yaitu gabungan antara telekomunikasi dengan komputer untuk menunjuk pada perwujudan teknologi baru di bidang komunikasi dengan kapasitas yang luar biasa. (Nasution, 1990:6)
Jussawalla di dalam karyanya The Future of the Information Economy, menganalisis aspek ekonomi dari perkembangan teknologi komunikasi abad ini dan menyimpulkan bahwa masyarakat kini mengalami suatu periode perubahan teknologi yang besar dan cepat yang memberi komunikasi secara seketika. Hal ini seiring dengan tumbuhnya interface/oniamwiko. (sambungan) antara satelit dan komputer yang kemudian menyebarkan telematik, maka
(43)
negara-negara di seluruh dunia akan mendapat pertumbuhan ekonomi mereka yang ditentukan oleh dan tergantung pada investasi yang dilakukan di bidang teknologi komunikasi yang inovatif (Nasution, 1990:7).
Kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini: 1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat
untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan "berat", yang profesional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih "ringan", metode yang hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan infonnasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.
3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi. (Nasution, 1990:11).
Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.
Evertt M. Rogers, dalam (Bungin, 2008:111) mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yaitu era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Roger itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.
Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah videotape recorder, video cassette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet dan World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi
(44)
ini mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna control yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima (Severin, 2005:305).
Melalui teknologi telekomunikasi, maka kita akan dapat menjangkau sasaran relasi lebih jauh dan lebih banyak, seakan kita dapat berada dimana saja dalam waktu yang bersamaan/hampir bersamaan. Dengan demikian manusia dapat berbuat lebih banyak, lebih berkualitas, dan lebih bervariasi di dalam waktu yang singkat. Teknologi komunikasi merupakan sarana bagi manusia untuk dapat melakukan aktifitas lebih banyak dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya (termasuk agama dan pendidikan) serta pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu produk teknologi komunikasi dalam kehidupan manusia sangat jelas dan nyata. Teknologi komunikasi dapat berlangsung dan berkembang dengan pesat sebagai sebuah revolusi. Hal ini karena bebrbagai kemampuan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tak terbatas. Sifat inilah yang mengakibatkan hal tersebut menjadi perhatian dan minat semua pihak yang pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Internet merupakan salah satu produk teknologi komunikasi yang sangat besar peran dan manfaatnya dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kemudahan informasi saat ini.
II. 3. Media Masssa
Media memiliki peran sentral dalam menyaring informasi dan membentuk opini masyarakat sementara peran yang lainnya adalah menekankan pentingnya media massa sebagai alat kontrol sosial. Dari segi makna, ‘media massa’ adalah alat/sarana untuk menyebar-luaskan berita, analisis, opini, komentar, materi pendidikan dan hiburan. Sedangkan dari segi etimologis, ‘media massa’ adalah ‘komunikasi massa’ komunikasi massa
(45)
adalah sebutan yang lumrah di kalangan akademis untuk studi ‘media massa’. Ada beberapa bentuk media massa yang kita kenal sekarang ini, yaitu:
a. Surat Kabar
Secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder yang sangat berkaitan yaitu:
Fungsi utamanya adalah,
(a) to inform, menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas Negara dan dunia.
(b) to comment, mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya kedalam focus berita.
(c) to provide, menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang danjasa melalui pemasangan iklan dimedia.
Sedangkan fungsi sekunder nya adalah,
(a) untuk kampanye royek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
(b) memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus.
(c) Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak
(Ardianto, 2004:98).
b. Majalah
Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang akan dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga majalah tersebut mempunyai sasaran pembaca dengan profesi tertentu seperti pelaku bisnis, atau pembaca dngan hobi tertentu seperti betemak, bertani, dan memasak. Mengacu pada sasaran khalayak nya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan lainnya. Majalah berita Gatra lebih berfungsi sebagai media informasi tentang berbagai peristiwa dalam dan luar negeri dan fungsi berikutnya adalah hiburan. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap berbeda dengan suratkabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri, yaitu :
(46)
- Penyajian lebih dalam, dikarenakan terbitnya dalam jangka waktu tertentu penyajian
informasi dan berita dalam suatu majalah biasanya dibahas secara lebih mendalam. Berita-berita yang disajikan dalam majalah selalu lebih lengkap dengan menonjolkan unsure why dan how yang dikemukakan secara kronologis.
- Nilai aktualitas lebih lama, berbeda dengan suratkabar yang aktualitas nya hanya satu
hari nilai aktualitas majalah bisa sampai satu minggu.
- Gambar atau foto lebih banyak, dikarenakan memiliki jumlah halaman yang Lebih
banyak majalah juga dapat menampilkan gambar-gambar atau foto yang lengkap dan terkadang dengan ukuran yang besar serta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik dibanding suratkabar dan kadang-kadang gambar yang dimuat berwama. Foto-foto memiliki daya tarik tersendiri apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif. Majalah mode
dan majalah hiburan sangat bergantuk pada foto-foto, karena foto dengan kualitas dan yang bagus menjadi daya tarik bagi pembacanya.
- Cover, menarik atau tidak nya cover suatu majalah sangat tergantung pada tipe dari
ajalahnya serta konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan cirri khas majalahnya.
Cover suatu majalah dapat menggambarkan apa yang menjadi bahan pembicaraan utama alam majalah tersebut.
c. Radio
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Keunggulan radio adalah berada dimana saja dikamar, dikantor, dijalan, dan beragam tempat lainnya. Disamping empat fungsi nya sebagai penyampai informasi, menghibur, mendidik dan persuasif radio berperan sebagi kontrol sosial. Kekuatan radio dalam mempengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa diberbagai Negara. Salah satu conoh pada peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bung Tomo dengan gayanya yang khas melalui mikrofon "Radio Pemberontak" berhasil membangkitkan semangat bertempur para pemuda
(47)
diberbagai daerah untuk melawan Belanda. Dibawah ini ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi radio siaran, yaitu:
- Daya Langsung, lain hal nya dengan suratkabar dan majalah yang membutuhkan waktu
untuk menyebarkan suatu informasi, radio dapat langsung menyebarkan berita atau informasi saat suatu peristiwa sedang berlangsung melalui siaran reportase atau pandangan mata.
- Daya Tembus, melalui radio kita dapat mendengarkan siaran berita dari stasiun radio mana
saja yang masih dalam jangkauan frekuensi dengan memindahkan channel dari stasiun radio satu ke stasiun radio lainnya. Melalui radio kita juga dapat mendengar siaran berita dari BBC London atau ABC di Australia.
- Daya Tarik, daya tarik pada radio disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat ketiga
unsur yang ada padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (sound effect).
d. Televisi
Menurut Agee dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Sebanyak 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayangan telavisi mereka dijejeli hiburan, berita, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Ardianto, 2004:128).Sama dengan fungsi media massa lainnya, fungsi televisi juga memberi informasi, menghibur, mendidik, dan membujuk.
e. Film
Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film dioskop, film televisi, dan fil video laser setiap minggunya. Seperti halnya televisi, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung unsur informatif maupun edukatif bahkan persuasif. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979 bahwa selain sebagai media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media
(48)
edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Ardianto, 2004:136).
f. Komputer dan Internet
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangakau jutaan orang diseluruh dunia (Ardianto, 2004:142). Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan.
Dampak sosial media massa ialah media dapat membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye nasional larangan merokok ditempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita tentang bahaya merokok kesehatan bagi perokok pasif. Kampanye serupa tentang pencegahan penyakit AIDS dilakukan media massa. Disini secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu (Ardianto, 2004:57-58).
II. 4. Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti Jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi. Secara harfiah internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian Istilah internet Indonesia dalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas
(49)
istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas. Istilah internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai (Akbar, 2005:10).
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer, yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141). Selain itu, internet juga merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga (Febrian, 2005:22).
Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-network. Untuk bisa berhubungan dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal (komputer) yang mempunyai sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya dimulai dengan gebrakan besar yang dilakukan di UCLA, sewaktu komputer pertama dikoneksikan ke ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan ke empat site, satu diantaranya ke UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi tersebut Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan
(1)
Kebiasaan Mengakses
13. Sudah berapa lama anda memiliki account Facebook? 1. 1 - 3 bulan (Baru Saja)
3. > 6 bulan (Sudah lama)
4. > 1 tahun (Sudah sangat lama)
14. Berapa lamakah waktu yang anda gunakan setiap kali mengakses situs Facebook? 1. > 4 jam/akses
2. 2-4jam /akses 3. 1-2jam /akses
15. Kapan sajakah waktu anda mengakses situs Facebook?
No. Keterangan
Pagi/ 05.00-
11.00
Siang/
12.00-16.00
Sore/ 17.00-20.00
Malam/
20.00-04.00 1. Sering
Sekali 2.
Sering 3.
Jarang
16. Berapa kali anda meng up-date statusdi account Facebook anda dalam sehari? 1. ≤ 2 kali
2. 3 - 4 kali 3. ≥ 8 kali
(2)
17. Apakah yang sering anda lakukan ketika membuka account anda di situs Facebook?
Pengaruh
18. Menurut anda, dampak negatif apa saja yang ditimbulkan oleh Facebook? 1. Pornografi
2. Penipuan
3. Tingkat kecanduan yang yang cukup tinggi 4. Dan lain-lain (sebutkan)…..
19. Menurut anda, apakah Facebook berbahaya bagi kehidupan 1. Sangat membahayakan
2. Membahayakan 3. Tidak membahayakan
20. Apakah anda tahu bahwa Facebook itu merugikan bagi orang lain jika datanya dipalsukan?
1. Sangat Tahu 2. Tahu
3. Tidak Tahu No.
Kegiatan lain yang dilakukan ketika membuka account anda
di situs Facebook
Tidak pernah
Sering
Selalu
1. Sambil membuka situs jejaring sosial lainnya
2. Chatting
3. Mengupload foto
4. Melihat Page User lain
5. Memberikan komentar di Page User lain
(3)
21. Tahukah anda, akibat dari adanya pembohongan data pribadi tersebut bagi orang lain? 1. Sangat Tahu
2. Tahu 3. Tidak Tahu
22. Setelah anda mengerti tentang Facebook, apakah anda kemudian menyesal
ber-Facebook?
1. Sangat Menyesal 2. Menyesal
3. Tidak Menyesal
23. Setelah mengetahui bahwa Facebook merupakan suatu situs yang membuat anda menjadi kecanduan, apakah anda masih berkeinginan untuk ber-Facebook?
1. Sangat Berkeinginan 2. Berkeinginan
3. Tidak Berkeinginan
Penilaian dan Kepuasaan
24. Berikan penilaian anda tentang pernyataan-peryataan dibawah ini: No. Penilaian Tidak
Puas
Puas
Sangat Puas1. Mengetahui
informasi tentang pengguna lain (melihat profile &
page user lain)
2. Tampilan design yang diberikan situs
3. Pemberian tanda
likes pada aktifitas di Facebook
5. Proses Update Status
6. Sistem peng-upload- tan foto
7.
Mendapatkan
(4)
25.Apa alasan anda masih terus ber Facebook?
……… ……… ………
26.Apa alasan anda berhenti ber Facebook?
……… ……….... ………
27.Bagaimana kritik dan saran anda terhadap situs jejaring sosial Facebook ? ……… ……… ……… ……… ………
28.Bagaimana kritik dan saran anda terhadap pengguna situs jejaring sosial Facebook? ……… ……… ……… ……… ………
(5)
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168No
LEMBARAN CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI
NAMA : Abdu Rahman LumbanTobing
NIM : 060904105
PEMBIMBING : Dra. Fatma Wardy Lubis M.A
TGL PERTEMUAN PEMBAHASAN
1 2 3 4 5 6 7
18 Maret 2010 6 April 2010 7 April 2010 13 April 2010 14 April 2010 3 Juni 2010 7 Juni 2010
ACC Seminar Proposal ACC BAB I
ACC BAB II ACC BAB III ACC Kuesioner
ACC BAB IV & BAB V ACC Meja Hijau
PEMBIMBING
Dra. Fatma Wardy Lubis M.A NIP. 196208281986012001
(6)
BIODATA PENELITI
Nama Lengkap Peneliti : Abdu Rahman Lumban Tobing
NIM : 060904105
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 19 November 1988
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Departemen : Ilmu Komunikasi FISIP USU
Alamat : Jl. Merpati III No. 32 - Medan
Anak : Ke 2 dari 2 orang bersaudara
Orang Tua
Bapak : H. J. L. Tobing, SP Ibu : Hj. H. M. Br. Hutagalung
Pendidikan : - SD Negeri I Tebing Tinggi
(Tamatan Tahun 2000) - SMP Negeri I Tebing Tinggi
(Tamatan Tahun 2003) - SMA Negeri 8 Medan (Tamatan Tahun 2006)
- Ilmu Komunikasi FISIP USU (Stambuk 2006)