Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri

14 Gambar 1.1 Bagan Tahapan Penentrasi Sosial

1.5.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri

Pengungkapan diri tidak terjadi lebih lancar dalam situasi-situasi jika dibandingkan dengan situasi yang lain. Joseph A. Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia 1997 mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri. Orientasi Membuka sedikit informasi tentang diri kita kepada orang lain Pertukaran Penjajakan Efektif Munculnya identitas diri seseorang Pertukaran Afektif Komunikasi yang spontan, penggunaan ekspresi pribadi dalam suatu hubungan interaksi sosial Pertukaran Stabil Komunikasi yang efesien, dibangunnya sebuah sistem komunikasi personal 15 1. Kompetensi Orang yang kompeten lebih banyak melakukan dalam hal pengungkapan diri ketimbang orang yang kurang kompeten. “Sangat mungkin,” kata James McCroskey dan Lawrence Wheeless 1976, “Bahwa mereka yang kompeten juga merasa diri mereka memang lebih kompeten, dan karenanya mempunyai rasa percaya diri yang diperlukan untuk lebih memanfaatkan pengungkapan diri. Atau, lebih mungkin lagi orang yang lebih kompeten memiliki lebih banyak hal positif tntang diri mereka sendiri untuk diungkapkan ketimbang orang- orang yang tidak kompeten”. 2. Kepribadian Orang-orang yang pandai bergaul sociable dan ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak ketimbang mereka yang kurang pandai bergaul dan lebih introvert. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat pengungkapan diri. 3. Jenis Kelamin Faktor penting yang mempengaruhi pengungkapan diri adalah jenis kelamin. Umumnya, pria lebih kurang terbuka ketimbang wanita. Judy Pearson 1980 berpendapat bahwa peran seks-lah sex role dan bukan jenis kelamin dalam arti biologis yang menyebabkan perbedaan dalam hal pengungkapan diri ini. “Wanita yang maskulin”, misalnya kurang membuka diri ketimbang wanita yang nilai skala maskulinnya lebih rendah. Selanjutnya, “Pria feminin”, 16 membuka diri lebih lebar jika dibandingkan dengan pria yang nilai skala femininnya lebih rendah. Pria dan wanita juga mempunyai alasan yang berbeda untuk penghindaran mereka terhadap pengungkapan diri.

1.5.3 Pemaknaan

Dokumen yang terkait

Tren Facebook Di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Tren Facebook di Kalangan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 58 120

Hubungan Tipe Pertemanan Reciprocity, Receptivity Dan Association Dengan Pengungkapan Diri Pada Pengguna Facebook

4 68 178

Fenomena Penggunaan Facebook Di Kalangan Mahasiswa

28 220 92

Pola Penggunaan Facebook Di Kalangan Mahasiswa USU (Studi Deskriptif Mengenai Pola Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa USU)

2 76 123

Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook AFTER FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Oleh Generasi Internet di Kalangan Mahasiswa Kota Solo).

0 2 17

(Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook Oleh Generasi Internet Di Kalangan Mahasiswa AFTER FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Oleh

0 2 16

PENDAHULUAN AFTER FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Oleh Generasi Internet di Kalangan Mahasiswa Kota Solo).

3 11 36

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Pengguna Facebook.

5 26 15

HUBUNGAN ANTARA TIPE PERTEMANAN ASSOCIATION DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA PENGGUNA FACEBOOK - Unika Repository

0 0 50