Penelitian Terkait Gambaran self-care management pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan tahun 2013

39 Self-care Orem, 2001 Self-care demands Orem, 2001 Perubahan pada : Black Hawks, 2011  Fisiologis Farida 2010  Psikologis  Spiritual  Sosial  ekonomi Gagal Ginjal Kronis Nursing Agency Orem,2001 Self-care agency Orem, 2001

E. Kerangka Teori

Self-Care Management Pasien GGK  Gambaran Self-Care dan Self Efficacy  Hambatannya  Sumber Dukungan Basic Conditioning Factors : Umur , Jenis kelamin, Status perkembangan, Status kesehatan, Orientasi sosial budaya, Sistem perawatan kesehatan diagnostik, penatalaksanaan modalias, Sistem keluarga, Pola hidup , Lingkungan, Ketersediaan sumber Orem, 2001 Bagan 2.2 Kerangka Teori Modifikasi dari Orem 2001 dalam Alligood Tomey 2010, Black Hawks 2011, Farida 2010, Bandura 1982 Teori self efficacy Bandura Bandura 1982 Deficit Basic Conditioning Factors Basic Conditioning Factors 40 BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas menunjukkan gambaran self- care management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa perlu di ketahui dan diteliti sehingga dapat diketahui langkah- langkah, tindakan ataupun edukasi yang perlu diberikan perawat kepada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis agar memiliki kualitas dan kuantitas hidup yang lebih baik. Di bawah ini dijelaskan mengenai kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di wilayah Tangerang. Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

B. Definisi Istilah

1. Self-care management pasien GGK didefinisikan sebagai usaha positif yang pasien lakukan untuk mengatur dan berpartisipasi dalam perawatan kesehatan dirinya dalam mengoptimalkan kesehatan, mencegah komplikasi, mengontrol gejala, menyusun sumber medis, dan meminimalkan gangguan dari penyakit dalam kehidupan mereka Curtin Self-Care Management pasien GGK yang Menjalani Hemodialisis  Gambaran Self-Care dan Self Efficacy,  Hambatannya  Sumber Dukungan Mapes, 2001 serta usaha untuk mengimplementasikan regimen terapeutik pengobatan dalam aktifitas sehari-hari pasien sebagai upaya dalam merawat dirinya sendiri beserta self efficacy dalam pelaksanannya penilaian diri pasien terhadap kemampuannya dalam merawat dirinya sendiri, hambatannya serta sumber dan bentuk dukungan yang dimiliki pasien. 2. Pasien Gagal Ginjal Kronis GGK atau End Stage Renal Disease ESRD didefinisikan sebagai pasien yang memiliki kondisi dimana ginjalnya mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel dan samar insidius dimana kemampuan tubuhnya gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit sehingga terjadi uremia atau azotemia Smeltzer, 2009. 3. Terapi hemodialisis merupakan suatu teknologi tinggi untuk terapi penggantian fungsi ginjal dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh dan zat-zat toksin di dalam tubuh melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat dengan alat dialiser, melalui proses difusi, osmosis atau ultrafiltrat Smeltzer, 2001 42

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk menafsirkan fenomena tentang respon keberadaan manusia dengan latar yang alamiah dengan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen Denzin Lincoln, 1987 dalam Moleong, 2013. Desain penelitian kualitatif menurut Moleong 2013 merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dal lain-lain, secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu kompleks alamiah. Pendekatan fenomenologis berusaha memahami makna dari pengalaman dari perspektif partisipaninforman dimana mereka memperkenalkan bahwa banyak cara yang berbeda untuk menginterpretasikan pengalaman yang sama dan tidak pernah berasumsi bahwa peneliti mengetahui apa makna hal tersebut bagi mereka. Peneliti menghargai adanya pengalaman yang bervariasi dan kompleks tersebut Emzir, 2012. Melalui pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menggali informasi secara mendalam tentang gambaran self-care management dan self efficacy pasien gagal GGK yang menjalani hemodialisis.

B. Partisipan Penelitian

Pemilihan partisipan penelitian ini melalui teknik purpossive sampling dengan prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequancy. Kesesuaian appropriateness dimana sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan peneliti yakni : 1. Partisipan Utama Partisipan utama merupakan pasien GGK yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Pasien GGK yang berdomisili di wilayah Tangerang Selatan dan sedang menjalani terapi hemodialisis b. Dapat berkomunikasi dengan baik c. Bersedia menjadi partisipan dengan menandatangani lembar inform consent d. Kooperatif menjadi partisipan dalam penelitian 2. Partisipan Pendukung a. Keluarga partisipan anggota keluarga yang selalu terlibat dalam proses perawatan pasien Partisipan yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif menurut Lincoln dan Guba 1985 tidak dapat ditentukan spesifik sebelumnya. Penentuan jumlahnya dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Penambahan partisipan dapat terjadi dan dihentikan manakala datanya sudah jenuh atau telah terjadi saturasi data dimana data dari partisipan sudah tidak memberikan informasi baru untuk peneliti Sugiyono, 2010. Dalam penelitian ini wawancara mendalam dilakukan pada 8 orang partisipan utama yakni 7 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Wawancara juga dilakukan kepada partisipan pendukung dari masing-masing partisipan utama yakni suamiistri mereka.