Teknik Pengumpulan Data Gambaran self-care management pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan tahun 2013

melibatkan seorang auditor eksternal untuk melakukan audit dan menelaah hasil penelitian secara keseluruhan. Dalam hal ini auditor eksternal yang dapat dilibatkan adalah pembimbing dari peneliti baik pembimbing I dan II untuk mereview seluruh hasil penelitian. 4. Konfirmabilitas Konfirmabilitas sama halnya dengan objektifitas dan kenetralan dari data dimana hal tersebut merujuk pada objektifitas pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat di konfirmasi orang lain dan disetujui relevansi atau maknanya. Setelah melakukan penelitian, seseorang dapat melakukan audit yang menguji pengumpulan data dan prosedur analisis dan membuat penilaian tentang kemungkinan distorsi dan bias Emzir, 2012; Polit, Beck Hungler, 2001. Dalam penelitian ini peneliti melakukan validasi data dengan kembali kepada partisipan utama untuk mengkonfirmasi tranksrip wawancara mendalam yang telah peneliti susun dan berdiskusi dengan teman sesama mahasiswa maupun dosen pembimbing tentang hasil wawancara mendalam.

I. Etika Penelitian

Penelitian yang dilakukan sudah medapatkan persetujuan dari Dinas kesehatan Tangerang selatan serta Puskesmas tempat partisipan berdomisili. Menurut Wasis 2008 etika yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Otonomi Pasien memiliki kebebasan untuk memilih bersedia atau tidak menjadi pertisipan dalam suatu penelitian. Pasien bebas untuk menandatangani atau tidak lembar inform consent dari peneliti. Inform consent adalah suatu bentuk persetujuan dimana partisipan telah menerima dan mendapatkan keterangan yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, tujuan, dampak dan manfaat yang diperoleh serta jaminan kerahasiaan dalam penelitian tersebut. Peneliti tidak boleh memaksakan partisipan untuk terlibat dalam penelitian jika dirinya menolak untuk terlibat. b. Beneficence Perawat selalu mengupayakan agar segala tindakan yang diberikan kepada pasien mengandung prinsip kebaikan Promote Good dalam batas-batas hubungan terapeutik antara perawat dan pasien. Penelitian yang dilakukan dimana melibatkan pasien sebagai partisipan diharapkan juga mengadung prinsip untuk kebaikan partisipan, guna mendapatkan suatu metode atau konsep yang baru untuk kebaikan partisipan dan pasien lainnya . c. Nonmaleficence Karena mayoritas penelitian keperawatan menggunakan subyek manusia pasien maka penting halnya untuk memastikan keselamatan dan keamanan pasien. Penelitian yang dilakukan sebaiknya tidak mengadung unsur yang berbahaya dan merugikan pasien sebagai partisipan, lebih- lebih mengancam nyawa pasien. d. Confidentiality Peneliti wajib merahasiakan data-data yang sudah dikumpulkan. Sangat dianjurkan untuk tidak menyebutkan identitas partisipan dan mengekspos jawaban dari partisipan. Hal ini dimaksudkan agar partisipan tidak dirugikan karena dirinya merasa terekspos untuk khalayak ramai. Apabila diperlukan untuk mengekspos identitas pasien maka peneliti harus mendapatkan persetujuan dari partisipan dan peneliti harus menghargai hak-hak dari partisipan. e. Veracity Proyek penelitian yang dilakuakan hendaknya dijelaskan secara jujur tentang manfaat, efeknya, dan apa yang akan didapat partisipan yang terlibat di dalamnya karena partisipan berhak mengetahui maksud dari penelitian. f. Justice Dalam penelitian keperawatan baik model pemberian intervensi atau tidak, sebaiknya peneliti tetap mengedepankan upaya untuk memperlakukan partisipan penelitian secara adil justice.