Metode Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Penyajian Data Analisa Data Penutup PENYAJIAN DATA

l. Kejujuran petugas pelayanan m. Keamanan, kenyamanan dalam arti proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta memberikan kepastian hukum. n. Kenyamanan lingkungan b. Persepsi masyarakat penerima Pelayanan pembuatan surat izin usaha terhadap kualitas pelayanan publik yang diberikan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Moadal Asing kota Medan.

H. Sistematika Penulisan BAB I

: Pendahuluan Pada bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Defenisi Konsep, dan Sistematika Penulisan

BAB II : Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan Bentuk Penelitian, Lokasi Penelitian, Informan, Tehnik Pengumpulan Data, dan Tehnik Analisa Data.

BAB III : Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada bab ini berisikan Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Sejarah Singkat Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Penanaman Modal Kota medan, Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan, Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal kota Medan.

BAB IV : Penyajian Data

Pada bab ini berisikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang dianalisis Universitas Sumatera Utara

BAB V : Analisa Data

Pada bab ini berisikan analisa data, yaitu pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan dan diperoleh dari lokasi penelitian.

BAB VI : Penutup

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang bersifat membangun bagi objek penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kota medan. Jl. Karya Jasa No.17, Pangkalan Mansyur. Medan. Sumatera Utara

C. Informan

Untuk memeperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah penelitian yang sedang diteliti, maka peneliti menggunakan tehnik informan, yang nantinya informan ini menjadi pedoman peneliti dalam mendapatkanb data-data yang berkaitan dengan apa yng diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti membedakan dua jenis informan yaitu : informan kunci key informan dan informan biasa. Informan kunci key informan adalah informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti dan mendapat posisi atau jabatan yang mengetahui jelas objek yang sedang diteliti. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan. 2. Kepala Tata Usaha Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan. Untuk memperkaya data yang akan diolah, maka peneliti mengambil informan biasa yang mengetahui atau berhubungan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti yaitu : Perusahaan-perusahaan swasta yang pernah menerima pelayanan pembuatan surat perizinan penanaman modal dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan yang masih aktif beroperasi dengan ketentuan sampai pencapaian informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan data yang diperlukan, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Primer Yaitu perolehan data melalui kegiatan menulis langsung kelokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, kegiatan ini dilakukan dengan cara : a. Interview wawancara, yaitu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan penelitian ini dengan bertanya langsung kepada responden. b. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang lebih spesifik, karena tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek lainnya, dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang dihadapi. Universitas Sumatera Utara 2. Data Sekunder a. Metode kepustakaan Library Research yaitu penulis mempelajari beberapa data yang diambil dari berbagai literatur yang relevan dengan judul penelitian ini. b. Metode Penelitian Lapangan Field Research yaitu peneliti terjun langsung kelapangan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Tehnik Analisa Data

Tehnik yang digunakan dalam mengelola dan menganalisi data dilakukan secara deskriptif kualitatif, dimana penulis menggambarkan, menguraikan serta mengintepretasikan masalah dalam penelitian yang kemudian akan memberikan kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian yang dilakukan. Dengan hasil kesimpulan tersebut akan diberikan rekomendasi berupa saran dalam hal memberikan perubahan yang membangun. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Lokasi, Demografi dan Keadaan Geografis A.1. Wilayah Dan Pemerintahan Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis. Universitas Sumatera Utara Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain- lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. A.2. Infrastruktur Jalan dan Angkutan Kota Bila diperhatikan jalan protokol kota Medan pada saat ini sudah dapat dikatakan tergolong baik, beberapa susunan jalur protokol sudah dibuat satu arah, hal ini untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan. Rutejalur yang ada dapat menghubungkan kesegala arah. Beberapa jalan yang menghubungkan jalan protokol juga sudah tergolong baik. Namun untuk beberapa jalan masih perlu mengalami perbaikan. Universitas Sumatera Utara Angkutan kota yang ada dapat dikatakan sudah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan perjalanan kesegala arah dikota Medan. Berbagai nama atau merek angkutan kota setiap hari beroperasi,dan rute setiap angkutan sudah ditentukan, dan siap untuk mengantar penumpang ketujuan yang diinginkan. Selain angkutan kota tersedia juga betor becak bermotor dan juga taksi sebagai unit jasa pengangkutan. A.3. Pos dan Telekomunikasi Di kota Medan terdapat satu kantor pusat dari kantor pos yang terletak di jalan Putri Hijau Medan.kantor pos ini melayani jasa layanan berupa pengiriman barang, uang serta jasa pos lainnya. Fasilitas jasa pos telah mencakup seluruh kelurahan Di kota Medan dengan kantor pelayanan perpusat di kecamatan. Pengembangan pelayanan tehnologi maju seperti pelayanan pusat elektronik, wesel elektronik, surat kilat, pemasangan internet dan lain-lain. Jasa komunikasi di Kota Medan sudah tergolong sangat banyak, hal ini terjadi karena banyaknya jasa telekomunikasi baik milik negara maupun milik swasta menginvestasikan jasanya di Kota Medan. Untuk saat iani kehadiran jasa telekomunikasi swasta dikota Medan membuat akses informasi sangat mudah. Sehingga dalam urusan kebutuhan akan informasi masyarakat sudah terpenuhi dengan baik. A.4. Kependudukan Jumlah penduduk kota Medan pada tahun 2007 sebanyak 2.083.156 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 1 :Jumlah penduduk menurut jenis kelamin. No. Jenis Kelamin Jumlah jiwa persentase 1. Laki-laki 1.034.696 2. Perempuan 1.048.460 jumlah 2.083.156 Sumber : BPS Kota Medan Angka penduduk kota medan tahun 2008 Tabel 2 : Jumlah penduduk menurut golongan usia. B. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan B.1. Secara umum Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun 1999 dan sesuai dengan peraturan daerah Kota Medan No.4 tahun 2001 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas dilingkungan Kota Medan, maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan adalah satu unit kerja Pemerintah Kota Medan yang terdiri dari gabungan eks Departemen Perdagangan Kodya Medan dengan Kantor Departemen Perindustrian Kodya Medan gabungan dari eks kantor departemen perdagangan dengan eks kantor departemen perindustrian pada tahun 1996. Dengan bergabungnya kedua departemen tersebut diatas, maka dengan sendiriya pengurusan izin untuk legalitas sebuah perusahaan berada pada satu atap. Izin untuk perusahaan dagang dan perusahaan industri di pimpin oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan suatu perusahaan atau organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta membutuhkan adanya suatu struktur organisasi untuk uraian tugas yang jelas. Universitas Sumatera Utara B.2. Tugas Pokok 1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang perindustrian dan perdagangan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perindustrian dan perdagangan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. B.3. Fungsi • Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan perdagangan; • Melaksanakan pemberian bimbingan, pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan industri dan perdagangan; • Menyelenggarakan perlindungan konsumen; • Menetapkan tera dan tera isi ulang alat UTTP ukuran, takaran, timbangan dan perdagangan; • Menyelenggarakan pemberian perizinan bidang perindustrian dan perdagangan; • Menyelenggarakan kerja sama dibidang industri dan perdagangan; • Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. B.4. Struktur Organisasi Dalam menjalankan suatu perusahaan, baik instansi pemerintah maupun swasta membutuhkan adanya suatu struktur organisasi untuk uraian tugas yang jelas. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian setiap pegawai akan dapat memahami secara jelas apa tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sejauh mana wewenang seorang pegawai sehingga dalam melaksanakan tugasnya dapat lebih efisien dan akan mengurangi terjadinya penyimpangan terhadap tujuan perusahaan dan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Berikut struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas bertugas untuk : • Merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan • Melaksanakan pemberian bimbingan, pembinaan dalam pelaksanakan kegiatan industri dan perdagangan • Menyelenggarakan perlindungan konsumen • Menetapkan tera dan tera ulang, alat ukur, tukar, timbang perlengkapan UTTP • Menyelenggarakan kerja sama dibidang industri dan perdagangan • Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang dan tugasnya. • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah. 2. Bagian Tata Usaha  Sub bagian kepegawaian  Sub bagian keuangan  Sub bagian umum  Sub bagian perlengkapan Universitas Sumatera Utara Tugas dari bagian Tata Usaha : • Menyusun rencana kegiatan kerja • Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan pengadaan barang • Mengelola urusan administrasi kepegawaian • Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta penyusunan laporan keuangan • Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya • Melaksanakan tuga-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 3. Sub Dinas Perencanaan  Seksi Penyusunan Program Perindustrian  Seksi Penyusunan Program Perdagangan  Seksi Data dan Informasi  Seksi Evaluasi dan Pelaporan Tugas Sub Dinas Perencanaan : • Menyusun rencana kegiatan kerja • Mempersiapkan dan merumuskan rencana program kerja serta mengkoordinasi unit terkait • Mengumpulkan, merumuskan kebijakan dan menyajikan data dibidang perindustrian dan perdagangan • Mempersiapkan, merumuskan dan menyusun kegiatan pelaksanaan program kerja Dinas • Mengevaluasi, menganalisa dan menyusun laporan kegiatan pelaksanaan program kerja Dinas Universitas Sumatera Utara • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang dan tugasnya. 4. Sub Dinas Perindustrian  Seksi agro dan hasil hutan  Seksi industri tekstil, kimia dan tambang  Seksi logam, elektronik dan perekayasaan  Seksi pengembangan dan pembinaan. Tugas Sub Dinas Perindustrian • Menyusun kegiatan kerja • Membina dan mengembangkan usaha dan produksi serta melaksanakan hubungan kerja sama dengan Mitra Usaha Industri • Memberikan pelayanan penerbitan izin bidang industri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku • Memantau, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan bidang perindustrian • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai drngan bidang dan tugasnya. 5. Sub Dinas Industri Kecil dan Menengah  Seksi Industri Kecil dan Menengah  Seksi Dagang Kecil dan Menengah  Seksi Iklim Usaha  Seksi Industri dan dagang informal Tugas Sub Dinas Industri Kecil dan Menengah • Menyusun rencana kerja • Menyusun petunjuk teknis pembinaan kegiatan dibidang usaha industri kecil dan menengah, dagang kecil dan menengah serta industri dagang formal Universitas Sumatera Utara • Mempersiapkan bahan pembinaan bidang iklim usaha • Melaksanakan bimbingan dalam mengembangkan sarana usaha, produksi dibidang usaha kecil dan menengah, dagang kecil dan menengah serta industri dan dagang formal • Melaksanakan pemantauan sibidang industri dagang kecil dan menengah • Menciptakan kerja sama dengan dunia usaha dibidang industri dagang kecil dan menengah. 6. Sub Dinas Perdagangan  Seksi Usaha Perdagangan  Seksi Pendaftaran Perusahaan  Seksi Metrologi  Seksi Pembinaan dan pengembangan Tugas Sub Dinas Perdagangan • Menyusun rencana kegiatan kerja • Mempersiapkan pembinaan petunjuk teknis bidang kegiatan usaha perdagangan • Memberikan pelayanan penerbitan izin usaha perdagangan • Menerbitkan tanda daftar perusahaan dan penyajian data dan informasi serta melaksanakan penyelidikan terhadap pelanggaran tindak pidana wajib daftar perusahaan • Melaksanakan pemantauan, penyaluran barang dan jasa serta fasilitas distribusi bahan-bahan pokok • Melaksanakan penolakan standart alat ukut, takar, timbang dan perlengkapan dan melaksanakan pengawasan barang dalam keadaan berbungkus • Menerbitkan angka pengenal impor dan surat keterangan asal serta tanda daftar gudang Universitas Sumatera Utara • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan • Memberikan laporan kegiatan yang dilaksanakan kepada Kepala Dinas • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangnya. 7. Sub Dinas Pengawasan  Seksi Perlindungan Konsumen  Seksi Pengawasan Perindustrian  Seksi Pengawasan Perdagangan  Seksi Penyuluhan dan Promosi Tugas Sub Dinas Pengawasan • Menyusun rencana kegiatan kerja • Pelaksanakan pengawasan terhadap kegiatan industri dan perdagangan • Melaksanakan pengawasan perencanaan usaha perindustrian dan perdagangan • Melaksanakan kegiatan pameran dan promosi hasil-hasil perindustrian dan perdagangan didalam negeri dan diluar negeri • Melaksanakan sosialisasi, penyuluhan peraturan perundang-undangan perindustrian dan perdagangan serta penertiban izin gangguan • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan • Memberikan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang dan tugasnya Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

Data yang akan penulis sajikan mengenai kualitas perizinan investasi swasta pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Medan adalah data primer dan sekunder. Kemudian akan penulis analisis dan interpretasikan secara deskriptif kualitatif. Adapun data yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah data hasil wawancara dengan informan kunci dan informan biasa. Informan kunci, dalam hal ini adalah Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan. Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung, merupakan konsep senantiasa aktual dalam berbagai aspek kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang lebih luas pada tatanan organisasi pemerintah. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompetisi global yang semakin ketat. Dalam kondisi demikian hanya organisasi yang mampu memberikan pelayanan yang memuaskan dan berkualitas akan merebut hati pelanggan, seperti halnya lembaga pemerintah semakin dituntut untuk menciptakan kualitas pelayanan yang dapat mendorong dan meningkatkan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, pelayanan aparatur harus lebih proaktif dalam memberikan layanan kepada masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan dapat memberikan citra positif terhadap lembaga pemerintah tersebut. Pelayanan tidak bisa dilepaskan dari faktor manusia, baik sebagai pemberi layanan maupun penerima layanan. Manusia sebagai sumber daya dalam organisasi menjadi alat dalam menggerakkan roda organisasi. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing kota Medan sebagai instansi yang dibentuk pemerintah untuk pengelolaan pemenuhan kebutuhan sebuah unit usaha terhadap pembuatan surat Universitas Sumatera Utara izin usaha tidak akan bisa dilepaskan dari perilaku mereka sebagai pemberi layanan serta perusahaan atau oraganisasi yang menjadi penerima layanan. Pelayanan yang sederhana seperti tidak berbelit-belit, lancar, dan mudah dipahami membuat masyarakat senang datang ke tempat pelayanan dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing. Hal ini ditunjukkan melalui mekanisme pembuatan surat izin usaha, seperti bagaimana yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing Kota Medan; “Dalam Pembuatan suatu surat ijin usaha itu, Mekanismenya adalah pengusaha datang dan mengisi formulir serta melengkapi berkas yang diminta, kemudian setelah itu kebagian Tata Usaha dan Kepala Dinas. Kemudian berkas-berkas serta formulir diantar kepada seksi-seksi untuk diproses. Setelah diproses diserahkan ke KASUBDIS untuk pemeriksaan akhir. Setelah diperiksa kembali lagi kebagian Tata Usaha untuk pelakukan pembayaran retribusi. Setelah pembayaran selesai kembali kepada Kepala Dinas untuk penandatanganan. Setelah itu kebagian Tata Usaha untuk mengambil nomor surat dan semuanya dilakukan didalam kantor ini”. Setiap pengurusan selalu disertai oleh satu pegawai, supaya apabila pengurus surat izin tersebut mengalami kesulitan akan segera dijelaskan oleh pegawai tersebut”. Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Bustaman Sitorus.SE dari Perusahaan PT.Tonga Tiur; “Saya mengurus surat izin usaha dikantor itu tidak rumit, karena selain dibantu dan diarahkan oleh pegawai, semua dikerjakan didalam kantor tersebut, dan ketika survey ke perusahaan kami juga tidak ada yang dipersulit”. Dalam pelayanannya kantor dinas perindustrian,Perdagangan dan penanaman Modal Asing Kota Medan membagi menjadi beberapa sub Dinas. Petugas yang bertugas untuk pembuatan surat izin usaha secara terpisah didasarkan kepada pemerima pelayanan yang bergerak di bidangnya masing-masing, hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing; “Jadi dikantor ini yang bertugas untuk pembuatan surat izin usaha dibagi atas dua bagian, untuk surat izin usaha perindustrian dikeluarkan sub Dinas Perindustrian. Untuk surat izin usaha perdagangan dikeluarkan oleh sub Dinas Perdagangan.” Universitas Sumatera Utara Dalam sebuah penyelenggaraan pelayanan publik yang baik pada saat sekarang ini, ketepatan waktu merupakan salah satu indikator pelayanan publik yang baik. Terselenggaranya sebuah good governance merupakan target yang dikejar oleh setiap instansi pemerintahan, untuk itu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan penanaman Modal Asing kota Medan membuat target waktu dalam sebuah penyelesaian pembuatan surat izin usaha, seperti halnya yang diutarakan oleh kepala Dinas; “Untuk pembuatan sebuah surat izin usaha tidak dapat ditentukan kepastian berapa lama waktu untuk membuatnya, hal ini berhubungan dengan pemohon yang melengkapi daftar serta syarat-syarat yang diminta. Selain itu perlu waktu untuk memeriksa usaha tersebut kelokasi tempat berusaha. Tetapi target waktu untuk pembuatan sebuah surat izin usaha apabila si pemohon sudah melengkapi berkas-berkas, kita dapat menyelesaikannya dalam 10 hari”. Transparansi dalam sebuah pembiayaan sangat dibutuhkan dalam setiap transaksi, hal ini sangat menunjang terselenggaranya sebuah Good Governance. Penerima pelayanan biasanya sangat memperhatikan masalah ini, oleh sebab ini sangat perlu diperhatikan transparansi dalam sebuah pembiayaan, kejelasan dari biaya yang harus dikeluarkan penerima pelayanan harus jelas dan pasti, tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan diluar biaya yang telah ditetapkan, apalagi untuk hal-hal tertentu dengan maksud demi mempermudah kelancaran pembuatan surat izin usaha. hal ini dijelaskan kepala Dinas; “Untuk masalah biaya yang dikeluarkan setiap pembuatan sebuah surat izin usaha, kita sudah membuat lampiran, sudah tertera dengan jelas dan dapat dilihat didepan loket pengambilan formulir. Hal ini untuk memudahkan pemohon mengetahui biaya yang dikeluarkan olehnya, dan untuk menghindari adanya biaya-biaya tambahan baik itu yang dilakukan oleh oknum pegawai maupun dari si pembuat surat izin usaha itu sendiri, kita membuat tulisan-tulisan disetiap pintu dan meja pegawai “tidak menerima bentuk sumbangan apapun dan untuk tujuan dan maksud apapun. Saya juga meminta kepada seluruh perusahaan yang melakukan pengurusan surat izin usaha, apabila ada dari pegawai yang bertindak tidak benar atau mencoba untuk meminta uang “tip”atau uang tambahan, agar melaporkannya kepada saya. Dan saya akan melakukan tindakan tegas kepada pegawai tersebut”. Hal ini dibenarkan oleh Ibu Lenny Kartika dari PT. Berkat Sawit Sumatera; “Sewaktu saya melakukan permohonan surat izin usaha, masalah pembiayaan sangat terbuka, untuk pembiayaan tertera pada dinding didepan loket dan formulir, sehingga Universitas Sumatera Utara saya dapat mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk membuat surat izin usaha, dan saya tidak mengeluarkan biaya apapun selain biaya yang harus saya bayar untuk pembuatan surat izin usaha saya, bahkan untuk photo kopi gratis, karena dikantor itu ada mesin photo kopinya”. Hal ini juga dibenarkan oleh ibu Yuriska Paramitha dari PT. PalmOil.Tbk; “Kesan pertama saya saat memasuki gedung kantor itu saat melihat tulisan dispanduk yang dipajang didinding depan gerbang kantor itu, “kantor ini bebas dari tindak KKN. Melihat tulisan itu saya cukup merasa nyaman, kemudian didepan loket tertera biaya yang harus saya keluarkan. Saya juga terkesan saat membaca tulisan “tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun” yang terdapat disetiap pintu dan meja pegawai. Yang membuat saya lebih merasa nyaman lagi yaitu saat saya menyadari bahwa pegawai menjalankan semua tulisan yang saya baca tadi mulai dari spanduk yang ada didepan pintu gerbang, didepan loket, dan disetiap pintu dan meja itu. Jadi saya rasa mereka memang bekerja secara transparan dan profesional”. Dinas Perindustrian, perdagangan dan Penanaman Modal Asing Kota Medan merupakan pihak yang berwenang untuk mengeluarkan surat izin usaha bagi perusahaan yang berada dikota Medan, tentunya sudah banyak PMDN dan PMA yang mengurusnya dikantor tersebut. Namun untuk kepastian yang masih beroperasi tidak dapat diketahui jumlahnya karena kebanyakan Perusahaan yang tutup maupun pinddah tidak melaporkan kondisi dan situasi tersebut. Hak ini dijelaskan oleh kepala Dinas; “Untuk sampai saat ini jumlah keseluruhan dari PMDN dan PMA yang masih beroperasi tidak dapat dipastikan jumlahnya mengingat sampai saat ini tidak ada pelaporan serta pemantauan kelapangan tentang keberadaan dari perusahaan tersebut”. Dalam pembuatan surat izin usaha, penerima pelayanan dalam hal ini pemohon harus memenuhi syarat-syarat dalam pembuatan surat izin usaha tersebut. Secara terbuka dan sistematis adalah cara yang dilakukan kantor dinas tersebut untuk mempermudah pemohon dalam pengurusan surat izin usahanya. Sebagaimana Kepala Dinas menuturkan; “Syarat yang harus dipenuhi oleh PMDN dan PMA dalam hal pembuatan surat izin usaha ada banyak, agar si pemohon mengetahui apa saja yang dibutuhkan, sipemohon dapat mengambil informasi dari loket, karena disana sudah disiapkan browsur berupa informasi tentang bagaimana tata caraprosedur pembuatan surat izin usaha serta syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi. Browsur untuk PMDN berbeda dengan Universitas Sumatera Utara Browsur PMA, hal ini dikarenakan perbedaan syarat dan prosedur. Syarat-syarat serta prosedur pembuatan surat izin juga dapat dilihat di website yang sudah dibuat untuk mempermudah pelayanan tanpa harus datang ke kantor”. Keberadaan sebuah instansi merupakan alat dari pemerintah untuk membantu masyarakat, dan melayaninya sesuai kebutuhannya, setiap warga berhak untuk menerima pelayanan yang baik, pelayanan publik tidak boleh ada melakukan pembedaan pelayanan terhadap costumer si penerima pelayanan, hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas; Untuk pelayanan kita tidak membeda-bedakan, baik PMDN maupun PMA pelayanannya kita samakan. Semuanya menggunakan perangkat kerja serta ruangan yang sama, yang membedakan itu hanya syarat dan prosedurnya saja. Secara terpisah ibu Lidya Chandra dari PMDN Penanam Modal Dalam Negeri dan Bapak Sofyan Ardiansyah dari PMA Penanam Modal Asing menceritakan situasi yang dialaminya, Ibu Lidya Chandra mengatakan; “sewaktu saya melakukan pengurusan surat izin usaha dikantor itu, saya mengurusnya bersamaan dengan pengurus surat izin dari perusahaan lain, ada juga perusahaan PMA, saya mengetahuinya karena kami berkenalan dan berbincang-bincang diruang tunggu dan saya merasa tidak ada perbedaan pelayanan diantara kami kami disuruh untuk mengantri dan saya mendapat giliran terlebih dahulu dari yang lainnya karena saya yang lebih dulu datang”. Hal ini juga dibenarkan Bapak Sofyan Ardiansyah; “pelayanan pegawai disana saya rasa baik. Saya dilayani dengan. baik bersama dengan orang lain yang juga sedang mengurus surat izin, saya selalu diarahkan dan ditemani oleh pegawai yang ada dikantor tersebut dan saya tidak melihat adanya perbedaan pelayanan diantara kami yang datang kesana”. Kesiapan dan kesiagaan dalam sebuah pelayanan publik adalah tindakan dan hal dasar untuk memenuhi terselenggaranya good governance disuatu instansi. Hal demikian ditunjukkan melalui kepedulian setiap instansi untuk mempermudah penerima pelayanan melakukan setiap pengurusan. Kesalahan dan ketidaktahuan penerima pelayanan adalah tanggung jawab dari instansi tersebut untuk mengarahkan, memberi penjelasan dan melayaninya karena kebanyakan dari para pengusaha atau pengurus Universitas Sumatera Utara surat izin usaha tidak mengetahui sepenuhnya mekanisme pembuatan surat izin usaha. Hal ini dibenarkan oleh kepala Dinas; “Apabila syarat yang telah ditentukan belum dipenuhi oleh pemohon pembuatan surat izin usaha, maka kami akan memanggil kembali pemohon tersebut untuk kembali mengurus syarat-syarat yang belum lengkap atau belum terpenuhi, tentu saja dengan menjelaskan kembali kekurangan serta kesalahan dari berkas-berkas tersebut. Sementara berkas-berkas yang benar kami lanjutkan untuk ditindaklanjuti kebenaran dan kepastian dari isi berkas-berkas tersebut”. Hal ini dibenarkan oleh ibu Dwi Fransiska dari Perusahaan Galeri Hosana; “Saat itu kami tidak melengkapi berkas, ada kesalahan pada formulir yang kami isi, keesokan harinya saya dihubungi melalui telepon untuk memperbaiki dan melengkapi berkas-berkas kami” Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan publik yang baik dan tepat waktu tidak terlepas dari komponen pendukung yang memadai, dalam hal ini peralatan dan perlengkapan yang digunakan pegawai dalam bekerja harus memadai, Bapak Zulkarnain, Kepala Tata Usaha menjelaskan; “Perangkat kerja yang kita miliki saat ini berupa unit komputer, mesin foto copi, printer, faxmile, website untuk mengirim data secara on line dan memberikan informasi kepada masyarakat sehingga data basenya ada dan lebih mudah mengaksesnya, dan perangkat kerja untuk survey kelapangan”. Ibu Aida Ainun Sub Bagian Perdagangan juga mengiakan; “Perangkat kerja pembuatan surat izin dikantor ini sudah cukup memenuhi standart, namun dalam jumlah kita masih kekurangan, masih dibutuhkan lagi penambahan perangkat kerja untuk lebih mempermudah proses pekerjaan. Beberapa diantaranya yang perlu ditambah seperti unit komputer, dan mesin printer”. Ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang ada dikantor Dinas perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal kota Medan harus mampu dioperasikan setiap pegawai. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Zulkarnain kepala Tata Usaha; “Untuk sampai saat ini belum ada keluhan dari pegawai atas kualitas dan kuantitas fasilitas yang tersedia, dengan kata lain sampai saat ini untuk hal tersebut belum menjadi masalah pegawai menganggap mereka mampu mengoperasikan perelatan dan perlengkapan tersebut. Namun demikian kantor ini masih tetap mengharapkan dari pusat peningkatan fasilitas demi kemudahan pelayanan yang lebih baik lagi”. Universitas Sumatera Utara Selain peralaatan dan perlengkapan pegawai, fasilitas ruang tempat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi dan atribut pendukung pelayanan seperti ruang tunggu yang disediakan bagi penerima pelayanan juga menjadi suatu nilai penting dalam pelayanan publik di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal asing kota Medan, mereka mencoba memenuhi hal tersebut. Dalam hal ini Kepala Dinas menjelaskan; “Kantor ini menyediakan ruang tunggu bagi pemohon pembuatan surat izin usaha, yang didalamnya terdapat bangku, meja, televisi, surat kabar, air mineral, alat pendingin, mesin photo kopi gratis, dan disamping ruang tunggu kita membuat semacam kantin kecil. Kami berusaha membuat ruang tunggu ini senyaman mungkin, kami menyadari bahwa menunggu adalah pekerjaan yang sangat menjenuhkan, oleh sebab itu kami mencoba untuk menciptakan ruang tunggu yang senyaman mungkin sehingga tamu atau orang-orang yang berurusan dengan kami tidak kejenuhan. Untuk masalah parkir memang sampai saat ini kita masih gabung dengan dua instansi lainnya yang ada dilokasi ini, jadi mungkin untuk memarkirkan kendaraannya sedikit kesulitan karena banyaknya orang yang datang kelokasi ini. Karena pada umumnya orang-orang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi”. Hal ini dibenarkan oleh ibu Lenny Kartika; “Saya sewaktu mengurus surat izin disana, saya merasa nyaman dengan ruang tunggunya. Ruang tersebut sepertinya sudah sengaja mereka buat pihak kantor supaya kita tidak jenuh dalam menunggu giliran. Di ruang tunggu itu ada televisi, surat kabar, suasana ruangan yang bersih, dan juga tempat duduk yang nyaman, walau sebelumnya saya sempat kesal karena saya susah memarkirkan mobil saya, tempat parkirnya tidak luas, jadi saya harus memarkirkan mobil saya didekat gerbang pintu keluar, padahal itu kan bukan tempat parkir”. Promosi merupakan suatu hal penyaluran informasi terhadap produk barang maupun jasa guna menarik perhatian konsumen atau pengguna barang atau jasa untuk melakukan transaksi. Dinas Perindustrian, perdagangan dan Penanaman modal asing kota Medan sebagai penyedia jasa bagi umum dalam pembuatan surat izin usaha, membuat suatu terobosan cara promosi baik diliar kantor maupun disekitar lingkungan kantor. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Tata usaha; “Promosi serta informasi yang dilakuakan berupa pemberian informasi kepada publik melalui media surat kabar, pembuatan spanduk-spanduk, pamflet, dan papan-papan Universitas Sumatera Utara iklan yang ada dibeberapa jalan protocol dan di kawasan industry yang ada dikota Medan”. Promosi atau informasi yang telah dibuat telah menyadarkan pengusaha untuk melakukan pengurusan surat izin usahanya. Hal ini dibenarkan oleh Bapak Pom vido Sinulingga dari perusahaan Karo Jambi Group; “Dengan adanya informasi tentang pembuatan surat izin yang saya baca disalah satu jalan di kota Medan, saya jadi ingat untuk mengurus surat ijin usaha perusahaan saya, dan saya juga mendapat informasi seputar tata cara pembuatan surat izin usaha di sekitar kantor itu” Sebagai Alat Negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, disiplin kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelayanan publik. Keberadaan setiap pegawai yang ada dikantor harus jelas, waktu masuk dan waktu keluat kantor diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku, hal ini supaya terjalik disiplin kerja yang baik. Kepala Dinas mengungkapkan; “Setiap pegawai yang ada dikantor ini bekerja mulai pada hari Senin sampai dengan Kamis masuk pukul 08.00 WIB yang di mulai dengan apel pagi dan selesai pukul 16.00 WIB, dengan catatan sebelum pulang harus mengabsen diri terlebih dahulu. Khusus hari Jumat pegawai masuk pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 14.30 WIB. Untuk jam istirahat kerja dimulai pukul 12.00 WIB sd pukul 13.30 WIB. Khusus untuk hari jumat waktu istirahat dimulai pukul 11.30 WIB sd pukul 13.30 WIB. Sedangkan hari Sabtu Pegawai tidak bekerja libur. Jadi Cuma ada Lima hari kerja dalam Seminggu”. Jadi dengan adanya peraturan ini, masyarakat juga jadi tahu jam berapa mereka dapat melakukan pengurusan surat izin usahanya masing-masing”. Hal ini juga di akui oleh ibu Dwi Fransiska atas pengalaman yang dialaminya; “Ketika saya melakukan pengurusan surat izin usaha disana ada beberapa kali saya datang, dan memang mereka selalu berada ditempat, setiap hari dan pukul kerja yang ditetapkan, saya tahu jam kerja mereka sebab ada diumumkan dikantor tersebut jadwal kerjanya, jadi saya tahu harus datang jam berapa sewaktu ingin melakukan pengurusan surat izin usaha saya.” Jika ada dari pegawai berhalangan hadir bekerja, kebijakan yang dilakukan dikantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing kota Medan untuk mengisi kebutuhan akan tenaga kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas pembuatan surat Universitas Sumatera Utara izin usaha adalah dengan menggantikan Pegawai tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas; “Apabila ada pegawai yang berhalangan hadir bekerja, maka kami akan menggantikannya dengan posisi pegawai yang lain, yang sama sub bagiannya dengan pegawai yang tidak hadir tersebut, mengingat setiap sub bagian dikantor ini pegawainya masih mencukupi untuk menutupi pekerjaan pegawai yang tidak hadir. Untuk pegawai yang tidak hadir harus melayangkan surat pernyataan ketidak hadirannya dan harus jelas keberadaan dan kebenaran surat tersebut”. Khusus bagi pegawai yang ingin mengambil cuti kerja, ada juga kriteria serta syarat pengambilan cutinya. Begitu juga dengan pengalihan tugas pegawai yang cuti tersebut. Bapak Zulkarnain Kepala Tata Usaha menjelaskan; “Untuk pegawai yang ingin cuti ada kriteria dan syaratnya. Pegawai boleh cuti apabila: pertama, pegawai tersebut sudah lebih dari dua tahun kerja; Kedua, pegawai tersebut dalam keadaan sakit yang disertai surat keterangan dari dokter dan instansi yang terkait dengan surat sakit tersebut; Ketiga, Pegawai tersebut dalam keadaan hamil mengandung dan sudah mendekati waktu bersalinnya, sampai pegawai tersebut bersalin; Keempat, Pegawai tersebut melanjutkan studi yang disertai dengan surat keterangan dari tempat studi dimana pegawai tersebut melanjutkan studinya; Kelima, Pegawai tersebut mengambil jatah cuti yang sudah ada diberikan kepada setiap pegawai, untuk hal ini pegawai harus membuat surat permohonan cuti selambat- lambatnya satu bulan sebelum masa cuti yang dimohonnya. Sama hal nya dengan pegawai yang berhalangan hadir bekerja, untuk mengisi kekosongan pegawai yang cuti, kantor menunjuk pegawai yang lain yang sub bidangnya sama untuk menggantikan sementara posisi serta pekerjaan pegawai yang cuti tersebut.” Mengingat kebutuhan akan suatu mekanisme serta kemampuan bekerja pegawai selalu mengalami perkembangan setiap saat, maka perlu dilakukan penyesuaian. Dalam hal peningkatan kapasitas kerja pegawai sesuai dengan bidangnya masing-masing, Kepala Dinas Menerangkan; “Setiap pegawai harus pernah mengikuti diklat, workshop, loka karya dan seminar- seminar yang berhubungan dengan bidangnya masing-masing. Ketika pegawai baru masuk saja mereka mengikuti diklat semacam training kerja. Begitu juga setiap penaikan jabatan, pegawai tersebut harus mengikuti diklat lanjutan. Hal ini sengaja dibuat supaya pegawai mampu menyikapi pekerjaannya dengan sebaik mungkin”. Universitas Sumatera Utara Selain disiplin waktu serta kemampuan mengoperasikan peralatan dan perlengkapan kerja, pegawai juga dituntut untuk selalu bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas; “Dalam hal ini, saya selalu menekankan kepada pegawai untuk bersikap ramah, sabar dan senyum, serta memberikan informasi sebaik dan sedetail mungkin sampai si penerima pelayanan benar-benar memahami informasi yang dibutuhkannya, dan kami menyediakan kotak saran dan kritik terhadap pelayanan yang kami berikan, dan itu selalu kami perhatikan. Apabila ada teguran berupa saran dan kritik, kami akan memperhatikannya dengan serius dan akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan apa yang sudah kami tetapkan”. Hal ini dibenarkan oleh Bapak Pom Vido Sinulingga; “Mereka pegawai yang ramah dan sopan, dan sepertinya mereka tidak memperhatihan saya itu berasal dari perusahaan mana. Mereka sepetinya selalu sabar menghadapi saya.dan yang saya senang dari mereka, mereka mengucapkan terimah kasih pada saya, padahan kalau dilihat sebenarnya saya yang harusnya berterima kasih karena saya telah dibantu membuatkan surat izin usaha. Walaupun sebagian masih ada yang terlihat acuh terhadap saya, tapi saya maklum mungkin karena kesibukan kerja atau karena mereka tidak sedang melayani saya. Saya merasa dilayani dengan baik dan mereka menerangkan semuanya dengan jelas”. Suatu pelayanan kepada penerima pelayanan haruslah selalu disertai sikap jujur dan terbuka, baik untuk informasi maupun hal-hal tertentu yang ditanyakan atau dibutuhkan penerima pelayanan. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Asing Kota Medan mengusahakan suatu produk pelayanan yang jujur dan terbuka, para penerima pelayanan sangat tidak suka apabila dibohongi, apalagi dalam hal pembiayaan, jadi oleh karna itu untuk menghindari kemarahan dari para penerima pelayanan maka para pegawai yang bekrja dituntut untuk selalu bersikap jujur dan terbuka, seperti halnya yang diakui oleh Ibu Aida Ainun; ”saya selalu berusaha untuk menjawab dengan jujur setiap pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang melakukan pengurusan surat izin usahanya, tapi sebatas hal yang boleh diketahui oleh mereka atau yang menjadi hak mereka untuk mengetahuinya. Jika mereka bertanya masalah pembiayaan, saya langsung menyuruh mereka langsung ke bagian loket pembayaran, karena disanalah mereka harus membayarnya. Untuk urusan informasi hal-hal yang lain, ya saya akan menjawab pertanyaan mereka, jika ada pertanyaan yang diluar dari bidang saya maka saya akan mengarahkan mereka untuk bertanya kepada bidang yang bersangkutan” Universitas Sumatera Utara Hal ini dibenarkan oleh ibu Dwi Fransiska; ”Saya pernah bertanya kepada salah satu pegawai disana tentang masalah pembiayaan, dan saya diarahkan untuk membayarnya diloket pembayaran. Saya rasa mereka sangat sensitif dengan uang, karena itu mungkin mereka selalu bersikap jujur. Mengenai informasi, saya merasa informasi dari mereka itu cukup jelas, bahkan saya rasa saya lebih mengerti setelah mereka menjelaskan dari pada saya membaca informasi-informasi yang ada dikantor itu”. Instansi Pemerintah memiliki peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pegawai untuk menciptakan ruang kerja yang baik dan disiplin kerja yang tinggi, ada juga sanksi yang dibuat untuk apabila melanggar peraturan yang telah dibuat. Kepala Dinas menjelaskan; “Ada beberapa peraturan secara umum kepada pegawai dikantor ini, yang berhubungan dengan masalah disiplin. 1Disiplin kehadiran, apabila kehadiran dari kurang dari ketentuan maka akan diberikan surat peringatan pertama SP I, apabila terjadi lagi akan dikenakan SP2 dan apabila sampai SP II maka akan di skors, atau bahkan diberhentikan, tergantung dari keputusan pusat. 2Disiplin jam kerja, pelanggaran terjadi biasanya berupa keluar pada jam kerja tanpa seizin kepala dinas, atau bukan dalam urusan kerja. Sanksi yang diberikan sama halnya seperti sanksi disiplin kehadiran, atau penundaan kenaikan pangkatgolongan. 3Disiplin seragam, pakaian dinas harus sesuai dengan ketentuan yang ada dikantor.sanksi yang diberikan apabila dilanggar maka akan diberi teguran tegas, dan apabila masih tetap dilanggar maka akan dikenakan sanksi skors atau pemotongan gaji pegawai. 4Bekerja secara prosedur, setiap pegawai harus bekerja secara prosedural. Apabila terjadi tindakan- tindakan yang menyalahi aturan, seperti tindakan KKN Korupsi, Kolusi Nepotisme maka akan diberi tindakan tegas berupa sanksi pemecatan, bahkan dapat dituntut secara pidana. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA