D. Permodalan Bank
Modal adalah sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu badan usaha oleh para pemiliknya untuk melakukan berbagai macam kegiatan usaha yang akan
dilakukannya Muljono, 1996:375. Dengan demikian modal merupakan benih untuk berdirinya suatu lembaga di bidang usaha yang nantinya akan berbentuk
badan hukum yang beraneka ragam. Selanjutnya modal itu sendiri akan mempunyai berbagai fungsi yang penting bagi setiap jenis usaha terutama bagi
bank untuk menjadi dasar di dalam pengembangan usaha di kemudian hari ataupun sebagai alat untuk menampung timbulnya suatu kerugian. Modal bank
memiliki fungsi Abdullah, 2005:59 yaitu: 1.
Melindungi para kreditur Para kreditur mereka yang menyimpan dananya di bank mengharapkan
adanya kepastian kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan kreditur sewaktu-waktu. Modal bank merupakan penyangga pengembalian
dana kreditur manakala bank kesulitan menarik kembali investasi jangka pendek atau kesulitan likuiditas.
2. Menjamin kelangsungan operasional
Dengan modal sendiri bank memulai kegiatan operasi mereka termasuk membangun atau membeli kantor dan peralatan.
3. Memenuhi standar modal minimal
Berdasarkan rasio kecukupan modal CAR apabila bank akan menambah penyaluran kredit kepada masyarakat, maka dengan sendirinya bank harus
Tangi Ceria Isabella Pane : Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Dengan Capital Adequacy Ratio..., 2007 USU Repository © 2009
menambah modal yang dimiliki. Apabila bank tidak menambah jumlah kredit maka akan memperkecil CAR yang dicapai bank.
Dalam praktiknya modal bank terdiri dari dua macam Muljono, 1996:378, yaitu:
1. Modal Inti
a. Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh
pemiliknya. b.
Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
c. Modal sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan
saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual. Modal yang berasal dari donasi pihak luar
juga termasuk modal sumbangan. d.
Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah pajak dan mendapat persetujuan rapat
umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing- masing.
e. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah pajak yang disisihkan untuk
tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota.
f. Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang oleh rapat
umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.
Tangi Ceria Isabella Pane : Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Dengan Capital Adequacy Ratio..., 2007 USU Repository © 2009
g. Laba tahun lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun-tahun yang lalu setelah
diperhitungkan pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat anggota.
h. Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan
setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50.
2. Modal Pelengkap
a. Cadangan reevaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari
selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif, yaitu cadangan yang dibentuk
dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali
sebagian atau seluruh aktiva produktif. c.
Modal kuasi, yaitu modal yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.
d. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang harus memenuhi syarat, seperti
ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, minimal berjangka 5 tahun dan
pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan Bank Indonesia.
E. Analisis Kinerja Bank