F. Pembahasan
1 . Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja
Keuangan.
Hasil pengujian hipotesis pada model pertama menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuangan yang diproksi dengan ROA. Pada model kedua proporsi dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang
diproksi dengan ROE. Pada model ketiga proporsi dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan
NPM. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Pengangkatan dewan komisaris independen dilakukan hanya untuk pemenuhan regulasi saja, sehingga fungsi pengawasan yang
seharusnya menjadi tanggungjawab anggota dewan menjadi tidak efektif. Keberadaan komisaris independen tidak dapat meningkatkan efektifitas
monitoring yang dijalankan komisaris.
2 . Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan
Pengujian hipotesis pada model pertama mendapatkan hasil bahwa variabel komite audit KA tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang
diproksi dengan ROA. Pada model kedua mendapatkan hasil bahwa komite audit KA tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan
ROE. Pada model ketiga mendapatkan hasil bahwa variabel komite audit KA tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan
NPM. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tinggi renda hnya jumlah komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Jumlah komite
audit tidak menjamin keefektifan kinerja komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Diduga pembentukan komite
audit dalam perusahaan hanya didasari sebatas untuk pemenuhan regulasi, dimana regulasi mensyaratkan perusahaan harus mempunyai komite audit. Sehingga
mengakibatkan kurang efektifnya keberadaan komite audit dalam memonitor kinerja perusahaan Susilowati et al, 2011. Hasil ini mendukung penelitian yang
dilakukan Hassan dan Ahmed 2012, Widyati 2013, serta Susilowati, et al
2011 yang menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
3 . Pengaruh Kompensasi Eksekutif terhadap Kinerja Keuangan
Hasil pengujian hipotesis pada model pertama menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif KEKS berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang
diproksi dengan ROA. Model kedua dalam penelitian mendapatkan hasil bahwa variabel kompensasi eksekutif KEKS mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuangan yang diproksi dengan ROE. Model ketiga mendapatkan hasil bahwa variabel kompensasi eksekutif KEKS mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuangan yang diproksi dengan NPM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa tinggi rendahnya jumlah kompensasi eksekutif berpengaruh secara
signfikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan parameter koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi jumlah kompensasi yang diberikan kepada
dewan komisaris dan direksi maka akan berda mpak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hassan dan Ahmed 2012 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kompensasi, semakin tinggi kinerja keuangan perusahaan.
4 . Pengaruh
Leverage terhadap Kinerja Keuangan.
Hasil pengujian hipotesis pada model pertama menunjukkan bahwa variabel leverage
LEV berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA. Pada model kedua menunjukkan hasil bahwa variabel leverage LEV
berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan ROE. Pada model ketiga menunjukkan hasil bahwa variabel leverage LEV berpengaruh terhadap
kinerja keuangan yang diproksi dengan NPM. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa tinggi rendahnya leverage perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan parameter koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika leverage semakin tinggi maka kinerja perusahaan
justru semakin rendah. Sebagaimana semakin besar leverage maka semakin besar ketergantungan perusahaan pada pihak luar karena semakin besar utang yang
dimiliki perusahaan tersebut maka semakin rendah kinerja keuangan perusahaan dan perusahaan bisa mengalami kesulitan pembayaran utang. Hasil tersebut sesuai
dengan hasil penelitian Susilowati et al 2011 yang menemukan bukti bahwa