Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

49 Ria Anggraeni, 2014 Peran pembelajaran PKN dalam meningkatkan antusias siswa terhadap budaya lokal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya ”. Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperkuat data hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi, dan lain sebagainya.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif walaupun tidak menolak data kuantitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu, sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Setelah mengadakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi, langkah penting lainnya dalam penelitian ini yaitu analisis data. Menurut Sugiyono 2010: 244 analisis data adalah: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Rancangan penelitian kualitatif sebagaimana yang diibaratkan oleh Bogdan Sugiyono, 2011: 231 bahwasannya penelitian kualitatif itu seperti orang yang hendak melakukan piknik, dimana ia baru tahu tempat yang akan dituju dan belum tahu seperti apa tempat yang akan dituju tersebut. Ia akan tahu kondisinya seperti apa setelah ia memasuki obyek, dengan c ara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktifitas orang yang ada disekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya. Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti orang asing yang mau melihat 50 Ria Anggraeni, 2014 Peran pembelajaran PKN dalam meningkatkan antusias siswa terhadap budaya lokal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pertunjukkan wayang kulit atau kesenian, atau peristiwa lain. Ia belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit itu. Ia akan tahu tentang wayang kulit itu seperti apa setelah ia melihat, mengamati, dan menganalisis dengan serius. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat dikemukakan bahwa walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki obyek lapangan. Pada waktu memasuki obyek tersebut, peneliti tentu masih merasa asing terhadap obyek terebut, seperti halnya orang asing yang masih asing terhadap pertunjukkan wayang kulit. Setelah memasuki obyek, peneliti kualitatif akan melihat segala seuatu tentang tempatnya itu, yang masih bersifat umum. Seperti orang asing yang hendak melihat pertunjukkan wayang kulit, ia hanya akan melihat penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya pemain gamelannya, wayangnya, dalangnya, pesindennya penyanyinya aktifitas penyelenggaranya. Pada tahap ini sering disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru akan mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya. Analisis data yang sesuai dengan penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. a. Data Reduction reduksi data Data yang ditemukan dilapangan akan semakin banyak dan kompleks. Untuk itu, data yang diperoleh dilapangan dicatat ditulisdiketik secara teliti dan rinci dalam bentuk uraian. Reduksi data ini harus segera direduksi, dirangkum, dipilih, dan difokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan lebih mudah dikendalikan. Pada tahap ini peneliti menyortir data dengan cara memilih data yang menarik, penting, berguna dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. . Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. 51 Ria Anggraeni, 2014 Peran pembelajaran PKN dalam meningkatkan antusias siswa terhadap budaya lokal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika dalam penelitian peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam reduksi data. Ibarat melakukan penelitian dihutan, maka pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. b. Data Display penyajian data Setelah reduksi data, selanjutnya penyajian data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, dan sejenisnya. Dalam penyajian ini maka data terorganisasi dan tersusun dalam bentuk pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori Miles and Huberman Sugiyono, 2011: 249 menyarankan bahwa dalam melakukan display data, selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network jejaring kerja dan chart. Untuk mengecek apakah peneliti telah memahami apa yang didisplaykan atau ditampilkan, maka perlu dijawab pertanyaan berikut. Apakah anda tahu, apa isi yang didisplaykan? Dalam mendisplaykan data, huruf besar, huruf kecil dan angka disusun ke dalam urutan sehingga strukturnya dpat dipahami. Selanjutnya adalah dilakukan analisis secara mendalam, ternyata ada hubungan yang interaktif antara tiga kelompok tersebut. c. Conclusion Drawing Verification penarikan kesimpulan dan verifikasi Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam penarikan kesimpulan dan verifikasi ini mungkin akan menjawab rumusan 52 Ria Anggraeni, 2014 Peran pembelajaran PKN dalam meningkatkan antusias siswa terhadap budaya lokal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin tidak. Penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan mungkin akan berkembang setelah dilapangan. Maksudnya yaitu peneliti kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, maka peneliti masuk kelapangan lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuan sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih semu sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori Bila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Kelas 09 SMP Seni Budaya Siswa

0 20 312

PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Karangmalang, Sragen).

0 5 6

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 16

Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn : studi deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Pagaden.

2 2 6

IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 26 Bandung.

0 4 23

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA Peningkatan Antusias Belajar Pkn “Kebebasan Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd Negeri Kebowan Kecamatan Wi

0 1 13

PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR PKn “KEBEBASAN BERORGANISASI” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA Peningkatan Antusias Belajar Pkn “Kebebasan Berorganisasi” Melalui Model Pembelajaran Stad Pada Siswa Kelas 5 Semester 1 Sd Negeri Kebowan Kecamatan Wi

0 1 15

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN : Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.

2 5 59

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Tanjungsari.

0 1 36

PERANAN PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMP: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S PKN 1100833 Title

0 1 4