Jenis Alpukat Daun Alpukat

18 Tabel 3. Kisaran Komposisi Daun Alpukat Persea americana Mill. g100 g Kandungan air 5.33 ± 0.62 g Lemak 4.01 ± 0.16 g Protein 25.54 ± 2.52 g Serat 38.40 ± 5.12 g Abu 19.38 ± 4.34 g Karbohidrat 7.34 ± 0.41 g Sumber: Arukwe et al 2012 Daun alpukat memiliki kadar air tidak lebih dari 14, kadar abu total tidak lebih dari 5,0 dan kadar abu tidak larut asam tidak lebih dari 1,0 Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia, 2010. Daun alpukat mengandung flavonoid, saponin dan alkaloid. Zat-zat yang terkandung dalam daun alpukat bersifat sebagai peluruh kencing diuretik, dapat menurunkan tekanan darah, anti radang anti inflamasi, dan pereda sakit analgetik Redaksi Agromedia, 2009 dalam Ramadi, 2012. 2.3 Pengaruh Kandungan Daun Alpukat Terhadap Tekanan Darah Air rebusan daun alpukat memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan darah. Zat flavonoid yang berkhasiat sebagai diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan air dan natrium melalui pengeluaran urine. Berkurangnya air dalam darah mengakibatkan volume darah menurun sehingga pekerjaan jantung menjadi ringan Widharto, 2007. Berkurangnya jumlah air dan garam dalam tubuh menyebabkan pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga tekanan darah perlahan-lahan mengalami penurunan Utami, 2008 dalam Faridah, 2014. Selain itu flavonoid juga bersifat sebagai antioksidan eksogen yang membantu dalam mencegah atau memperlambat kemajuan berbagai oksidatif stres yang berhubungan dengan penyakit Owolabi, Coke Jaja, 2010; Sulistyowati, 2006. 19

2.3.1 Peran Flavonoid dalam Menurunkan Tekanan Darah

a. Sebagai Antioksidan

Flavonoid dapat bersifat sebagai antioksidan dengan cara menangkap radikal bebas, sehingga sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan antara oksidan dengan antioksidan di dalam tubuh Koncazak et al, 2004 dalam Sumardika Jawi, 2012. Flavonoid mampu memerbaiki fungsi endotel pembuluh darah, dapat mengurangi kepekaan Low Density Lipoprotein LDL terhadap pengaruh radikal bebas Kwon, 2007; Ling, 2001 dalam Sumardika Jawi, 2012 dan dapat bersifat hipolipidemik, antiinflamasi serta sebagai antioksidan Sumardika Jawi, 2012. Antioksidan merupakan agen protektif yang secara signifikan dapat mencegah kerusakan oksidatif. Antioksidan bekerja dengan menonaktifkan spesies oksigen reaktif Sulistyowati, 2006. Flavonoid adalah antioksidan eksogen yang telah dibuktikan bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Mekanisme kerja dari flavonoid sebagai antioksidan secara langsung adalah dengan mendonorkan ion hidrogenik sehingga dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Flavonoid sebagai antioksidan secara tidak langsung, yaitu dengan meningkatkan ekspresi gen antioksidan endogen melalui beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme peningkatan ekspresi gen antioksidan adalah melalui aktivasi nucleat factor erythroid 2 related factor 2 Nrf2 sehingga terjadi peningkatan gen yang berperan dalam sintesis enzim antioksidan endogen seperti misalnya gen Superoxide Dismutasei SOD Sumardika Jawi, 2012.