'Asyiqah Al-Lail" Linazik Al-Malaikah (Dirasah Hirminithiqiyyah)

ABSTRAK

Nama: Andra Rahmita Fitri
Judul: Qosidah Ar-Risa' "Asyiqotu Al-lail" Karya Nazikh Malaika (Teori Hermeneutik)

Penelitian ini membahas tentang puisi ratapan yang berjudul “Asyiqotu Al-lail” karya
Nazikh Malaikha. Nazikh Malaikha adalah seorang sastrawan Baghdad yang ahli di bidang puisi
dan lahir pada tahun 1923. Permasalahan yang akan diteliti adalah makna yang terkandung
dalam puisi tersebut. Pemaknaan ini menggunakan teori hermeneutik sebagai alat analisis.
Setelah melakukan pengkajian maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Bahwa puisi ini menggambarkan tentang ratapan wanita yang ditinggal kekasihnya
karena menikah dengan wanita lain.
2. Bahwa di dalam puisi ini wanita yang sedang galau tersebut menghilangkan
kegalauannya dengan bermain kecapi.

1

2

Fathurrahman Rauf, Syair-Syair Cinta Rasul (Studi Tahlily atas Corak Sastra Kasidah Burdah Karya Al-Busiry),
(Jakarta: Puspita Press, 2009), hal: 99

3
http://jiwasastra.wordpress.com

2

3

4

5

6

4
5

Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal. 193

7


6

8

10

Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal. 193

9

,

10

15

Alex Shobur, SemiotikaKomunikasi, (Bandung: PT.RosdaKarya, 2004), hal. 87

11


16

RachmatDjokoPradopo, BeberapaTeoriSastra, MetodeKritik, danPenerapannya, (Yogyakarta: PustakaPelajar,
1990), hal. 124-129

12

13

‫‪14‬‬

‫ن يل راغب‪ ,‬موسوع النظريا اأدبي ‪( ,‬لونج ا ‪ ,‬ال‬

‫كة ال ص ية العاملية للن‬

‫‪,‬‬

‫)‪,‬‬

‫‪SukronKamil, TeoriKritikSastra Arab (Klasikdan Modern), (Jakarta: RajawaliPers, 2009), hal. 210-211‬‬

‫التو يع)‪,‬‬
‫إب اهيم مح ود خليل‪ ,‬النقد اأدبي الحديث‪ :‬من المحاكاة إلى التفكير‪( ,‬عامن‪ :‬دار ال سي للن‬

‫‪19‬‬

15

21

RachmatDjokoPradopo, BeberapaTeoriSastra, MetodeKritik, danPenerapannya, (Yogyakarta: PustakaPelajar,
1995), hal. 135
,‫م اجع ن سه‬

16

‫‪17‬‬

‫‪http://www.moheet,com/newsSave.aspx?nid=156778‬‬
‫نا‬


‫ال انكة‪,‬يغي ألوان ال ح ‪.‬ال اه ‪ :‬أفاقالكتابة‪.‬‬

‫‪,‬‬

‫‪-‬‬

‫‪23‬‬

18

25

http://www.moheet.com/newsSave.aspx?nid=156778

‫‪19‬‬

‫‪26‬‬

‫نا‬
‫نا‬


‫‪http://www.aljazeera.net/NR/exeres/2CD6B05-D.A4-4A13-AADF-AC5488268C99.htm‬‬
‫‬‫‪,‬‬
‫ال ائكة‪ ,‬يغي الوانه ال ح ‪ .‬ال اه ‪ :‬أفا الكتابة‪.‬‬
‫‪,‬‬
‫ال ائكة‪ ,‬يغي الوانه ال ح ‪ .‬ال اه ‪ :‬افا الكتابة‪.‬‬

‫‪20‬‬

‫نا‬

‫ال ائكة‪ ,‬يغي الوانه ال ح ‪ .‬ال اه ‪ :‬افا الكتابة‪.‬‬

‫‪,‬‬

21

,
.‫ افا الكتابة‬: ‫ ال اه‬. ‫ يغي الوانه ال ح‬,‫ال ائكة‬
http://aljazeera.net/NR/exeres/2CD6B305-D0A4-4A13-AADF-AC5488268C99.htm


31

‫نا‬

‫‪22‬‬

‫نا‬

‫ال ائكة‪ ,‬يغي الوانه ال ح ‪ .‬ال اه ‪ :‬افا الكتابة‪.‬‬

‫‪,‬‬

‫‪-‬‬

‫‪23‬‬

‫‪‬‬
‫‪‬‬
‫‪‬‬

‫‪‬‬
‫‪‬‬
‫‪‬‬
‫نا‬

‫ال ائكة‪ ,‬يغي الوانه ال ح ‪ .‬ال اه ‪ :‬افا الكتابة‪.‬‬

‫‪,‬‬

‫‪-‬‬

24











34

Ah ad Atho’illahFatho i.LeksikonSastrawan Arab Modern (BiografidanKaryanya).Yogyakarta :Datameda. 2007.
Hlm 129

25

26

27

28

29

30

31


32

35

http://www.maajim.com/dictionary/%D9%84%D9%8A%D9%84

33

34

35

36

Fathoni, Ahmad Atho’illah. Leksikon Sastrawan Arab Modern (Biografi dan Karyanya).
Yogyakarta: Datameda, 2007.
Kamil, Sukron. Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern. Jakarta: RajawaliPers, 2009.
Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1990.

Rauf, Fathurrahman. Syair-Syair Cinta Rasul: Studi Tahlily atas Corak Sastra Kasidah Burdah
Karya Al-Busiry. Jakarta: Puspita Press, 2009.
Shobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT.Rosda Karya, 2004.
http://www.u-of-islam.net/uofislam/behoth_motf/208/al.htm
http://www.moheet,com/newsSave.aspx?nid=156778
http://www.aljazeera.net/NR/exeres/2CD6B05-D.A4-4A13-AADF-AC5488268C99.htm
http://www.maajim.com/dictionary/%D9%84%D9%8A%D9%84
http://jiwasastra.wordpree.com
.http://benkhadramourad.blogspot.com/2012/20/blogspot_8787.html#ixzz20CSNlqbo
http://itfctk.ahlamontada.net/t195_topic

37

Lampiran
Terjemahan Puisi

Sang Perindu Malam
Wahai kegelapan malam, wahai penghibur hati yang sedih..
Lihatlah sekarang, ini adalah ruh yang nyata..
Ia datang dengan berjalan, di bawah bayangmu, laksana si lembut yang asing..
Membawa kecapi di tangannya bernyanyi untuk ia yang tak terlihat..
Keheningan malam di lembah yang murung tak ia pedulikan..

Dia, wahai malam, adalah seorang gadis yang menyaksikan kelamnya lembah..
Saat malam mendatanginya, bola matanya pun terjaga..
Ia berlalu menemui lembah dengan kata-kata yang indah..
Berharap ufukmu tahu apa yang dinyanyikan oleh kedua bibirnya..
Ooh.. wahai malam, ooh andai engkau tahu harapannya..

Malam semakin gelap, maka kegelapan dan ketenangan itu telah membuat ia cemburu..
Indahnya keheningan telah merayunya, dan keheningan itu memang mempesona..
Ia tanggalkan burdah (pakaian) siang dan kelembutan pun terkumpul dalam hatinya..
Khayalan pun berlalu dengan kesedihan dan kenyataan pun begitu..
Dari kecapi ada kepedihan dan dari malam ada rasa sakit..

Wahai sang perindu malam, dan lembah nyanyian..
Ia adalah malam, mimpi dan harapan yang diinginkan..
Dunia pun tertawa, kamu bukanlah apa-apa selain teriakan kesedihan..
Ambillah kecapi itu dari rerumputan, dekaplah dan bernyanyilah..
Dan ceritakan keindahan dan kecantikan yang ada di sore hari yang manis..

38

Wahai penyair yang kebingungan, apakah yang menarik dari langit ini?
Apakah ia mimpi anak-anak kecil atau khayalan para penyair?
Apakah ia kerinduan dengan sesuatu yang tidak pasti atau kesengsaraan malam?
Apakah ufuk yang telah merayumu ataukah sihirnya cahaya?
Sungguh menakjubkan sang penyair yang diam dan kecapi sorenya..

Khayalanmu yang datang adalah sebuah ketidakpastian..
Masih saja kau mengikuti khayalan di sepanjang malam..
Wahai perindu kegelapan, ia hanya rahasia yang sangat banyak..
Wahai penyairku, hati yang lemah takkan pernah dikasihani..
Pulanglah, dan jangan meminta kepada kilat, ia tak tahu apa itu cahaya..

Sungguh menakjubkan, wahai penyair yang kebingungan, apakah rahasia sebuah kebingungan?
Khayalan apa yang buatmu termenung di bawah pohon kurma?
Menyandarkan kepala ke telapak tangan di bawah naungan bayangan..
Tenggelam dalam pikiran, kesedihan dan diam yang panjang..
Melupakan pesona malam di tanah hijau nan indah..

Diamlah?! Inilah teriakan petir dan hempasan badai..
Kembalilah, kamu tidak akan mengetahui rahasia disimpan oleh alam ini..
Kita tak mengetahuinya, hidup ini iri dengan semua rahasianya..
Badai yang gila tidak akan mengenal apapun, wahai sang gadis..
Kasihanilah hatimu, jangan pernah kau ajak bicara kegelapan ini..