Identifikasi Masalah Penelitian PENDAHULAN

ANANG SETIAWAN, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pada saat ini, materi senam lantai dalam pembelajaran pendidikan jasmani sudah mulai diabaikan oleh guru penjas. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah gambaranbayangan guru bahwa senam itu sulit untuk dilakukan serta memerlukan peralatan khusus yang lengkap seperti pada senam yang selalu dipertandingkan pada PON atau Olimpiade Mahendra, 2003, hlm. 7. Dengan gambaran-gambaran tersebut maka akan menimbulkan pertanyaan- pertanyaan bagi guru penjas, seperti bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara optimum agar bisa mencapai harapan-harapan yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian di atas, diantaranya untuk meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual? Jenis senam apakah yang dianggap paling sesuai untuk mendukung upaya pencapaian manfaat senam? Serta bagaimana kesemua itu dapat dicapai dalam situasi persekolahan yang sangat minim alat seperti di Indonesia? Dengan pemilihan gerakan-gerakan senam yang sederhana dan bahkan mungkin tanpa menggunakan alat, serta penerapan model pembelajaran yang tepat diharapkan akan membantu siswa dan guru dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapai oleh para guru penjas dengan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif strategi STAD dan Jigsaw dalam pembelajaran senam lantai. Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka identifikasi masalah penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Anggapan guru penjas bahwa senam itu sulit. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa salah satu hambatan yang sering ditemui oleh guru penjas dalam mengajarkan senam di sekolah adalah gambaranbayangan bahwa senam itu sulit dilakukan seperti senam yang dipertandingkan pada PON atau Olimpiade. ANANG SETIAWAN, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pemilihan jenis senam. Jenis senam yang digunakan dalam pembelajaran penjas bisa disesuaikan dengan keadaan siswa dan sekolah akan tetapi dengan tetap mengacu pada upaya pencapaian manfaat senam. 3. Minimnya alat pembelajaran dalam senam. Selain bayangan dari guru penjas tentang gerakan senam itu sulit, masalah berikutnya adalah minimnya alat pembelajaran, dalam hal ini matras untuk senam lantai.

C. Rumusan Masalah Penelitian