Simpulan PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT (1969-1989).

Lintank Veralianty Putri, 2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1969-1989 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada bab ini penulis akan memaparkan simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai perkembangan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah di Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat Tahun 1969-1989. Simpulan tersebut adalah sebagai analisa dari temuan -temuan hasil penelitian tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang, antara lain pertama, latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Al-Islamiyyah di Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Kedua, gambaran kehidupan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah di Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Ketiga, pandangan masyarakat terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah di Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat dan pengaruh Pondok Pesantren Al-Islamiyyah terhadap lingkungan sekitar. Pertama, Pondok Pesantren Al-Islamiyyah berdiri pada tahun 1969 di Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Pendirinya yaitu Kiai Haji Muhammad Ridwan yang sampai saat ini masih menjadi Pimpinan Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Al-Islamiyyah berkembang pesat dari tahun ke tahun, bahkan sampai saat ini Pondok Pesantren Al-Islamiyyah semakin maju dan berkembang. Sarana Pendidikan di Cikalongwetan pada saat itu terpenuhi dengan adanya Pondok Pesantren Al-Islamiyyah karena pada saat itu belum ada sekolah formal. Setelah ada sekolah formal pun tetap tidak mengurangi eksistensi Pondok Pesantren ini. Kedua, Pondok Pesantren Al-Islamiyyah merupakan pondok pesantren yang tetap mempertahankan budaya tradisional baik dalam proses pembelajarannya maupun dalam kehidupan di pesantren. Pondok pesantren ini mampu bertahan di tengah perkembangan zaman, bahkan perkembangannya menunjukkan kemajuan dari tahun ke tahun. Lintank Veralianty Putri, 2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1969-1989 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ketiga, menurut pandangan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah yaitu terjadinya perubahan perilaku dalam kehidupan masyarakat khususnya masyarakat Cikalongwetan. Perubahan tersebut utamanya meliputi kehidupan sosial masyarakat. Dalam kehidupan sosial masyarakat Cikalongwetan, pesantren menjadi rujukan penting bagi masyarakat dalam menghadapi permasalahan terutama yang berkaitan dengan hukum-hukum keagamaan. Selain itu sosok kiai sebagai pimpinan pesantren dan orang yang berilmu memiliki posisi tersendiri dalam struktur sosial masyarakat. Ia adalah orang yang dihormati dalam lingkungan masyarakat Cikalongwetan, ia juga menjadi orang yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan daerah. Keempat, pengaruh keberadaan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah terhadap lingkungan sekitar yang dirasakan masyarakat Cikalongwetan yaitu berbagai peran positif yang dirasakan oleh masyarakat dalam kehidupannya, membuat masyarakat memliki kepedulian untuk bersama-sama dengan pihak pesantren memajukan dan mengambangkan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah baik dari segi fisik maupun jumlah santri. Para almuni jebolan Pondok Pesantren Al-Islamiyyah banyak yang menjadi Ketua Desa di sekitar Kecamatan Cikalongwetan. Para santri yang bermukim di Pondok Pesantren Al-Islamiyyah selain dari Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Bandung, Purwakarta, Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Jambi. Dan para alumni tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Banten, Lampung, Palembang, Pangkal Pinang, Jambi, Kalimantan Timur, Batam, Sulawesi dan lain-lain. Satu-satunya pangajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren ialah pengajaran kitab-kitab Islam klasik, terutama karangan-karangan ulama yang menganut paham Syaf i’iyah. Tujuan utamanya adalah untuk mendiddik calon-calon ulama. Sedangkan sekarang kebanyakan pesantren telah memasukan pengajaran pengetahuan umum sebagai suatu bagian penting dalam pendidikan pesantren. Lintank Veralianty Putri, 2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1969-1989 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode pembelajaran yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Islamiyyah tidak jauh berbeda dengan kebanyakan pesantren lainnya yaitu Sorogan, Bandongan, Halaqah, Talaran dan Diskusi. Begitu juga dengan evaluasi pembelajarannya. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Islamiyyah secara lisan merupakan sistem evaluasi yang lebih efektif karena dengan begitu Kiai atau Ustadz dapat mengetahui secara langsung sejauh mana kemampuan santri dalam menyerap materi pelajaran. Apalagi pelajaran mengenai agama merupakan pelajaran praktek yang tidak dapat di ukur atau di nilai pembelajarannya jika sekedar evaluasi tertulis. Bahkan evaluasi terhadap kemampuan santri dalam memahami ajaran agama justru dapat terlihat dalam praktek kehidupannya sehari-hari. Evaluasi terhadap kemampuan santri menerima pelajaran, di tes hapalannya terhadap materi ynag di sebut talaran. Seorang santri dikatakan lulus pada materi tertentu dan berhak naik kelas ketika santri tersebut telah memahami kitab tertentu. Evaluasi berupa tes hafalan atau bisa di sebut talaran juga dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Islamiyyah diantaranya yaitu para santri yang telah belajar tiga tahun harus hafal bacaan Shalat serta terjemahnya, harus hafal Al-Asmaul Husna dan harus hafal Surat Al Mulk, Al-Waqiah dan surat Yasin. Bagi laki-lakiharus hafal Al-Barjanji sampai Mahallul Qiyam dan Wakaana yang terakhir Muhammad Ridwan, Pimpinan Pondok Pesantren. Keberadaan para alumni dari Pondok Pesantren Al-Islamiyyah juga berkontribusi besar bagi perkembangan dan kemajuan Pondok Pesantren Al- Islamiyyah. Setiap tahunnya rutin diadakan silaturahmi antar alumni, para alumni dari Pondok Pesantren Al-Islamiyyah ini memiliki tabunngan yang di namakan wakaf Sabilillah untuk kemajuan dan perkembangan Pondok Pesantren Al- Islamiyyah. Maka dari itu Pondok Pesantren Al-Islamiyyah tidak khawatir tentang masalah pendanaan. Pondok Pesantren Al-Islamiyyah merupakan satu dari sekian banyak pondok pesantren yang mampu bertahan di tengah perkembangan zaman, trelihat jelas dari usianya yang berdiri sejak tahun 1969 hingga saat ini masih mempertahankan eksistensinya bahkan semakin maju dan berkembang. Pondok Lintank Veralianty Putri, 2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1969-1989 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pesantren Al-Islamiyyah dapat menjadi contoh untuk pondok pesantren lainnya yang ada di Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.

5.2 Saran