commit to user
36
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis
Pada tahap analisis ini, model struktur gedung 3 dimensi diberi beban gravitasi beban mati dan beban hidup dan beban lateral beban gempa dan beban angin.
Selanjutnya model struktur gedung tersebut dihitung dengan menggunakan ETABS v9.0 sehingga dapat diketahui besarnya joint displacement arah x dan y.
Hasil analisis joint displacement tersebut digunakan dalam perancangan struktur serta untuk menarik kesimpulan apakah model struktur gedung aman atau tidak
berdasarkan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit struktur.
4.2. Struktur Gedung Tanpa Bresing
4.2.1 Denah dan Model Struktur
Model bangunan yang akan dianalisis berupa bangunan 8 lantai termasuk atap. Spesifikasi dari bangunan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Panjang arah y : 30 m
b. Lebar arah x : 50 m
c. Tinggi antar lantai : 5 m
d. Fungsi bangunan : Pusat perdagangan
Bangunan memiliki void dari lantai dasar sampai dengan lantai 6 dan pada lantai 7 serta 8 tidak ada void. Bangunan terletak pada zona wilayah gempa 4 dengan jenis
tanah keras. Denah bangunan selengkapnya seperti dalam Gambar 4.1.
commit to user 37
7.00 8.00
8.00 7.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
void
50.00
X
Y
a denah lantai 1-6
7.00 8.00
8.00 7.00
30.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 5.00
5.00 50.00
X
b denah lantai 8
Gambar 4.1 Denah struktur tanpa bresing
commit to user 38
Model 3 dimensi dari bangunan tanpa bresing dapat dilihat pada Gambar 4.2 .
Gambar 4.2 Model 3 dimensi struktur tanpa bresing
4.2.2 Kriteria Perancangan
Spesifikasi komponen serta material dari model struktur gedung dalam analisis ini adalah sebagai berikut :
a. Pelat Atap Tebal pelat
: 12 cm
Perapihan asphalt sheet : 3
cm b. Lantai Tingkat
Tinggi tingkat : 5
m Tebal pelat
: 12 cm
Tebal tegel : 1
cm Tebal spesi
: 1 cm
Tebal pasir : 3
cm c. Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung
Beton bertulang : 2400 kgm
3
= 2,400 tm
3
Dinding Pasangan Bata : 2500 kgm
3
= 2,500 tm
3
Pasir : 1800 kgm
3
= 1,800 tm
3
commit to user 39
Spesi : 42 kgm
3
= 0,042 tm
3
Aspal : 14 kgm
3
= 0,014 tm
3
Plafond : 11 kgm
2
= 0,011 tm
2
Penggantung langit-langit : 7 kgm
2
= 0,007 tm
2
Partisi : 20 kgm
2
= 0,020 tm
2
Instalasi listrik asumsi : 7 kgm
2
= 0,020 tm
2
Sumber : SNI 03-1727-1989 halaman 5 d. Beban Hidup
Beban hidup atap : 100 kgm
2
= 0,100 tm
2
Beban air hujan : 20 kgm
2
= 0,020 tm
2
Beban hidup lantai mall : 250 kgm
2
= 0,250 tm
2
Koefisien reduksi mall : 0.80
Sumber : SNI 03-1727-1989 halaman 7-15 e. Konstanta-konstanta Perancangan Baja
Tegangan leleh Fy : 36 ksi
Modulus Elastisitas : 29000 ksi
f. Dimensi Profil Perancangan AISC – LRFD
1 Balok Anak Profil
: W
8 x 48
Berat : 48
lbft = 0,0714 tm
2 Balok Induk Profil
: W
14 x 109
Berat : 109 lbft
= 0,1622 tm 3 Kolom
Profil : W
21 x 147
Berat : 147 lbft
= 0,2187 tm
g. Kombinasi Pembebanan Kombinasi pembebanan diambil berdasarkan peraturan dalam SNI 03-1729-2002,
sebagai berikut:
commit to user 40
1 1,4 D 2 1,2 D + 1,6 L + 0,5 L
a
atau H
3 1,2 D + 1,6 L
a
atau H+ γ
L
L atau 0,8 W
4 1,2 D + 1,3 W + γ
L
L +0,5 L
a
atau H
5 1,2 D + γ
L
L± 1,0 E 6 0,9 D ± 1,0 E atau 1,3 W
dengan, γ
L
= 0,5 bila L 5 KPa, dan γ
L
= 1 bila L
≥ 5 KPa Keterangan:
D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.
L : beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut,
tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain. L
a
: beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan
benda bergerak. H : beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.
W : beban angin. E
: beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-2002.
4.2.3 Perhitungan Beban
4.2.3.1 Perhitungan Beban Mati pada Plat
a. Beban Lantai 1, 2, 3, 4, 5, 6 , dan 7 Beban spesi
= 0,021 tm
2
× 2= 0,042 tm
2
Beban keramik = 1,7 × 0,01
= 0,017 tm
2
Beban plafond = 0,007 tm
2
Penggantung bentang 5 m = 0,011 tm
2
Beban instalasi listrik asumsi = 0,007 tm
2
+ q
D
= 0,084 tm
2
= 0,01721 kipft
2
commit to user 41
b. Beban Lantai 8 atap Beban aspal tebal 3 cm
= 3 × 0,014 = 0,042 tm
2
Beban plafond = 0,007 tm
2
Penggantung bentang 5 m = 0,011 tm
2
Beban instalasi listrik asumsi = 0,007 tm
2
+ q
D
= 0,067 tm
2
= 0,0137 kipft
2
4.2.3.2 Perhitungan Beban Angin
Kecepatan angin V dalam perencanaan ini diasumsikan sebesar 80 kmjam. Berikut disajikan perhitungan beban angin yang terjadi pada bangunan rencana:
V = 80 kmjam = 22,2222 mdt P
angin
= 16
2222 ,
22 16
2 2
= V
= 30,8642 kgm
2
= 6,4462×10
-3
kipft
2
Koefisien angin tekan = 0,9 Bidang luar berupa dinding vertikal yang berada di pihak angin PPIUG hal 23
L = Jarak antar lantai
= 5 m = 16,4042 ft
q
W
= Koefisien angin tekan × P
angin
× Jarak antar portal = 0,9 × 6,4462.10
-3
× 16,4042 = 0,0952 kipft
commit to user 42
Distribusi beban angin diilustrasikan seperti pada Gambar 4.3 berikut :
A
7 .0 m
B
8.0 m
D
7 .0 m
C
8 .0 m
E A
7.0 m
B
8 .0 m
D
7.0 m
C
8.0 m
E
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
5.0 m 5.0 m
W
9
W
8
W
7
W
6
W
5
W
4
W
3
W
2
W
1
A
7 .0 m
B
8.0 m
D
7.0 m
C
8 .0 m
E
5 .0 m 5 .0 m
5 .0 m 5 .0 m
5 .0 m 5 .0 m
5 .0 m 5 .0 m
h 2 h 3
h 4 h 5
h6 h7
h 8 h9
W
q
Gambar 4.3. Beban Angin
M
w
= ½ × q
W
× h
9 2
= ½ × 0,0952 × 131,2332
2
= 819,7745 kip.ft Σ h
2
= h
9 2
+ h
8 2
+ h
7 2
+ h
6 2
+ h
5 2
+ h
4 2
+ h
3 2
+ h
2 2
+ h
1 2
= 40
2
+ 35
2
+ 30
2
+ 25
2
+ 20
2
+ 15
2
+ 10
2
+ 5
2
+ 0
2
= 5100 m
2
= 54895,6120 ft
2
kip h
h M
W
w
9597 ,
1 54895,6120
2332 ,
131 819,7745
2 9
8
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
7148 ,
1 54895,6120
8291 ,
114 7745
, 19
8
2 8
7
= ´
= ´
=
å
commit to user 43
kip h
h M
W
w
4698 ,
1 54895,6120
4249 ,
98 7745
, 819
2 7
6
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
2248 ,
1 54895,6120
0208 ,
82 7745
, 19
8
2 6
5
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
9799 ,
54895,6120 6166
, 65
7745 ,
19 8
2 5
4
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
7350 ,
54895,6120 2125
, 49
7745 ,
19 8
2 4
3
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
4899 ,
54895,6120 8083
, 32
7745 ,
19 8
2 3
2
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
2450 ,
54895,6120 4042
, 16
7745 ,
19 8
2 2
1
= ´
= ´
=
å
kip h
h M
W
w
54895,6120 7745
, 19
8
2 1
= ´
= ´
=
å
Hasil dari perhitungan beban angin dari tiap lantai pada arah X dan Y dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Beban Angin pada Arah x dan Arah y
Beban Angin
Kip W8
1,960 W7
1,715 W6
1,470 W5
1,225 W4
0,980 W3
0,735 W2
0,490 W1
0,245
4.2.3.3 Perhitungan Beban Gempa
a. Perhitungan Berat Bangunan
Besarnya beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari struktur bangunan.Oleh karena itu perlu dihitung berat dari masing-masing lantai bangunan. Perhitungan
commit to user 44
beban mati yang bekerja pada masing-masing lantai dari bangunan 8 lantai ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 - 4.5
1 Berat mati lantai 1 Tabel 4.2. Berat Mati Lantai 1
Berat Jenis
tonm
3
Tebal m
Tinggi m
Panjang m
Luas m
2
Berat Ton
Plat 2,400
0,120 1180
339,840
Balok anak W
8x48
0,071 160
11,424
Balok induk W
14x109
0,162 512
83,046
Kolom W
21x147
0,219 7,500
85,293 Spesi
0,042 1180
49,560 Pasir urug
1,600 0,020
1180 37,760
Keramik 1 cm 0,017
1180 20,060
Plafond 0,011
1180 12,980
Penggantung 5 m 0,007
1180 8,260
Inst. listrik asumsi 0,007
1180 8,260
Dinding pas. Bata 0,250
2,500 160
100 Total
756.4834
2 Berat mati lantai 2-6 Tabel 4.3. Berat Mati Lantai 2-6
Berat Jenis
tonm
3
Tebal m
Tinggi m
Panjang m
Luas m
2
Berat Ton
Plat 2,400
0,120 1180
339,840
Balok anak W
8x48
0,071 160
11,424
Balok induk W
14x109
0,162 512
83,046
Kolom W
21x147
0,219 5
56,862 Spesi
0,042 1180
49,560 Pasir urug
1,600 0,020
1180 37,760
Keramik 1 cm 0,017
1180 20,060
Plafond 0,011
1180 12,980
Penggantung 5 m 0,007
1180 8,260
Inst. listrik asumsi 0,007
1180 8,260
Dinding pas. Bata 0,250
5 160
200 Total
828,052
commit to user 45
3 Berat mati lantai 7 Tabel 4.4. Berat Mati Lantai 7
Berat Jenis
tonm
3
Tebal m
Tinggi m
Panjang m
Luas m
2
Berat Ton
Plat 2,400
0,120 1500
432
Balok anak W
8x48
0,071 200
14,280
Balok induk W
14x109
0,162 580
94,076
Kolom W
21x147
0,219 2.5
58,502 Spesi
0,042 1500
63 Pasir urug
1,600 0,020
1500 48
Keramik 1 cm 0,017
1500 25,500
Plafond 0,011
1180 12,980
Penggantung 5 m 0,007
1180 8,260
Inst. listrik asumsi 0,007
1180 8,260
Dinding pas. Bata 0,250
5 160
200 Total
964,858
4 Berat mati lantai 8 Tabel 4.5. Berat Mati Lantai 8
Berat Jenis
tonm
3
Tebal m
Tinggi m
Panjang m
Luas m
2
Berat Ton
Plat 2,400
0,120 1500
432
Balok anak W
8x48
0,071 200
14,280
Balok induk W
14x109
0,162 580
94,076
Kolom W
21x147
0,219 2,5
30,071 Spesi
0,042 1500
63 Aspal
0,014 3
1500 63
Plafond 0,011
1500 16,500
Penggantung 5 m 0,007
1500 10,500
Inst. listrik asumsi 0,007
1500 10,500
Dinding pas. Bata 0,250
2 160
100 Total
813,927
commit to user 46
5 Beban Hidup - Lantai 1- 6
q = 0,250 tm
2
Tabel 2, SNI 03-1727-1989 W
L
= 0,25 ×{15×30×2+7×20 × 2}m
2
= 295 ton - Lantai 7
q = 0,250 tm2 Tabel 2, SNI 03-1727-1989
WL = 0,25 ×50 ×30m
2
= 375 ton - Lantai 8 atap
Beban hidup lantai = 50 × 30 × 0,100
= 150 ton Beban air hujan
= 50 × 30 × 0,02 = 30 ton +
Beban hidup total = 180 ton
Kemungkinan terjadinya gempa bersamaan dengan beban hidup yang bekerja penuh pada bangunan adalah kecil, maka beban hidup yang bekerja dapat
direduksi besarnya. Beban hidup yang bekerja dapat dikalikan dengan faktor reduksi beban hidup. Faktor reduksi beban hidup untuk pusat perdagangan adalah
sebesar 0,8 Tabel 4 SNI 03-1727-1989. Berat mati tiap lantai kemudian dijumlahkan dengan beban hidup tereduksi seperti
pada Tabel 4.6 berikut Tabel 4.6. Berat Bangunan
Lantai Wstr
ton WL
ton 0.8 × WL
ton Wtot
ton 8 Atap
813,927 180
144 957,927
7 964,858
375 300
1264,858 6
828,052 295
236 1064,052
5 828,052
295 236
1064,052 4
828,052 295
236 1064,052
3 828,052
295 236
1064,052 2
828,052 295
236 1064,052
1 756,483
295 236
992,483
Total 8535,531
commit to user 47
b. Faktor Reduksi Gempa R