Analisis Dinamik Perencanaan Ketahanan Gempa

commit to user 25 fundamental T 1 , sedangkan W t adalah berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai. Beban geser dasar nominal V menurut Persamaan 2.14 harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat ke-i menurut Persamaan 2.15 V Z W Z W F n i i i j j i å = = 1 . . 2.15 dimana : Wi = Berat lantai tingakt ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai Zi = Ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral n = Nomor lantai tingkat paling atas

2.3.9 Analisis Dinamik

Analisis dinamis untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih akurat dari gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur, serta untuk mengetahui perilaku dari struktur akibat pengaruh gempa. Struktur gedung dapat digolongkan ke dalam struktur gedung beraturan, bila memenuhi ketentuan-ketentuan yang diberikan dalam pasal ini. Struktur gedung beraturan ini pada umumnya simetris dalam denah dengan sistem struktur yang terbentuk oleh subsistem-subsistem penahan beban lateral yang arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama ortogonal denah tersebut. Apabila untuk analisis 3D sumbu-sumbu koordinat diambil sejajar dengan arah sumbu-sumbu utama denah struktur, kemudian dilakukan analisis vibrasi bebas, maka pada struktur gedung beraturan gerak ragam pertama akan dominan dalam translasi dalam arah salah satu sumbu utamanya, sedangkan gerak ragam kedua akan dominan dalam translasi dalam arah sumbu utama lainnya. Untuk struktur gedung tidak beraturan yang memiliki waktu-waktu getar alami yang berdekatan, harus dilakukan dengan metoda yang dikenal dengan Kombinasi Kuadratik Lengkap Complete Quadratic Combination atau CQC. Waktu getar alami harus dianggap berdekatan, apabila selisih nilainya kurang dari 15. Untuk commit to user 26 struktur gedung tidak beraturan yang memiliki waktu getar alami yang berjauhan, penjumlahan respons ragam tersebut dapat dilakukan dengan metoda yang dikenal dengan Akar Jumlah Kuadrat Square Root of the Sum of Squares atau SRSS SNI 03-1726-2002 . Pada ilmu statika keseimbangan gaya-gaya didasarkan pada kondisi statis, yang artinya gaya-gaya tersebut tetap dalam intensitas, arah, dan arahgaris kerjanya. Gaya-gaya tersebut dikategorikan sebagai beban statik. Kondisi-kondisi seperti ini akan berbeda dengan beban dinamik dengan pokok-pokok perbedaan sebagai berikut : 1. Beban dinamik berubah-ubah menurut waktu time varying, sehingga beban dinamik merupakan fungsi dari waktu. 2. Beban dinamik umumnya hanya bekerja pada rentang waktu tertentu. 3. Beban dinamik dapat meyebabkan timbulnya gaya inersia pada pusat masa yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan. 4. Beban dinamik lebih kompleks dibanding dengan beban statik baik dari bentuk fungsi bebannya maupun akibat yang ditimbulkan. 5. Penyelesaian problem statik berifat penyelesaian tuggal single solution, sedangkan problem dinamik bersifat penyelesaian berulang-ulang multiple olution karena beban dinamik berubah-ubah intensitasnya menurut waktu, maka pengaruhnya terhadap struktur juga berubah-ubah menurut waktu. 6. Sebagai akibat penyelesaian yang berulang-ulang maka penyelesaian struktur dengan beban dinamik akan lebih mahal dan lebih lama. 7. Beban dinamik menimbulkan respon yang berubah-ubah menurut waktu, maka struktur yang bersangkutan akan ikut bergetar Widodo, 2000

2.3.10 Kinerja Struktur Gedung